Kekudusan Tubuh dalam Ajaran Kristen (1 Korintus 6:19)

Pendahuluan:

Tubuh manusia dalam perspektif kekristenan memiliki makna yang sangat mendalam dan sakral. Menurut ajaran Alkitab 1 Korintus 6:19, tubuh bukan hanya sekadar entitas fisik, tetapi juga tempat berdiamnya Roh Kudus dan cerminan kehadiran Allah di dunia. Dalam kajian teologis, tubuh dianggap sebagai bait suci yang harus dijaga dan dipelihara dengan penuh rasa hormat dan kekudusan.

Kekudusan Tubuh dalam Ajaran Kristen
Hal ini menegaskan bahwa setiap tindakan dan penggunaan tubuh haruslah selaras dengan kehendak Allah, mencerminkan nilai-nilai spiritual yang tinggi. Melalui kajian eksegetis terhadap berbagai ayat Alkitab, kita dapat memahami pentingnya menjaga tubuh sebagai ciptaan Tuhan yang berharga, tempat tinggal Roh Kudus, dan alat untuk memuliakan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Tubuh Adalah Rumah Allah

Menurut kajian teori eksegetis tentang tubuh sebagai bait Roh Kudus, kata "bait" dalam bahasa aslinya menggunakan kata "naos" yang berarti kuil, bait suci, atau tempat kudus. Kuil di sini adalah tempat untuk menyembah Allah. Jadi, tubuh adalah tempat Allah hadir atau disebut juga sebagai tempat berdiamnya Allah (Keluaran 25:8 dan 1 Korintus 3:16-17); tempat Allah untuk berfirman (Keluaran 25:22b), dan tempat Allah untuk bertemu dengan umat-Nya (Keluaran 25:22a). Inilah yang dikatakan Alkitab bahwa tubuh adalah Bait Allah, sehingga tubuh harus dikuduskan dan disucikan di hadapan Allah.

Tubuh Adalah Tempat Roh Kudus

Menurut kajian teori eksegetis, tubuh adalah tempat Roh Kudus, yang artinya Roh-Nya Allah, Roh yang keluar dari Allah, Roh yang dimiliki Allah, Roh kepunyaan Allah sendiri. Roh Allah berdiam di dalam diri manusia. Dalam bahasa aslinya menggunakan kata "pneumatos" dari kata dasar "pneuma" yang artinya Roh Allah, nyawa, angin, dan nafas. Roh Kudus adalah nafas setiap kehidupan manusia, atau nyawa manusia yang tidak dapat dilihat selain Allah itu sendiri. Oleh sebab itu, tubuh adalah tempat nafas atau nyawa manusia yang sangat berharga di mata Tuhan, yang diam di dalam diri setiap orang percaya.

Tubuh Adalah Ciptaan Tuhan

Menurut kajian teori eksegetis, tubuh bukan milik kita sendiri, artinya bukan kepunyaan, bukan hak, bukan otoritas, dan bukan wewenang kita. Namun, tubuh adalah hak atau kepunyaan Tuhan. Dalam 1 Korintus 6:19b dikatakan, "Roh Kudus yang kamu per oleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" Ini menekankan bahwa tubuh dan roh bukan milik atau hak setiap orang percaya tetapi milik Kristus. Dalam 1 Korintus 6:20 dikatakan, "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu." Jelaslah bahwa setiap orang percaya tubuhnya bukanlah miliknya sendiri tetapi sudah menjadi milik Allah.

Dalam bahasa aslinya, kata "bukan milik kamu sendiri" menggunakan kata: "ouk este heauton" dari kata dasar "ou eimi heautou" yang artinya saya bukan milik diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa tubuh setiap orang percaya bukan lagi milik diri sendiri melainkan sudah menjadi milik Allah. Karena tubuh telah dibeli dengan harga yang mahal, maka muliakanlah Tuhan dalam tubuhmu (1 Korintus 6:20).

Tubuh Yang Diperbaharui

Setiap orang mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang ciptaan baru, termasuk orang percaya. Ciptaan baru identik dengan pembaharuan, dari yang tidak baik menjadi lebih baik. Menurut Alkitab, ciptaan baru berbicara tentang manusia baru, artinya ada manusia lama dan ada manusia baru. Manusia lama identik dengan perbuatan jahat dan dosa, seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, dusta, marah, mencuri, perkataan kotor, kepahitan, kegeraman, pertikaian, fitnah, dan segala jenis dosa lainnya (Efesus 4:17-31; Kolose 3:5).

Sebaliknya, manusia baru tidak cenderung melakukan dosa dan perbuatan jahat. Manusia baru adalah karya Allah yang mengubah tubuh manusia yang penuh dosa menjadi tubuh yang penuh kekudusan, pengharapan, dan kekekalan (Efesus 4:24; Kolose 3:10). Manusia baru identik dengan kasih, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Artinya, manusia baru tidak lagi hidup dalam keinginan daging, seperti hawa nafsu, kemabukan, pesta pora, percabulan, kenajisan, tetapi menggunakan tubuh hanya untuk kemuliaan Tuhan (1 Korintus 6:20; Efesus 4:32; Kolose 3:12).

Oleh sebab itu, sebagai ciptaan baru, kita harus menguasai tubuh terhadap perbuatan jahat dan hal-hal duniawi yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebagai pelajar, kita harus memiliki penguasaan diri dan kesabaran untuk tidak gampang jatuh dalam perbuatan dosa. 

Dalam 2 Timotius 4:5a dikatakan, "Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, dan sabarlah menderita." Roma 12:2 menegaskan, "Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini," artinya jangan hidup lagi dengan keinginan dunia yang ha kekatnya adalah maut, tetapi tubuh hanya untuk kemuliaan Tuhan. Oleh sebab itu, marilah setiap orang percaya mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada-Nya (Roma 12:1).

Tubuh Berharga di Mata Tuhan

Setiap manusia adalah milik Allah dan kepunyaan Allah, karena Allah sendirilah yang menciptakan dan membentuk tubuh manusia dari debu tanah. Allah menciptakan manusia dengan sangat berharga dan mulia. Dalam Yesaya 43:4 dikatakan, "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku mengasihi engkau." 

Manusia yang diciptakan Tuhan memiliki nilai yang sangat berharga, bermutu, dan berkualitas, karena manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah sendiri. Setiap orang percaya adalah kepunyaan Allah yang berharga. Karena manusia diciptakan oleh tangan Allah sendiri, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan memberikan nafas kehidupan kepadanya, sehingga manusia menjadi makhluk hidup yang sangat istimewa dibanding ciptaan lainnya (Kejadian 2:7).

Allah menciptakan tubuh manusia dalam bentuk tubuh, roh, dan jiwa. Tubuh manusia yang diciptakan Allah bukan hanya sekadar badan, tetapi tubuh sangatlah berharga dan mulia, serta diperlengkapi dengan fungsi-fungsinya untuk memuliakan Allah. Fungsi tubuh setiap orang percaya adalah memuliakan, melayani, dan melakukan kehendak Tuhan. 

Tubuh manusia adalah Bait Allah atau Bait Roh Kudus Tuhan yang diam di dalam diri setiap orang percaya. Oleh sebab itu, tubuh harus dijaga dan dipelihara dengan baik supaya tetap kudus dan suci di hadapan Tuhan. Menghancurkan tubuh dengan memasang tato, minum minuman keras, merokok, menggunakan narkotika, dan melakukan hubungan seks sembarangan di luar nikah harus dihindari dan ditinggalkan oleh setiap orang yang sudah percaya kepada Kristus (Roma 13:13).

Dalam 1 Korintus 6:19c dikatakan, "Dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri." Di sini sangat jelas bahwa tubuh orang percaya bukanlah milik diri sendiri melainkan milik Kristus. Selanjutnya dalam 1 Korintus 6:20 dikatakan, "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu." Jadi, tubuh setiap orang percaya telah dibayar dan dibeli oleh Kristus melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. 

Dalam 1 Korintus 12:27 dikatakan, "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya." Allah menciptakan tubuh manusia untuk memuji Allah. Mata digunakan untuk melihat dan membaca Alkitab, tangan untuk melakukan tugas yang Allah berikan untuk melayani Tuhan dengan segenap hati. Tubuh sebagai milik Kristus harus dipergunakan sesuai dengan kehendak Tuhan, contohnya tubuh dijaga dari segala perbuatan jahat, kenajisan, seks bebas, narkotika, merokok, mabuk-mabukan, dan perbuatan-perbuatan yang merusak seluruh organ tubuh orang percaya. 

Namun, tubuh sebagai milik Kristus harus memiliki tujuan yang baik, contohnya: tubuh digunakan untuk melayani Tuhan (Roma 12:11), bersaksi bagi Kristus (Matius 28:19-20), memuji dan menyembah Allah (Nehemia 8:6; Mazmur 103:2; 113:1; 117:1; Roma 15:11). Hal ini merupakan kehendak dan harapan Tuhan pada setiap diri orang percaya, dan sebagai ciptaan yang mulia dan berharga.

Tubuh Adalah Ruang Maha Kudus

Pada dasarnya, manusia telah kehilangan kekudusannya karena ketidaktaatan dan keinginantahuan sehingga jatuh dalam dosa. Tubuh manusia bukan lagi ciptaan yang kudus tetapi penuh dosa (Kejadian 3:6). Akibat dosa, kejahatan manusia semakin merajalela (Kejadian 6:5), sehingga Allah menyesal atas perbuatan manusia yang terus-menerus berdosa di bumi. Secara teologis, tubuh sebagai ciptaan kudus artinya Allah menciptakan tubuh manusia tanpa cacat, noda, atau dosa (Kejadian 1:26). Allah adalah kudus dan suci, oleh sebab itu setiap orang percaya harus menjaga kekudusan dan kesuciannya di hadapan Tuhan (1 Petrus 1:16).

Dalam penciptaan kekudusan, Allah menghapus dosa-dosa tubuh orang percaya yang lama dan menjadikan manusia baru, artinya tubuh telah diselamatkan dari kematian kekal. Sebagai ciptaan baru, kita tidak lagi hidup dalam keinginan duniawi (Efesus 4:17-32; Kolose 5:5-9), artinya setiap orang percaya telah ditebus oleh Kristus Yesus dan dikuduskan dengan darah-Nya yang tercurah di kayu salib.

Penulis menyimpulkan bahwa tubuh telah dikuduskan oleh Kristus dan telah menjadi ciptaan baru. Kekudusan adalah nilai sakral yang melekat erat pada Bait Allah. Karena Allah adalah kudus, ketika Ia hadir di Bait-Nya, Bait Allah itu menjadi kudus karena-Nya. Sebagaimana Bait Allah adalah kudus, demikian pula Bait Allah rohani erat kaitannya dengan kekudusan. Kekudusan merupakan pokok penting yang diajarkan dalam Alkitab, mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Kekudusan bukan saja penting di masa lalu, tetapi juga masa kini dan masa yang akan datang.

Berdasarkan konsep kekudusan di atas, dapat dikatakan bahwa kekudusan bertolak dari hakikat Allah yang kudus, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya harus kudus. Dikuduskan berarti dipisahkan dan dikhususkan. Lawan dari kekudusan adalah kecemaran (Yunani: akatharsia). 

Baca Juga: Makna Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19)

Kekudusan berarti keterpisahan dari kecemaran. Dalam konteks penebusan, Kristus menjadi dasar dan teladan kekudusan orang-orang percaya. Kekudusan orang percaya dimulai dari Kristus sendiri. Perjanjian Baru menyatakan bahwa orang-orang percaya adalah orang-orang kudus, umat Allah. Semua orang percaya dipandang sebagai orang yang dikuduskan di dalam Kristus.

Kesimpulan:

Tubuh manusia memiliki peran yang sangat penting dalam ajaran Kristen sebagai bait Allah yang kudus dan tempat berdiamnya Roh Kudus. Hal ini menegaskan bahwa tubuh harus dijaga dengan baik, dijauhkan dari segala perbuatan yang merusak, dan digunakan untuk memuliakan Allah. Sebagai ciptaan Tuhan yang berharga, tubuh kita bukan milik kita sendiri melainkan milik Kristus yang telah menebus kita. Oleh karena itu, setiap orang percaya diharapkan untuk hidup dalam kekudusan, menjaga tubuh dari dosa, dan menjalani kehidupan yang mencerminkan kehendak dan kemuliaan Allah

Next Post Previous Post