Filipi 3:10: Mengenal Kristus dalam Kuasa, Penderitaan, dan Kematian

 Pengantar:

Dalam Filipi 3:10, Rasul Paulus menyatakan tujuan tertinggi dalam hidupnya: mengenal Kristus. Bagian ini memberikan pandangan mendalam mengenai bagaimana seorang Kristen harus memahami dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus, persekutuan dalam penderitaan-Nya, serta menjadi serupa dengan-Nya dalam kematian-Nya. Ayat ini mengajak kita untuk melihat kehidupan Kristen tidak hanya sebagai perjalanan iman yang penuh berkat, tetapi juga sebagai pengalaman mendalam akan penderitaan dan kematian, yang pada akhirnya membawa pada kemenangan dan kebangkitan bersama Kristus.
Filipi 3:10: Mengenal Kristus dalam Kuasa, Penderitaan, dan Kematian
"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya." (Filipi 3:10)

Melalui ayat ini, kita dapat menggali tiga aspek penting dari kehidupan Kristen: kuasa kebangkitan Kristus, persekutuan dalam penderitaan-Nya, dan kematian bagi dosa. Ketiga hal ini saling berkaitan dan membentuk dasar dari kehidupan rohani yang berpusat pada Kristus.

1. Mengenal Kuasa Kebangkitan Kristus

Paulus menekankan keinginannya untuk mengenal kuasa kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus adalah inti dari iman Kristen, di mana melalui kebangkitan-Nya, Kristus mengalahkan maut dan dosa, serta memberi harapan hidup kekal bagi umat-Nya. Kuasa kebangkitan Kristus ini tidak hanya berbicara tentang kemenangan di masa depan, tetapi juga tentang kuasa yang mengubah kehidupan saat ini.

Kuasa kebangkitan memampukan orang percaya untuk hidup dalam kemenangan atas dosa, kematian, dan segala tantangan dunia. Hidup Kristen bukanlah hidup yang lemah dan penuh kekalahan, tetapi hidup yang penuh dengan kuasa ilahi, yang memampukan kita untuk mengatasi dosa dan kegelapan.

"Aku ingin mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya." (Filipi 3:10)

Kuasa kebangkitan adalah kuasa transformasi. Ini berarti kehidupan lama yang terikat dosa digantikan dengan kehidupan baru yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Setiap orang percaya memiliki akses ke kuasa kebangkitan Kristus yang memberikan kekuatan rohani dan kemampuan untuk hidup dalam kebenaran. Ini juga merupakan pengharapan bagi setiap orang percaya bahwa, seperti Kristus yang bangkit, mereka juga akan dibangkitkan pada hari terakhir.

2. Persekutuan dalam Penderitaan Kristus

Paulus tidak hanya ingin mengalami kuasa kebangkitan, tetapi juga ingin mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Ini adalah panggilan bagi setiap orang percaya untuk turut ambil bagian dalam penderitaan Kristus, bukan dalam pengertian penderitaan fisik semata, tetapi lebih pada penderitaan rohani yang datang dari penganiayaan, penolakan, dan penindasan karena iman kepada Kristus.

"Dan persekutuan dalam penderitaan-Nya." (Filipi 3:10)

Mengalami persekutuan dalam penderitaan Kristus berarti turut merasakan apa yang Kristus rasakan selama pelayanan-Nya di dunia—ditolak, dihina, dan disiksa karena kebenaran yang Ia bawa. Orang percaya dipanggil untuk tetap setia meskipun menghadapi berbagai penderitaan. Melalui penderitaan, kita belajar menjadi lebih bergantung pada Kristus, dan penderitaan ini membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Penderitaan juga memurnikan iman kita. Seperti halnya emas yang dimurnikan melalui api, iman kita diperkuat melalui ujian dan penderitaan. Kita belajar mengandalkan kekuatan Kristus, bukan kekuatan kita sendiri, dan mengalami kedalaman baru dalam hubungan kita dengan Tuhan.

3. Menjadi Serupa dengan Kristus dalam Kematian-Nya

Aspek ketiga yang dibahas Paulus dalam Filipi 3:10 adalah menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya. Ini berbicara tentang kematian bagi dosa dan kehidupan baru di dalam Kristus. Ketika Paulus mengatakan ia ingin menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya, ia merujuk pada penyangkalan diri dan kematian terhadap keinginan daging.

"Dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya." (Filipi 3:10)

Menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian-Nya berarti mematikan kehidupan lama kita yang terikat dosa dan hidup dalam kehidupan baru di bawah kendali Roh Kudus. Ini adalah proses penyangkalan diri, di mana kita menolak keinginan daging dan hidup untuk kehendak Allah.

Paulus mengajarkan bahwa setiap orang percaya harus memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Kristus. Ini berarti kita harus siap untuk mati bagi ego kita, mati bagi dosa, dan hidup untuk Kristus dalam ketaatan yang sepenuhnya. Seperti yang Kristus lakukan, kita juga dipanggil untuk taat sampai mati, bahkan mati bagi dosa kita sendiri.

4. Pengharapan dalam Kebangkitan

Meskipun Paulus berbicara tentang penderitaan dan kematian, ia juga mengarahkan pandangannya pada pengharapan kebangkitan. Paulus yakin bahwa penderitaan dan kematian bagi dosa akan menghasilkan kebangkitan bersama Kristus. Ini adalah pengharapan utama orang percaya—bahwa melalui penderitaan dan kematian, kita akan bangkit bersama Kristus dalam kemuliaan.

"Supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." (Filipi 3:11)

Paulus yakin bahwa hidupnya yang penuh penderitaan dan kematian bagi dosa akan membawa kepada kebangkitan yang kekal. Orang percaya dipanggil untuk melihat melampaui penderitaan dan kematian di dunia ini, kepada janji kehidupan kekal bersama Kristus.

Kesimpulan

Filipi 3:10 menggambarkan perjalanan hidup Kristen yang mencakup pengalaman mendalam akan kuasa kebangkitan Kristus, persekutuan dalam penderitaan-Nya, dan kematian terhadap dosa. Paulus mengajak setiap orang percaya untuk tidak hanya mengenal Kristus secara intelektual, tetapi juga secara pribadi, melalui pengalaman akan kuasa-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Kuasa kebangkitan Kristus memampukan kita untuk hidup dalam kemenangan atas dosa dan kematian. Persekutuan dalam penderitaan-Nya mengajarkan kita untuk setia dalam segala keadaan, dan menjadi serupa dengan kematian Kristus berarti mati terhadap dosa dan hidup dalam ketaatan kepada Allah.

Akhirnya, sebagai orang percaya, kita memiliki pengharapan akan kebangkitan bersama Kristus, di mana semua penderitaan dan kematian di dunia ini akan digantikan dengan kemuliaan kekal. Inilah tujuan tertinggi hidup Kristen—mengenal Kristus dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kuasa kebangkitan, penderitaan, maupun kematian, dengan pengharapan kebangkitan yang mulia bersama-Nya.

Next Post Previous Post