Filipi 3:9: Ditemukan di Dalam Kristus
Pengantar:
Dalam Filipi 3:9, Rasul Paulus melanjutkan penjelasannya mengenai pentingnya melepaskan segala pencapaian duniawi dan bergantung sepenuhnya pada Kristus. Setelah menyatakan bahwa segala sesuatu yang dulu dianggapnya sebagai keuntungan kini dianggap sebagai kerugian demi Kristus (Filipi 3:7-8), Paulus menekankan satu tujuan utama dalam hidupnya: ditemukan di dalam Kristus. Dalam ayat ini, Paulus memberikan pemahaman mendalam tentang makna iman sejati dan kebenaran yang berasal dari Tuhan, bukan dari usaha manusia."Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."
1. "Berada dalam Dia" (Filipi 3:9)
Paulus menggunakan istilah "berada dalam Dia" atau "ditemukan di dalam Dia" (yaitu di dalam Kristus) untuk menekankan posisinya sebagai orang percaya yang sepenuhnya bergantung pada hubungan dengan Kristus. Ini adalah ungkapan penting yang mencerminkan identitas baru Paulus setelah ia menerima keselamatan melalui iman kepada Kristus. Sebelumnya, Paulus dikenal sebagai seorang Farisi yang sangat taat pada Hukum Taurat dan merasa bangga dengan pencapaiannya dalam ketaatan hukum itu. Namun, setelah mengenal Kristus, Paulus menyadari bahwa identitas sejati seorang percaya hanya dapat ditemukan di dalam Yesus Kristus, bukan dalam usaha atau pencapaian pribadi.
Menjadi "ditemukan di dalam Kristus" berarti hidup dalam hubungan yang menyeluruh dan terus-menerus dengan-Nya. Ini bukan sekadar pengakuan intelektual, melainkan kehidupan yang dipenuhi dengan kasih, kepercayaan, dan ketaatan kepada Kristus. Seorang yang "berada di dalam Kristus" hidup menurut kehendak-Nya, dipenuhi dengan kasih karunia-Nya, dan dipimpin oleh Roh Kudus. Ini adalah posisi yang diberikan oleh Allah kepada orang percaya, bukan karena usaha manusia, tetapi karena anugerah-Nya yang besar.
2. "Bukan dengan Kebenaranku Sendiri" (Filipi 3:9)
Paulus dengan jelas menyatakan bahwa kebenaran yang ia miliki bukan berasal dari dirinya sendiri. Sebelum mengenal Kristus, Paulus mencoba memperoleh kebenaran melalui ketaatan pada hukum Taurat. Namun, setelah mengalami kasih karunia Allah, ia memahami bahwa usaha manusia untuk mencapai kebenaran melalui hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan. Tidak peduli seberapa taat seseorang terhadap hukum atau seberapa besar usahanya untuk hidup sesuai dengan standar moral, semua itu tidak cukup untuk memperoleh keselamatan.
Paulus menegaskan bahwa kebenaran pribadi tidak memadai. Kebenaran yang didasarkan pada usaha manusia, seberapa hebat pun, tetaplah tidak sempurna. Ini karena manusia, dalam kodratnya, adalah makhluk yang penuh dengan dosa. Kebenaran sejati tidak dapat datang dari usaha manusia yang berdosa, melainkan dari Allah sendiri. Ini adalah pengakuan yang sangat penting, karena di sini Paulus membuang jauh-jauh kepercayaan pada kemampuan dirinya untuk mencapai standar kebenaran Allah.
3. "Kebenaran karena Kepercayaan kepada Kristus" (Filipi 3:9)
Paulus menyatakan bahwa kebenarannya sekarang berdasarkan iman kepada Kristus. Ini adalah inti dari Injil: kebenaran melalui iman, bukan melalui perbuatan. Kebenaran yang diberikan kepada orang percaya adalah kebenaran yang berasal dari Kristus sendiri, yang diperoleh melalui iman kepada-Nya. Dengan percaya kepada Kristus, seorang percaya menerima kebenaran yang sempurna yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan.
Ini adalah kebenaran yang disebut sebagai kebenaran imputed atau kebenaran yang diperhitungkan. Ketika seseorang percaya kepada Kristus, kebenaran Kristus diperhitungkan kepada orang itu, sehingga Allah melihat dia sebagai benar. Ini bukan karena perbuatan baik orang tersebut, tetapi karena ketaatan dan pengorbanan Kristus yang sempurna. Melalui iman, orang percaya dipersatukan dengan Kristus, sehingga kebenaran Kristus menjadi milik mereka.
Paulus sangat menekankan bahwa kepercayaan atau iman kepada Kristus adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh kebenaran ini. Bukan dengan usaha atau kerja keras manusia, tetapi hanya melalui iman kepada apa yang telah dilakukan oleh Kristus di kayu salib.
4. "Kebenaran yang Allah Anugerahkan" (Filipi 3:9)
Kebenaran ini adalah anugerah dari Allah. Paulus dengan tegas menyatakan bahwa kebenaran ini bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh dengan usaha manusia, tetapi adalah pemberian Allah yang diterima melalui iman. Kebenaran ini adalah kebenaran Allah sendiri yang diberikan kepada setiap orang percaya. Ini adalah anugerah yang sangat besar, karena manusia, dalam kondisinya yang berdosa, tidak dapat memenuhi standar kebenaran Allah yang sempurna.
Dengan menerima kebenaran dari Allah, orang percaya dibebaskan dari tuntutan hukum Taurat dan diberi kesempatan untuk hidup dalam kebebasan kasih karunia. Kebenaran ini memungkinkan orang percaya untuk mendekat kepada Allah, bukan berdasarkan usaha mereka sendiri, tetapi berdasarkan karya Kristus di kayu salib.
Makna Teologis: Kebenaran yang Berasal dari Kristus
Filipi 3:9 memberikan pengajaran teologis yang mendalam tentang bagaimana keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Kristus. Paulus menekankan bahwa usaha manusia untuk mencapai kebenaran tidak memadai dan bahwa hanya kebenaran Kristus yang dapat menyelamatkan. Kebenaran ini adalah anugerah dari Allah yang diberikan kepada orang percaya, bukan berdasarkan perbuatan mereka, tetapi berdasarkan iman kepada Kristus.
Baca Juga: Filipi 3:7-8: Untuk Memperoleh Kristus
Paulus juga menunjukkan pentingnya hidup di dalam Kristus. Bagi Paulus, hidup dalam Kristus berarti menolak kebanggaan duniawi, melepaskan pencapaian pribadi, dan bergantung sepenuhnya pada kasih karunia Tuhan. Hidup di dalam Kristus juga berarti hidup dalam kebenaran yang diberikan oleh Allah, bukan dalam kebenaran yang diperoleh melalui usaha manusia.
Aplikasi dalam Kehidupan Orang Percaya
Berfokus pada Kristus: Orang percaya dipanggil untuk meletakkan kepercayaan mereka sepenuhnya pada Kristus, bukan pada usaha mereka sendiri. Semua pencapaian dan kebanggaan duniawi tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kebenaran yang diberikan oleh Kristus.
Menerima Kebenaran sebagai Anugerah: Orang percaya harus menyadari bahwa kebenaran yang mereka miliki bukanlah hasil usaha mereka, tetapi anugerah yang diberikan oleh Allah melalui iman kepada Kristus. Ini harus menjadi dasar bagi setiap tindakan dan keputusan dalam hidup mereka.
Hidup di Dalam Kristus: Hidup di dalam Kristus berarti berjalan dalam hubungan yang hidup dengan-Nya setiap hari. Ini berarti membuang kebanggaan duniawi, hidup dalam kebenaran-Nya, dan selalu bergantung pada kasih karunia Tuhan.
Kesimpulan
Dalam Filipi 3:9, Paulus memberikan pengajaran yang sangat penting tentang kebenaran dan keselamatan. Ia menekankan bahwa kebenaran yang menyelamatkan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi anugerah dari Allah yang diperoleh melalui iman kepada Kristus. Dengan hidup di dalam Kristus, orang percaya menerima kebenaran yang sempurna dan hidup dalam hubungan yang penuh dengan kasih karunia Tuhan. Paulus menegaskan bahwa hanya dengan ditemukan di dalam Kristus, kita dapat mengalami keselamatan yang sejati. Hidup di dalam Kristus adalah panggilan tertinggi bagi setiap orang percaya, dan kebenaran yang berasal dari-Nya adalah dasar kehidupan kekal.