Pengurapan Maria di Betania (Yohanes 12:1-8)

Pendahuluan:

Dalam kitab Injil Yohanes, terdapat kisah yang menarik tentang pengurapan Yesus oleh Maria di Betania, yang tercatat dalam Yohanes 12:1-8. Kisah ini memberikan gambaran yang mendalam tentang pengorbanan dan kasih kepada Yesus Kristus. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dan pesan yang terkandung dalam kisah ini, serta relevansinya bagi kehidupan kita saat ini. Mari kita telaah lebih lanjut kisah pengurapan Maria di Betania yang penuh makna ini.
Pengurapan Maria di Betania (Yohanes 12:1-8)
Latar Belakang Cerita dalam Yohanes 12:1-2

Penulis Injil Yohanes membawa kita ke momen yang sangat penting dalam perjalanan Yesus di Bumi melalui cerita pengurapan Yesus oleh Maria di Betania. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa Betania disebut sebagai "tempat tinggal Lazarus," menggarisbawahi keterkaitan erat antara Yesus, Maria, Marta, dan Lazarus. Lazarus, yang baru saja bangkit dari kematian karena tindakan kuasa Yesus, hadir dalam perjamuan makan ini, menegaskan peran pentingnya dalam kisah keselamatan ini.

Ucapan Terima Kasih yang Besar dalam Yohanes 12:3

Tindakan Maria dalam mencurahkan minyak wangi narwastu yang sangat berharga kepada Yesus bukanlah sekadar tindakan spontan, tetapi merupakan ungkapan rasa syukur yang mendalam atas kebangkitan Lazarus dan kasih besar Yesus kepada keluarganya. Minyak ini bukan hanya simbolis, tetapi juga bermakna riil dan mahal, menunjukkan kedalaman kasih Maria kepada Yesus.

Kritikan yang Memprihatinkan dalam Yohanes 12:4-6

Namun, tidak semua yang hadir dalam perjamuan makan itu menerima tindakan Maria dengan baik. Yudas Iskariot, yang kemudian terkenal karena pengkhianatannya terhadap Yesus, mengecam tindakan Maria dengan melihatnya dari sudut pandang materialistis. 

Baginya, penggunaan minyak yang sangat mahal itu seharusnya digunakan untuk tujuan yang lebih praktis, seperti membantu orang-orang miskin. Namun, kritikannya tidak menggambarkan kurangnya nilai dari tindakan Maria, melainkan kekerasan hati Yudas yang terperangkap dalam cintanya akan materi.

Lebih dari Sekedar Ucapan Syukur dalam Yohanes 12:7-8

Tanggapan Yesus terhadap tindakan Maria mengisyaratkan makna yang lebih dalam daripada sekadar tindakan syukur. Meskipun tindakan tersebut dianggap berlebihan oleh beberapa orang, Yesus menegaskan bahwa tindakan Maria merupakan persiapan yang terkait erat dengan penguburan-Nya yang akan datang. Ini bukanlah sekadar tindakan kasual, tetapi simbolis dan bermakna mendalam, yang menyiratkan pengorbanan besar yang akan dilakukan Yesus untuk keselamatan umat manusia.

Kesimpulan

Dari kisah dalam Yohanes 12:1-8, kita belajar tentang pentingnya menghargai kasih dan pengorbanan dalam hubungan dengan Yesus. Tindakan Maria yang luar biasa dalam mencurahkan minyak mahal kepada Yesus tidak hanya merupakan ungkapan syukur atas kebangkitan Lazarus, tetapi juga simbol dari penghormatan dan pengorbanan yang kita harus tunjukkan kepada-Nya. Ini adalah panggilan bagi kita untuk menghargai kasih-Nya dengan memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki dan siap untuk mempertaruhkan segalanya bagi-Nya.

Pertanyaan dan Jawaban tentang Pengurapan Maria di Betania (Yohanes 12:1-8)

1. Mengapa Maria mencurahkan minyak wangi yang sangat mahal kepada Yesus?

Maria mencurahkan minyak wangi narwastu yang mahal kepada Yesus sebagai ungkapan syukur atas kebangkitan Lazarus dan kasih besar Yesus kepada keluarganya.

2. Apa yang dilakukan Yudas Iskariot terhadap tindakan Maria?

Yudas Iskariot mengecam tindakan Maria karena melihatnya dari sudut pandang materialistik, menganggap bahwa minyak itu seharusnya digunakan untuk membantu orang-orang miskin.

3. Mengapa tanggapan Yesus terhadap tindakan Maria begitu berarti?

Tanggapan Yesus menunjukkan bahwa tindakan Maria memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar tindakan syukur, yaitu sebagai persiapan simbolis untuk penguburan-Nya yang akan datang.

4. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah pengurapan Maria di Betania?

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai kasih dan pengorbanan dalam hubungan dengan Yesus Kristus, serta siap untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki bagi-Nya.

5. Bagaimana kisah ini relevan dengan kehidupan kita saat ini?

Kisah ini mengingatkan kita untuk menyatakan kasih dan penghargaan kita kepada Yesus dengan pengorbanan dan pelayanan yang tulus, serta siap untuk menerima dan menghargai kasih-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Next Post Previous Post