Efesus 4:23-24: Apa yang Harus Dipakai?

Pendahuluan:

Surat Paulus kepada jemaat di Efesus berisi banyak ajaran penting mengenai kehidupan Kristen yang baru. Di Efesus 4:23-24, Paulus menjelaskan perubahan yang harus terjadi dalam hidup orang percaya sebagai bagian dari kehidupan baru dalam Kristus. Sementara Efesus 4:20-22 menekankan apa yang harus dilepaskan—yaitu cara hidup lama dan hawa nafsu yang menyesatkan—Efesus 4:23-24 menggambarkan apa yang harus dipakai dan diterapkan dalam kehidupan orang Kristen.
Efesus 4:23-24: Apa yang Harus Dipakai
Artikel ini akan membahas makna dan penerapan Efesus 4:23-24 dalam konteks kehidupan Kristen.

Teks Alkitab

Efesus 4:23-24 berbunyi: “23 Dan hendaklah kamu diperbaharui dalam roh dan pikiranmu, 24 dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah dalam kebenaran dan kesucian yang sesungguhnya.”

Penjelasan Ayat

  1. Diperbaharui dalam Roh dan Pikiran

Efesus 4:23 memulai dengan perintah untuk “diperbaharui dalam roh dan pikiran.” Pembaharuan ini adalah proses transformasi internal yang melibatkan perubahan dalam cara berpikir dan sikap hati. Dalam konteks Kristen, pembaharuan ini terjadi ketika seseorang menerima Kristus dan memungkinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka untuk memperbarui pola pikir mereka.

Kata “roh” di sini merujuk pada aspek spiritual dari diri kita—bagian yang berhubungan dengan Tuhan dan dipengaruhi oleh Roh Kudus. Pembaharuan dalam roh berarti mengalami perubahan mendalam dalam sikap hati dan orientasi spiritual kita. Ini mencakup penyerahan diri kepada Tuhan dan pengakuan akan kebutuhan akan bimbingan-Nya dalam hidup kita.

“Kamu diperbaharui dalam roh dan pikiranmu” juga menunjukkan bahwa pembaharuan ini mempengaruhi cara kita berpikir (pikiran) dan sikap batin (roh). Pikiran kita harus disesuaikan dengan kebenaran Allah, dan hati kita harus dibersihkan dari kecenderungan dosa yang lama. Paulus mengajak kita untuk mengalami transformasi total yang mencakup tidak hanya perilaku tetapi juga sikap dan pola pikir kita.

  1. Mengenakan Manusia Baru

Efesus 4:24 melanjutkan dengan perintah untuk “mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah dalam kebenaran dan kesucian yang sesungguhnya.” Di sini, Paulus menggunakan metafora pakaian untuk menggambarkan perubahan identitas yang terjadi dalam hidup orang Kristen. “Manusia baru” adalah identitas baru yang diterima oleh mereka yang percaya kepada Kristus.

Manusia baru ini diciptakan “menurut kehendak Allah,” yang berarti bahwa kehidupan baru ini mencerminkan sifat-sifat dan karakter yang diinginkan oleh Tuhan. Berbeda dengan manusia lama yang terikat pada dosa dan kebiasaan buruk, manusia baru adalah seseorang yang hidup dalam kebenaran dan kesucian. Ini menunjukkan bahwa karakter baru yang dihasilkan oleh hubungan dengan Kristus adalah berdasarkan kehendak dan standar Allah.

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Transformasi Pikiran dan Hati

Penerapan dari Efesus 4:23-24 dimulai dengan transformasi pikiran dan hati. Orang Kristen dipanggil untuk membiarkan Roh Kudus bekerja dalam diri mereka untuk mengubah cara berpikir dan merespons berbagai situasi. Ini berarti mengubah pola pikir dari duniawi menjadi ilahi, dari egois menjadi penuh kasih, dan dari kegelapan menuju terang.

Untuk mengalami pembaharuan ini, kita harus berkomitmen untuk mempelajari Firman Tuhan dan membiarkan ajaran-Nya membentuk pandangan dan sikap kita. Dalam Roma 12:2, Paulus juga mengingatkan kita tentang pembaharuan pikiran sebagai bagian dari kehidupan Kristen yang baru: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna.”

  1. Mengidentifikasi dan Menanggalkan Kebiasaan Lama

Sebelum kita dapat mengenakan manusia baru, penting untuk mengidentifikasi dan menanggalkan kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan kehidupan Kristen. Ini melibatkan refleksi diri dan pengakuan atas area-area dalam hidup kita yang masih terpengaruh oleh cara hidup lama. Dengan mengakui kelemahan dan kekurangan kita, kita dapat meminta pertolongan Tuhan untuk mengatasi dan meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki kebiasaan marah yang tidak terkendali, pembaharuan dalam Kristus akan melibatkan pengubahan sikap hati terhadap kemarahan dan pengembangan kesabaran. Ini memerlukan usaha untuk menggantikan kebiasaan lama dengan karakteristik baru yang sesuai dengan ajaran Yesus.

  1. Mengenakan Pakaian Karakter Kristen

“Mengenakan manusia baru” berarti mengadopsi karakteristik baru yang sesuai dengan identitas Kristen kita. Karakteristik ini termasuk kasih, kebaikan, kerendahan hati, kesabaran, dan pengendalian diri. Galatia 5:22-23 menggambarkan buah roh sebagai hasil dari kehidupan yang diperbaharui dalam Kristus: “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.”

Mengenakan manusia baru berarti kita mengembangkan dan mengekspresikan karakter-karakter ini dalam interaksi kita dengan orang lain. Ini mempengaruhi cara kita berbicara, berperilaku, dan merespons berbagai situasi. Misalnya, dalam hubungan dengan sesama, kita dipanggil untuk menunjukkan kasih dan kemurahan hati, bukan hanya mengandalkan kekuatan atau kemampuan pribadi.

  1. Hidup dalam Kebenaran dan Kesucian
Paulus menekankan bahwa manusia baru diciptakan dalam “kebenaran dan kesucian yang sesungguhnya.” Ini menunjukkan bahwa hidup yang baru dalam Kristus adalah hidup yang mencerminkan kebenaran Allah dan kesucian-Nya. Kebenaran merujuk pada integritas dan kejujuran, sedangkan kesucian merujuk pada kemurnian moral dan spiritual.

Baca Juga: Efesus 4:20-22: Apa yang Harus Dilepaskan?

Dalam praktiknya, hidup dalam kebenaran berarti kita hidup dengan integritas, berpegang pada prinsip-prinsip moral yang diajarkan oleh Tuhan, dan tidak kompromi dengan dosa. Kesucian melibatkan usaha untuk menjaga hati dan pikiran kita tetap bersih dari pengaruh buruk, serta berkomitmen untuk hidup sesuai dengan standar Tuhan.
  1. Mengalami Pembaharuan Secara Berkelanjutan

Pembaharuan dalam Kristus bukanlah proses sekali jadi, tetapi perjalanan yang berkelanjutan. Setiap hari, kita diundang untuk memperbarui pikiran dan hati kita melalui doa, studi Alkitab, dan kehidupan komunitas Kristen. Proses ini melibatkan pertumbuhan dan perkembangan spiritual yang terus-menerus.

Dalam 2 Korintus 4:16, Paulus menulis, “Karena itu kami tidak tawar hati. Sebaliknya, meskipun manusia kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami diperbaharui dari hari ke hari.” Pembaharuan ini adalah bagian dari perjalanan iman kita, di mana kita semakin menjadi serupa dengan Kristus seiring dengan waktu.

Kesimpulan

Efesus 4:23-24 memberikan panduan yang jelas tentang apa yang harus dipakai dalam kehidupan Kristen. Paulus menekankan pentingnya pembaharuan dalam roh dan pikiran sebagai langkah pertama dalam mengenakan manusia baru. Hidup dalam kebenaran dan kesucian yang sesungguhnya adalah hasil dari identitas baru yang kita terima dalam Kristus.

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk mengalami transformasi internal yang mempengaruhi cara kita berpikir, berbicara, dan bertindak. Dengan mengenakan manusia baru, kita menggantikan kebiasaan lama dengan karakteristik baru yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ini melibatkan integritas, kesucian, dan pengembangan karakter Kristen yang mencerminkan kasih dan kebaikan Tuhan.

Dalam penerapannya, proses ini memerlukan usaha yang konsisten dan bergantung pada bimbingan Roh Kudus. Dengan memahami dan menerapkan ajaran dalam Efesus 4:23-24, kita dapat hidup dengan lebih penuh dalam identitas baru kita sebagai anak-anak Tuhan, mencerminkan karakter Kristus dalam segala aspek kehidupan kita.

Next Post Previous Post