2 MAKNA AKU PERCAYA KEPADA BAPA YANG MAHA KUASA, KHALIK LANGIT DAN BUMI

Pdt. Yakub Tri Handoko.

Kita telah mengetahui beberapa informasi mendasar tentang Pengakuan Iman Rasuli. Kini marilah kita membahas poin demi poin di dalam rumusan ini. “Aku percaya kepada Allah Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi” Apa makna dari pengakuan ini? Kita harus memahami makna di balik pernyataan ini di dalam 2 (dua) poin dan sekaligus di dalam dua konteks.
2 MAKNA AKU PERCAYA KEPADA BAPA YANG MAHA KUASA, KHALIK LANGIT DAN BUMI
otomotif, bisnis, kesehatan
1. Pertama, alam semesta tidak bersifat kekal. 

Di dalam filsafat Yunani-Romawi kuno, ada aliran-aliran tertentu yang percaya bahwa alam semesta ini bersifat kekal namun tidak ada yang menciptakan. Materi bersifat kekal. Melalui pengakuan iman ini para pemimpin gereja di abad permulaan ingin mengajarkan bahwa alam semesta tidak bersifat kekal. Alam semesta diciptakan oleh Allah.

Para pemimpin gereja di zaman dahulu mungkin hanya berbekal Firman Tuhan Kejadian 1:1 “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kejadian 1:1). Tetapi di zaman ini dunia keilmuan telah berkembang sedemikian rupa dan hampir semua ilmuwan mempercayai bahwa alam semesta tidak kekal. Berdasarkan “teori pembesaran alam semesta”, alam semesta membesar dengan pola yang cukup konstan sehingga alam semesta dapat diukur secara mundur atau regresif. Jika alam semesta bersifat kekal, maka penghitungan alam semesta tidak mungkin terjadi.

Selain teori pembesaran alam semesta, teori termodinamika juga meyakinkan para ilmuwan bahwa alam semesta tidak kekal. Alam semesta memiliki permulaan yang dihitung dari massa, energi, dsb, sehingga hal ini menandakan bahwa alam semesta tidak bersifat kekal. Sebagai contoh: Anda menemukan mobil di tengah jalan dengan tangki yang berisi bahan bakar sebesar 50%. 

Jika 1 liter bahan bakar dapat mencapai jarak 10 kilometer maka mobil tersebut dapat menampung bahan bakar sebanyak 50 liter. Artinya tangki terisi hanya sebesar 50 % atau 25 liter. Kemudian kita dapat menghitung mundur untuk menemukan di titik mana mobil tersebut berada sebelum berhenti di tengah jalan.

2. Makna yang kedua adalah alam semesta itu baik dan bersumber dari Allah yang baik. 

Kita percaya bukan hanya kepada Allah tetapi kepada Bapa. Bukan sembarang Allah yang kita percayai karena orang-orang Yunani- Romawi kuno juga memiliki konsep tentang Allah. Keunikan Allah kita terletak pada alasan bahwa Ia adalah Bapa. Ini menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang baik. 

Jika Ia adalah Allah yang baik dan Dia menciptakan alam semesta maka alam semesta pasti baik. Rumusan ini secara khusus ditujukan untuk mengkritik ajaran Marsionisme yang berkembang demikian rupa. Selain itu rumusan ini juga mengkritik aliran-aliran lain yang termasuk dalam aliran gnostik.

Apa yang dimaksud dengan kedua aliran ini? Gnostik sangat dipengaruhi oleh dualisme Yunani kuno yang menganggap materi adalah jahat dan non material adalah baik. Dengan konsep semacam ini maka alam semesta tidak mungkin diciptakan dari Allah yang bersifat Roh dan tidak mungkin berasal dari Allah yang baik. 

Dualisme Yunani kuno atau Plato inilah yang menghasilkan aliran gnostik yang lain termasuk salah satunya adalah aliran Marsionisme yang diajarkan oleh seorang yang bernama Marcion. Ia menganggap bahwa alam semesta ini tidak diciptakan oleh Allah yang baik. Namun Marcion percaya kepada Allah. 

Ia merumuskan sebuah konsep bahwa alam semesta ini bukan diciptakan oleh Allah yang baik dan sempurna melainkan berasal dari Allah kelas dua yang bukan bersifat roh dan sempurna. Bagi Marsionisme, alam semesta ini diciptakan oleh Allah yang berada di antara Allah yang sempurna/non-material dan alam semesta yang bersifat material.

Baca Juga: Manfaat Pengakuan Iman Rasuli

Para pemimpin gereja abad permulaan menolak dengan tegas ide dari teori Marsionisme ini. Allah adalah sumber dari segala sesuatu, baik yang material maupun yang non material. Semua berasal dari Allah. Oleh karena Allah adalah baik maka semua yang diciptakan Allah adalah baik. Jika kita mendapati sesuatu yang tidak baik di dalam alam semesta maka itu bukanlah hasil ciptaan Allah, tapi hasil dari keberdosaan manusia. 

Allah yang baik menciptakan alam semesta yang baik. Allah ialah Allah Bapa kita. Ia adalah Allah yang baik dan Dia menciptakan alam semesta yang baik bagi kita. Ketika kita mengakui pernyataan iman “Aku percaya pada Allah Bapa, yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi”, berarti kita percaya bahwa tidak ada Allah yang lain. Hanya ada satu Allah, yaitu Allah yang baik, yang menjadi awal dari alam semesta ini. Tuhan memberkati.
Next Post Previous Post