Berbagi dalam Kasih: Filipi 4:14-17

Pendahuluan

Kitab Filipi adalah salah satu dari surat-surat Paulus yang dikirim kepada jemaat di Filipi, sebuah kota di Makedonia, Yunani, pada abad pertama Masehi. Surat ini penuh dengan pesan-pesan kasih, sukacita, dan dukungan dari rasul Paulus kepada jemaat Filipi. Dalam pasal 4, terdapat ayat-ayat yang menggambarkan sikap berbagi dalam kasih sesama yang patut dijadikan teladan bagi kita hari ini. Mari kita telaah Filipi 4:14-17 untuk memahami maknanya yang mendalam.
Berbagi dalam Kasih: Filipi 4:14-17
Filipi 4:14-17

Filipi 4:14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Filipi 4:15 Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu. Filipi 4:16 Karena di Tesalonika pun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku . Filipi 4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.

Sikap Berbagi dalam Kasih

Pada pasal 4 ayat 14, Paulus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada jemaat Filipi. Dia merasa diberkati oleh dukungan finansial yang mereka berikan kepadanya. Namun, yang lebih penting daripada dukungan finansial itu sendiri adalah sikap hati mereka yang turut serta dalam sukacita dan penderitaan Paulus. Ini menggambarkan hubungan yang erat dan kasih sayang yang ada di antara mereka. Sikap ini mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dalam kasih dan menjadi sukarelawan yang setia dalam menghadapi tantangan bersama.

Paulus juga mencatat dalam ayat 15 bahwa jemaat Filipi adalah satu-satunya yang memberikan dukungan finansial kepada dirinya ketika dia memberitakan Injil. Ini menunjukkan bahwa sikap berbagi dalam kasih adalah tindakan yang mulia dan harus menjadi bagian integral dari hidup seorang Kristen. Paulus tidak hanya menerima materi, tetapi juga merasakan keterlibatan emosional dan rohani dari jemaat Filipi. Hal ini mengingatkan kita bahwa berbagi tidak hanya tentang memberi uang, tetapi juga tentang memberi hati kita sepenuhnya.

Dalam Filipi 4:16, Paulus mencatat bahwa bantuan finansial dari jemaat Filipi tidak hanya terjadi satu kali, tetapi lebih dari satu kali. Ini menunjukkan kesetiaan mereka dalam berbagi dan dukungan mereka yang berkelanjutan. Sikap berbagi dalam kasih tidak boleh menjadi tindakan sekali-kali, tetapi harus menjadi gaya hidup kita yang terus-menerus. Ketika kita membagi apa yang kita miliki, kita berpartisipasi dalam misi Tuhan yang lebih besar.

Baca Juga: Menghasilkan Buah dalam Panggilan Hidup: Filipi 1:22 

Filipi 4:17 mengungkapkan bahwa Paulus bukanlah seseorang yang mencari keuntungan pribadi atau karunia, tetapi dia mencari buah yang bertambah pada akun jemaat Filipi. Ini mengingatkan kita bahwa sikap berbagi dalam kasih bukanlah tentang memperoleh pujian atau pengakuan, tetapi tentang membantu orang lain dan melihat pertumbuhan rohani dalam hidup mereka sebagai hasil dari dukungan kita. Berbagi dalam kasih adalah tentang mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.

Relevansi bagi Kita Hari Ini

Teks Filipi 4:14-17 mengajarkan kita banyak hal yang relevan untuk kehidupan kita saat ini. 

1. Pertama-tama, kita harus memiliki sikap berbagi dalam kasih terhadap sesama. Ini mencakup memberikan dukungan finansial, emosional, dan rohani kepada mereka yang membutuhkannya. Kita juga harus turut serta dalam sukacita dan penderitaan mereka. Ketika kita merasa berbahagia, kita harus berbagi kebahagiaan kita dengan orang lain, dan ketika kita mengalami kesulitan, kita harus mencari dukungan dan dukacita bersama-sama.

2. Kedua, kita harus menghargai dan mendukung pekerjaan pelayanan orang lain dalam gereja dan dalam masyarakat. Jemaat Filipi memberikan dukungan finansial kepada Paulus ketika dia memberitakan Injil, dan kita juga harus mendukung pekerjaan pelayanan yang dilakukan oleh para pendeta, pengkhotbah, dan misionaris di sekitar kita.

3. Ketiga, kita harus menjadikan berbagi dalam kasih sebagai gaya hidup yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tindakan sekali-kali, tetapi harus menjadi bagian integral dari hidup kita. Ketika kita terlibat dalam kegiatan sukarela, memberikan sumbangan, atau membantu yang membutuhkan, kita mencerminkan karakter Kristus yang penuh kasih.

4. Terakhir, kita harus menghindari motif egois dalam berbagi. Tujuan kita harus selalu mengutamakan kepentingan orang lain dan pertumbuhan rohani mereka. Dalam berbagi, kita tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga berpartisipasi dalam membangun kerajaan Allah di bumi.

Kesimpulan

Filipi 4:14-17 adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya sikap berbagi dalam kasih dalam kehidupan seorang Kristen. Ayat-ayat ini mengajarkan kita untuk turut serta dalam sukacita dan penderitaan sesama, mendukung pekerjaan pelayanan, menjadikan berbagi sebagai gaya hidup berkelanjutan, dan menjauhi motif egois dalam berbagi. Mari kita mempraktikkan ajaran ini dalam kehidupan kita sehari-hari dan menjadi saluran berkat bagi orang lain, seperti yang dilakukan oleh jemaat Filipi kepada Paulus pada zaman dahulu.
Next Post Previous Post