Amsal 15:25-33 - Orang Benar dan Jahat Diperbandingkan

Matthew Henry (1662 – 1714).

BAHASAN : Amsal 15:25-33 - Orang Benar dan Jahat Diperbandingkan

Amsal 15:25. “Rumah orang congkak dirombak TUHAN, tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap.”
Amsal 15:25-33 - Orang Benar dan Jahat Diperbandingkan
Perhatikanlah:
1. Allah suka merendahkan orang-orang yang meninggikan diri, dan pada umumnya Ia melakukan itu sejalan dengan arah pemeliharaan-Nya: Orang congkak yang membesarkan diri menentang Allah yang di atas mereka dan menginjak-injak semua yang ada di sekitar mereka. Orang-orang seperti itu akan ditolak Allah, dan akan dirombak Allah. Bukan mereka saja, tetapi juga rumah mereka, yaitu rumah yang mereka bangga-banggakan dan yang mereka yakini kelangsungan dan kelanggengannya. Kecongkakan adalah kehancuran orang banyak.
2. Allah suka mendukung orang-orang yang patah hati, dan sering kali melakukannya dengan ajaib: Tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap, yaitu batas tanah yang dirusak orang congkak yang berbahaya. Janda itu tidak mampu mempertahankan sendiri batas tanah itu sehingga berhasil dirusak. Adalah suatu kehormatan bagi Allah untuk melindungi yang lemah dan tampil membela yang tertindas.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.
Amsal 15:26
Bagian awal ayat ini berbicara mengenai rancangan, bagian berikutnya tentang perkataan, namun keduanya merupakan satu rangkaian, karena rancangan adalah perkataan bagi Allah, dan perkataan akan dinilai melalui rancangan dari mana pikiran itu berasal, sehingga,
1. Rancangan dan perkataan orang jahat, yang sama seperti diri mereka sendiri, jahat, bertujuan menyakiti, serta bermaksud buruk atau yang lain seperti itu, merupakan kekejian bagi TUHAN. Ia tidak menyukai orang-orang seperti ini dan akan membuat perhitungan dengan mereka. Sebagian besar rancangan orang jahat begitu dibenci Allah dan sangat melukai hati-Nya. Ia bukan saja mengenal hati manusia dan apa yang keluar dan masuk di sana, tetapi juga mengenal tempat yang paling dalam dan paling tinggi di hati itu.
2. Rancangan dan perkataan orang yang suci adalah suci seperti diri mereka sendiri, murni, jujur, dan tulus, yaitu perkataan yang ramah dan rancangan yang menyenangkan, yang berkenan bagi Allah yang kudus, yang bersukacita atas kesucian. Dapat dipahami bila pengabdian mereka kepada Allah (ucapan mulut mereka dan renungan hati mereka, dalam doa dan pujian, berkenan kepada Allah, Mazmur 19:15, 69:14), dan percakapan mereka dengan sesama manusia cenderung kepada pendidikan akhlak. Keduanya menyenangkan bila berasal dari hati yang suci dan disucikan.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.
Amsal 15:27.“Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.”
Perhatikanlah:
1. Orang-orang yang rakus mewariskan kesusahan kepada keluarga mereka. Siapa loba akan keuntungan gelap, dan karena itu menjadikan dirinya budak bagi dunia ini, bangun pagi-pagi, duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah dalam upaya mengejar hal itu – siapa yang selalu tergesa-gesa dan menyebabkan dirinya dan orang-orang yang ada di sekitarnya berada dalam keadaan seperti itu terus-menerus di dalam usaha dan pekerjaannya itu, akan menjadi cerewet dan menjengkelkan setiap kali timbul kerugian dan hal-hal yang mengecewakan, serta akan bertengkar dengan siapa saja yang dianggapnya menghalang-halangi upayanya meraih keuntungan – orang seperti ini akan mengacaukan rumah tangganya, menjadi beban bagi anak-anak dan pelayan-pelayannya dan menimbulkan kejengkelan pada mereka.
Orang yang dalam keserakahan mencari keuntungan dengan menggunakan suap dan menggunakan cara-cara lain yang tidak terpuji dan melawan hukum demi memperoleh uang, akan meninggalkan kutuk dalam harta yang diperolehnya itu kepada keturunannya. Cepat atau lambat harta itu akan membawa persoalan dalam rumah tangganya (Habakuk 2:9-10).
2. Orang-orang yang bermurah hati dan hidup dalam kebenaran akan mewariskan berkat bagi keluarganya. Tetapi siapa yang membenci suap, yang mengebaskan tangannya dan tidak menerima suap yang disisipkan ke dalam tangannya untuk menyelewengkan keadilan dan membenci semua cara yang penuh dosa dalam mendapatkan uang – yang membenci menerima uang yang tidak layak, serta bersedia di setiap kesempatan untuk berbuat baik dengan cuma-cuma – ia akan hidup. Ia akan menjalani hidup yang nyaman, sejahtera, dan memiliki nama yang baik. Nama dan keluarganya akan tetap hidup dan terus hidup.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.
Amsal 15:28.
“Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.”
Di sini:
1. Orang yang baik terbukti bijaksana melalui hal ini, yaitu bahwa ia mengendalikan lidahnya dengan baik. Orang yang berbuat seperti itu, dikatakan bahwa ia adalah orang sempurna (Yakobus 3:2). Merupakan bagian dari watak orang benar bahwa ia percaya ia harus memper-tanggungjawabkan segala perkataannya, karena perkataannya bisa membawa pengaruh baik dan juga buruk terhadap orang lain. Karena itu, ia sadar bahwa ia harus berkata dengan benar.
Hatinyalah yang menjawab, yaitu, ia berbicara seperti yang dipikirnya, dan tidak berani melakukan yang sebaliknya. Ia mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya (Mazmur 15:2). Ia berbicara tentang hal-hal yang berkaitan dengan pokok masalah dan yang mendatangkan kebaikan. Oleh karena itu, ia menimbang-nimbang jawabannya, supaya jawabannya disertai dengan anugerah (Nehemia 2:4, 5:7).
2. Orang jahat terbukti bodoh dalam hal ini, sebab ia tidak pernah menyembunyikan apa yang ia katakan, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat, untuk menghujat Allah dan agama, mempermalukan diri sendiri, dan melukai hati orang lain. Jadi tidak diragukan lagi bahwa hati yang jahatlah yang melimpah dengan kejahatan.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.
Amsal 15:29. “TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.”
Perhatikanlah:
1. TUHAN mengambil jarak dari mereka yang memusuhi-Nya: orang jahat berkata kepada Yang Mahakuasa, pergilah dari kami, dan sesuai dengan permintaan itu, Ia menjauh dari mereka. Ia tidak menyatakan diri kepada mereka, tidak bersekutu dengan mereka, tidak mau mendengar mereka, tidak mau menolong mereka, sama sekali tidak, bahkan juga tidak pada saat mereka membutuhkan pertolongan. Mereka akan terbuang selama-lamanya dari hadirat-Nya dan Ia akan memandang mereka dari kejauhan.Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk.
2. Dengan kasih setia-Nya TUHAN akan mendekat kepada orang-orang yang mendekat kepada-Nya dengan kesetiaan dalam menjalankan kewajiban mereka: tetapi doa orang benar didengar-Nya, diterima-Nya, sangat diperkenan-Nya, dan Dia akan memberikan jawaban damai sejahtera atas doa mereka itu. Inilah doa orang benar yang besar kuasanya (Yakobus 5:16). Ia dekat pada setiap orang, sebagai penolong sangat terbukti, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.
Amsal 15:30. “Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.”
Di sini terdapat dua hal yang disebut menyukakan:
1. Sungguh menyenangkan memiliki pandangan yang baik untuk melihat terang matahari (Pengkhotbah 11:7), dan dengan itu melihat karya Allah yang indah, yang dengannya dunia bawah ini diperindah dan diperkaya. Orang-orang yang menghendaki belas kasihan tahu cara menghargai hal ini, bagaimana mata yang bersinar-sinar menyukakan hati mereka! Merenungkan hal ini seharusnya dapat membuat kita bersyukur atas penglihatan mata kita.
2. Sungguh lebih menyenangkan memiliki nama yang harum, nama tentang perkara-perkara baik bersama Allah dan orang-orang saleh. Hal ini laksana minyak yang mahal (Pengkhotbah 7:1), yang menyegarkan tulang, memberi kesenangan tersembunyi, kesenangan yang menguat-kan. Juga sangat menyukakan hati untuk mendengar (seperti yang dimengerti oleh sebagian orang) kabar yang baik mengenai orang-orang lain. Tidak ada kesukaan yang lebih besar bagi orang yang saleh selain mendengar sahabat-sahabatnya berjalan di dalam kebenaran.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.

Amsal 15:31.“Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.”
Perhatikanlah:
1. Merupakan watak orang bijaksana bahwa ia sangat bersedia ditegur, dan karena itu memilih bergaul dengan orang-orang yang oleh perkataan dan keteladanan mereka dapat menunjukkan apa yang salah di dalam dirinya: telinga yang dapat menerima teguran akan mengasihi orang yang memberi teguran. Teguran yang tepat dan bersahabat di sini disebut teguran yang membawa kepada kehidupan.
Bukan saja karena diberikan dengan baik dan dengan semangat yang bijaksana (kita harus menegur menurut kehidupan kita dan juga menurut pengajaran kita), tetapi karena, jika teguran itu diterima dengan baik, akan menjadi sarana kehidupan rohani, dan membawa kepada hidup yang kekal.

Teguran-teguran semacam ini (menurut sebagian orang) berbeda dengan teguran yang berupa kecaman dan celaan atas pekerjaan yang baik, yang lebih merupakan teguran yang membawa kepada kematian. Teguran seperti ini tidak boleh kita perhatikan dan jangan sampai kita dipengaruhi olehnya.
2. Orang-orang yang begitu bijaksana untuk menanggung teguran dengan baik, akan menjadi lebih bijak oleh nasihat ini (Amsal 9:9). Lama-kelamaan mereka akan terbilang di antara orang-orang bijak zaman itu, dan akan memiliki kemampuan dan kuasa untuk menegur dan menasihati orang lain. Orang-orang yang mau belajar dengan baik dan mau menaati dengan baik, pada waktunya kelak akan mengajar dan memerintah dengan baik.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.

Amsal 15:32.“Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.”
Lihatlah di sini:
1. Kebodohan orang-orang yang tidak mau diajar, yang mengabaikan didikan, yang tidak mau memperhatikan, tetapi malah memung-gunginya, atau tidak mau mendengarkannya, tetapi justru menentang-nya. Mereka menolak hajaran, mereka tidak mau menerimanya bahkan dari Allah sendiri sekalipun, tetapi melawan teguran itu.

Mereka yang berbuat seperti itu membuang dirinya sendiri. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak menghargai diri sendiri, kurang peduli dan tidak memberikan perhatian kepada diri sendiri, menganggap diri berakal sehat dan tidak akan binasa, padahal didikan dirancang untuk memupuk akal sehat dan mempersiapkan diri menuju hidup yang kekal. Kesalahan mendasar orang-orang berdosa adalah tidak menghargai jiwa mereka sendiri. Oleh karena itu mereka mengabaikan persiapan bagi jiwa, menyalahgunakannya, membiarkannya tersia-sia, lebih menyukai tubuh jasmani daripada jiwa, dan menghinakan jiwa demi menyenangkan tubuh jasmani.
2. Kebijaksanaan orang-orang yang bersedia menerima didikan. Bukan saja untuk diajar, tetapi untuk ditegur: siapa mendengarkan teguran, dan mau mengubah kesalahan yang ditegur itu, memperoleh akal budi, yang dapat menjaga jiwanya dari jalan-jalan yang jahat dan membimbingnya ke jalan-jalan yang benar. Dengan demikian ia menunjukkan penghargaannya atas jiwanya sendiri dan memberikan kehormatan yang murni ke atasnya.
----------
ORANG BENAR DAN ORANG JAHAT DIPERBANDINGKAN.
Amsal 15:33.“Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.”
Lihatlah di sini betapa harus menjadi perhatian dan juga kewajiban kita,
1. Untuk tunduk kepada Allah kita dan menjaga rasa hormat kepada-Nya.Takut akan TUHAN yang adalah permulaan hikmat, juga merupakan didikan dan hajaran dari hikmat. Dasar-dasar pijakan agama yang ditaati dengan sungguh-sungguh akan meningkatkan pengetahuan kita, memperbaiki kesalahan kita, dan menjadi pedoman jalan kita yang terbaik dan paling pasti. Takut akan Allah yang ada dalam jiwa kita akan membawa kita kepada nasihat-nasihat yang paling bijaksana dan menghukum kita ketika kita berbicara atau berbuat dengan cara yang tidak bijaksana.
2. Untuk merendahkan hati di hadapan sesama kita dan menjaga rasa hormat kita kepada mereka. Di mana ada kerendahan hati, di situ ada tanda-tanda yang mendahului dan memberi persiapan bagi kehormatan yang membahagiakan. Siapa yang merendahkan hati akan dimuliakan di sini dan di sorga.
Next Post Previous Post