Filipi 3:11-12: Mencapai Kebangkitan dari Antara Orang Mati
Pengantar:
Dalam Filipi 3:11-12, Rasul Paulus menulis tentang pencarian spiritualnya yang mendalam untuk mencapai kebangkitan dari antara orang mati. Dia tidak berbicara hanya tentang kebangkitan fisik, tetapi juga kebangkitan rohani yang terjadi dalam kehidupan orang percaya. Ayat ini juga menyingkapkan pandangan Paulus tentang kerendahan hati dan kesadaran akan perjalanan spiritual yang terus berjalan hingga mencapai kesempurnaan di dalam Kristus.
Melalui dua ayat ini, ada tiga pelajaran utama yang bisa diambil: pencapaian kebangkitan, kesadaran akan ketidaksempurnaan, dan tujuan untuk menangkap apa yang telah Kristus sediakan.
1. Pencapaian Kebangkitan dari Antara Orang Mati
Paulus memulai dengan menyatakan keinginannya untuk beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Kebangkitan yang dimaksud di sini bukan hanya kebangkitan tubuh pada hari terakhir, tetapi kebangkitan yang juga berkaitan dengan hidup baru di dalam Kristus. Paulus ingin mengalami kuasa kebangkitan Kristus yang nyata dalam hidupnya saat ini dan di kehidupan kekal.
Kebangkitan dari antara orang mati adalah simbol kemenangan atas dosa dan kematian. Setiap orang percaya, melalui iman kepada Kristus, akan mengalami kebangkitan rohani di mana hidup yang lama dalam dosa digantikan dengan kehidupan baru dalam kebenaran. Ini adalah proses pertumbuhan rohani yang mengubah seseorang dari manusia lama yang terikat dosa menjadi ciptaan baru yang hidup dalam ketaatan kepada Allah.
Kebangkitan ini juga mengacu pada pengharapan akhir, di mana setiap orang percaya akan dibangkitkan dalam kemuliaan bersama Kristus pada akhir zaman. Paulus menaruh harapan penuh pada kebangkitan yang akan datang ini, yang merupakan puncak dari iman orang Kristen—yakni hidup kekal bersama Tuhan setelah kematian.
"Supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." (Filipi 3:11)
2. Kesadaran Akan Ketidaksempurnaan
Paulus menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa ketika dia mengakui bahwa dia belum mencapai kesempurnaan. Meskipun dia adalah seorang rasul yang luar biasa dan telah menjalani hidup yang penuh pengabdian kepada Kristus, dia menyadari bahwa dia belum sepenuhnya mencapai tujuan akhir, yaitu kesempurnaan di dalam Kristus.
"Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna." (Filipi 3:12)
Pernyataan ini mencerminkan kerendahan hati Paulus dan kesadaran bahwa perjalanan rohani seorang Kristen adalah proses yang berkelanjutan. Tidak ada orang percaya yang bisa mengklaim bahwa mereka sudah sempurna atau telah sepenuhnya memahami dan mengalami segala sesuatu yang ada di dalam Kristus. Sebaliknya, Paulus mengajarkan bahwa kehidupan Kristen adalah perjalanan pertumbuhan yang terus berlanjut sampai akhirnya kita mencapai kesempurnaan di hadapan Tuhan.
Kesadaran akan ketidaksempurnaan ini juga menjadi pengingat bagi setiap orang percaya bahwa kita tidak boleh berpuas diri dalam iman kita. Meski kita telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah, kita harus terus mengejar kedewasaan rohani dan mencari kebenaran Tuhan setiap hari. Kesempurnaan akan tercapai hanya ketika kita bertemu dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya.
3. Mengejar Tujuan dan Menangkap Apa yang Kristus Sediakan
Paulus melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun dia belum mencapai kesempurnaan, dia terus mengejar tujuan tersebut. Dia tidak pasif dalam imannya, tetapi aktif berusaha untuk mencapai apa yang Kristus telah tetapkan bagi hidupnya. Paulus menggunakan bahasa seperti "mengejar" dan "menangkap", yang mengandung arti usaha yang tekun dan penuh semangat.
"Melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus." (Filipi 3:12)
Paulus mengerti bahwa Kristus telah menangkapnya terlebih dahulu. Ini berarti hidup Paulus bukan miliknya sendiri, melainkan milik Kristus. Kristus telah menebus Paulus dan memberikan tujuan hidup yang baru, dan sekarang Paulus dengan penuh semangat berusaha untuk hidup sesuai dengan panggilan Kristus.
Konsep "mengejar" dalam kehidupan Kristen berarti kita harus aktif berjuang untuk mencapai standar yang telah Kristus tetapkan. Ini tidak berarti bahwa keselamatan kita tergantung pada usaha kita, tetapi ini mengacu pada upaya untuk hidup dalam ketaatan dan menjadi serupa dengan Kristus. Kita telah diselamatkan oleh kasih karunia, tetapi kita juga dipanggil untuk menjalani hidup yang penuh dengan usaha untuk mengenal Tuhan lebih dalam dan mencerminkan karakter Kristus.
Kebangkitan dan Pengejaran dalam Hidup Kristen
Melalui Filipi 3:11-12, kita belajar bahwa hidup Kristen adalah perpaduan antara harapan kebangkitan dan usaha terus-menerus untuk bertumbuh secara rohani. Kita memiliki pengharapan akan kebangkitan dari antara orang mati, baik secara rohani maupun fisik. Dalam hidup sekarang, kita telah mengalami kebangkitan rohani melalui kelahiran baru di dalam Kristus. Pada akhir zaman, kita akan mengalami kebangkitan tubuh bersama dengan Kristus.
Namun, sementara kita menantikan kebangkitan akhir ini, kita tidak boleh tinggal diam. Seperti Paulus, kita dipanggil untuk mengejar tujuan yang telah Kristus tetapkan. Ini berarti kita terus berusaha untuk hidup dalam kebenaran, bertumbuh dalam iman, dan mencari kesempurnaan yang hanya dapat ditemukan di dalam Kristus.
Baca Juga: Filipi 3:13-14: Mencapai Panggilan Surgawi dari Allah di dalam Kristus Yesus
Kesadaran bahwa kita belum sempurna harus mendorong kita untuk tidak berpuas diri dalam perjalanan iman kita. Setiap hari adalah kesempatan untuk bertumbuh lebih dekat kepada Kristus, untuk mengenal Dia lebih dalam, dan untuk hidup dalam kuasa kebangkitan-Nya.
Kesimpulan
Filipi 3:11-12 mengajarkan kita tentang pentingnya kebangkitan dalam kehidupan orang Kristen, baik kebangkitan rohani yang kita alami saat ini maupun kebangkitan tubuh pada akhir zaman. Paulus menekankan bahwa kita harus memiliki tujuan spiritual yang jelas: untuk mencapai kebangkitan dari antara orang mati, bukan hanya dalam pengertian fisik, tetapi juga dalam pengertian rohani.
Selain itu, Paulus menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan ketidaksempurnaan. Dia tidak mengklaim telah mencapai semua yang Kristus telah sediakan, tetapi dengan tekun terus mengejar panggilan tersebut. Ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa perjalanan iman adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup kita, dan kita harus aktif mengejar kedewasaan rohani.
Akhirnya, Paulus mengingatkan kita bahwa Kristus telah menangkap kita terlebih dahulu. Oleh karena itu, hidup kita adalah milik Kristus, dan kita harus dengan penuh semangat mengejar tujuan yang Kristus tetapkan bagi kita, yakni hidup dalam kebangkitan, ketaatan, dan kesempurnaan di hadapan Tuhan.