Tujuh Doa Paulus untuk Pertumbuhan (Kolose 1:9-11)
Pendahuluan:
Surat Paulus kepada jemaat di Kolose adalah salah satu contoh bagaimana seorang pemimpin rohani yang penuh kasih dan perhatian mendoakan mereka yang ia layani. Dalam Kolose 1:9-11, kita menemukan tujuh permohonan utama yang Paulus naikkan dalam doanya untuk jemaat Kolose. Doa ini adalah wujud dari harapan Paulus agar mereka terus bertumbuh dalam kasih karunia Allah. Dengan penuh dedikasi, Paulus memohon kepada Tuhan agar jemaat Kolose mengalami pengenalan yang lebih mendalam akan kehendak Allah, kehidupan yang menghasilkan buah, dan kekuatan rohani untuk menghadapi setiap tantangan.Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam ketujuh aspek doa Paulus yang ada dalam Kolose 1:9-11, serta bagaimana masing-masing permohonan ini relevan bagi kita yang hidup sebagai orang percaya di masa kini.
1. Dipenuhi dengan Pengetahuan akan Kehendak Allah (Kolose 1:9)
"Karena itu, sejak hari kami mendengarnya, kami tidak pernah berhenti berdoa bagi kamu dan meminta supaya Tuhan memenuhi kamu dengan pengetahuan akan kehendak-Nya dalam segala hikmat dan pengertian rohani."
Paulus memulai doanya dengan meminta agar jemaat Kolose dipenuhi dengan pengetahuan akan kehendak Allah. Ini adalah permohonan yang mendasar, karena pengenalan akan kehendak Tuhan adalah fondasi bagi kehidupan Kristen yang berbuah dan memuliakan Allah. Mengetahui kehendak Allah berarti memahami tujuan dan rencana-Nya dalam hidup kita, serta bagaimana kita harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Namun, Paulus tidak hanya menginginkan pengetahuan teoretis. Ia juga berdoa agar mereka memiliki "segala hikmat dan pengertian rohani". Hikmat di sini mengacu pada kemampuan untuk menerapkan pengetahuan akan kehendak Allah dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pengertian rohani merujuk pada kepekaan rohani yang memungkinkan seseorang memahami kebenaran ilahi secara mendalam. Dalam kehidupan Kristen, hikmat dan pengertian rohani adalah dua elemen yang sangat penting untuk menjalani hidup yang benar di hadapan Tuhan.
Permohonan ini mengingatkan kita bahwa kehidupan Kristen yang sejati dimulai dengan pengenalan yang benar akan Allah dan kehendak-Nya. Kita dipanggil untuk terus mencari, melalui Firman-Nya dan doa, pengetahuan yang lebih dalam tentang apa yang Tuhan kehendaki dari kita, sehingga kita dapat hidup sesuai dengan maksud-Nya.
2. Hidup dengan Cara yang Layak di Hadapan Tuhan (Kolose 1:10a)
"Dengan demikian, kamu dapat hidup dengan cara yang layak di hadapan Tuhan, menyenangkan-Nya dalam segala hal..."
Setelah berdoa agar jemaat Kolose dipenuhi dengan pengetahuan akan kehendak Allah, Paulus menghubungkan pengetahuan ini dengan bagaimana mereka seharusnya hidup. Pengetahuan akan kehendak Allah seharusnya membawa mereka untuk hidup dengan cara yang layak di hadapan Tuhan. Hidup yang layak di hadapan Tuhan berarti menjalani hidup yang sesuai dengan standar kebenaran Allah dan mencerminkan karakter-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
Frasa "menyenangkan-Nya dalam segala hal" menekankan bahwa seluruh kehidupan orang percaya harus ditujukan untuk memuliakan dan menyenangkan Tuhan. Ini berarti segala keputusan, tindakan, dan sikap kita harus selaras dengan kehendak-Nya. Hidup yang menyenangkan Tuhan bukan hanya tentang menjalankan ritual keagamaan, tetapi juga mencakup bagaimana kita bersikap terhadap sesama, bagaimana kita bekerja, dan bagaimana kita memelihara hubungan kita dengan Allah.
Dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, panggilan untuk hidup layak di hadapan Tuhan menuntut kita untuk memeriksa setiap aspek hidup kita. Apakah kita hidup dengan tujuan memuliakan Allah? Apakah tindakan kita, kata-kata kita, dan pikiran kita mencerminkan kasih dan kebenaran-Nya? Ini adalah tantangan yang terus-menerus bagi setiap orang Kristen, dan doa Paulus ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup yang memuliakan Allah dalam segala hal.
3. Menghasilkan Buah dalam Setiap Pekerjaan Baik (Kolose 1:10b)
"...menghasilkan buah dalam setiap pekerjaan baik..."
Paulus berdoa agar jemaat Kolose menghasilkan buah dalam setiap pekerjaan baik. Ini adalah gambaran dari kehidupan yang produktif dan bermanfaat secara rohani. Menghasilkan buah dalam konteks ini berarti kehidupan yang berkontribusi positif bagi orang lain dan bagi Kerajaan Allah. Paulus tidak hanya menginginkan mereka menjadi orang yang memiliki pengetahuan rohani, tetapi juga orang yang menunjukkan iman mereka melalui tindakan nyata.
Pekerjaan baik adalah hasil dari iman yang sejati. Yakobus 2:26 menegaskan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Ketika seseorang benar-benar percaya kepada Kristus dan dipenuhi dengan Roh-Nya, kehidupan mereka akan menghasilkan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Pekerjaan baik ini dapat berupa pelayanan kepada sesama, pemberian kepada mereka yang membutuhkan, pengajaran, serta tindakan kasih dan kebenaran yang mencerminkan karakter Kristus.
Doa ini mendorong kita untuk memeriksa apakah hidup kita menghasilkan buah bagi Kerajaan Allah. Apakah kita aktif dalam melakukan pekerjaan baik yang Tuhan kehendaki? Apakah kehidupan kita menjadi berkat bagi orang lain dan memancarkan terang Kristus di dunia ini? Menghasilkan buah dalam setiap pekerjaan baik adalah tanda kehidupan yang berakar kuat dalam kasih karunia Tuhan dan pengenalan akan Dia.
4. Bertumbuh dalam Pengetahuan akan Allah (Kolose 1:10c)
"...dan bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah."
Paulus tidak hanya berdoa agar jemaat Kolose mengenal kehendak Allah, tetapi ia juga berdoa agar mereka terus bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah. Pertumbuhan dalam pengetahuan akan Allah adalah proses yang terus berlangsung sepanjang hidup orang percaya. Kita tidak pernah sampai pada titik di mana kita sepenuhnya mengenal Allah, karena Allah itu tidak terbatas dan selalu ada lebih banyak hal yang bisa kita pelajari tentang Dia.
Pengetahuan akan Allah bukan hanya tentang memahami fakta-fakta teologis, tetapi juga tentang mengenal Allah secara pribadi melalui hubungan yang intim dengan-Nya. Ini melibatkan waktu yang kita habiskan dalam doa, meditasi atas Firman-Nya, dan ketaatan dalam mengikuti kehendak-Nya. Semakin kita mengenal Allah, semakin kita dipenuhi dengan rasa kagum dan hormat kepada-Nya, serta semakin kita dipanggil untuk hidup dalam kesetiaan kepada-Nya.
Dalam kehidupan rohani kita, penting untuk tidak pernah merasa puas dengan pengetahuan yang sudah kita miliki tentang Allah. Kita dipanggil untuk terus bertumbuh, mengejar pengenalan yang lebih dalam tentang Allah, dan mengizinkan Firman-Nya membentuk pikiran dan hati kita. Doa ini mendorong kita untuk mencari lebih banyak lagi dari Allah, sehingga kita dapat semakin serupa dengan Kristus dan hidup dalam kebenaran-Nya.
5. Dikuatkan dengan Segala Kekuatan sesuai dengan Kemuliaan Kuasa-Nya (Kolose 1:11a)
"Semoga kamu dikuatkan dengan segala kekuatan sesuai dengan kemuliaan kuasa-Nya..."
Paulus berdoa agar jemaat Kolose dikuatkan dengan segala kekuatan yang berasal dari Tuhan. Kekristenan bukan hanya tentang mengetahui apa yang benar, tetapi juga tentang memiliki kekuatan untuk melakukannya. Kekuatan ini tidak bersumber dari diri kita sendiri, melainkan berasal dari kuasa Allah yang mulia. Paulus menyadari bahwa untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, kita membutuhkan kekuatan rohani yang hanya bisa diberikan oleh Tuhan.
Kuasa yang Paulus bicarakan di sini adalah kuasa ilahi yang melampaui batas-batas manusiawi. Ini adalah kekuatan yang sama yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati (Efesus 1:19-20). Kekuatan ini memberi kita kemampuan untuk bertahan dalam ujian, menghadapi pencobaan, dan tetap setia kepada Tuhan di tengah-tengah segala tantangan yang kita hadapi.
Doa ini mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri untuk menjalani kehidupan Kristen. Kita harus bergantung pada kuasa Allah yang bekerja dalam diri kita melalui Roh Kudus. Ketika kita merasa lemah atau menghadapi tantangan yang tampaknya terlalu besar, kita bisa percaya bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan yang kita butuhkan untuk bertahan dan menang.
6. Ketekunan dalam Menghadapi Tantangan (Kolose 1:11b)
"...supaya kamu mendapat segala ketekunan..."
Salah satu aspek dari kehidupan Kristen yang sangat ditekankan oleh Paulus dalam doanya adalah ketekunan. Ketekunan berarti kemampuan untuk tetap teguh dan bertahan, bahkan ketika menghadapi pencobaan dan kesulitan. Paulus tahu bahwa jemaat Kolose, seperti semua orang percaya, akan menghadapi tantangan dalam perjalanan iman mereka. Oleh karena itu, ia berdoa agar mereka diberi ketekunan untuk tetap berpegang pada iman mereka dalam segala situasi.
Ketekunan bukanlah hal yang mudah untuk dimiliki, terutama ketika kita dihadapkan pada pencobaan yang berat atau tekanan dari dunia di sekitar kita. Namun, melalui kuasa Allah, kita diberi kemampuan untuk tetap setia dan tidak menyerah. Ketekunan adalah buah dari Roh Kudus, dan itu hanya bisa dihasilkan dalam hidup kita ketika kita bergantung pada Tuhan dan mengandalkan kekuatan-Nya.
Dalam kehidupan kita, seringkali ada momen di mana kita merasa ingin menyerah. Mungkin kita menghadapi tantangan dalam pekerjaan, keluarga, atau bahkan dalam iman kita. Doa Paulus ini mengingatkan kita untuk tidak pernah menyerah, tetapi terus maju dengan ketekunan, karena Tuhan adalah sumber kekuatan kita dan Dia akan menopang kita dalam setiap situasi.
7. Kesabaran dengan Sukacita (Kolose 1:11c)
"...dan kesabaran dengan sukacita."
Akhirnya, Paulus berdoa agar jemaat Kolose memiliki kesabaran, namun bukan hanya kesabaran biasa, melainkan kesabaran yang disertai dengan sukacita. Kesabaran adalah kemampuan untuk menunggu dengan tenang dalam menghadapi kesulitan atau penderitaan, tanpa kehilangan pengharapan atau menyerah pada keputusasaan. Sukacita, di sisi lain, adalah keadaan hati yang penuh dengan damai dan kegembiraan, meskipun keadaan mungkin sulit.Kesabaran dengan sukacita adalah salah satu hasil dari tinggal dalam Kristus dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Ketika kita mengandalkan Tuhan, kita bisa menemukan sukacita bahkan di tengah-tengah penderitaan. Ini adalah sukacita yang melampaui pengertian manusia, karena sukacita ini datang dari Tuhan yang setia menyertai kita dalam setiap keadaan.
Refleksi dan Aplikasi dalam Kehidupan Kristen
Dari Kolose 1:9-11, kita dapat melihat bagaimana Paulus sangat memperhatikan pertumbuhan rohani jemaat di Kolose. Doa-doanya mencakup berbagai aspek penting dari kehidupan Kristen, mulai dari pengenalan akan kehendak Allah, hingga kekuatan untuk bertahan dalam ujian dengan sukacita. Sebagai orang percaya, kita bisa belajar banyak dari doa Paulus ini dan menerapkannya dalam hidup kita.
Pentingnya Penggenalan akan Kehendak Allah: Kita harus terus-menerus mencari kehendak Allah dalam hidup kita. Ini dilakukan melalui studi Alkitab, doa, dan mendengarkan Roh Kudus.
Hidup yang Memuliakan Allah: Pengetahuan tentang kehendak Allah harus membawa kita kepada tindakan nyata. Kita dipanggil untuk hidup dengan cara yang layak di hadapan Tuhan dan menyenangkan-Nya dalam segala hal.
Menghasilkan Buah dalam Pekerjaan Baik: Hidup kita harus menghasilkan buah rohani, melalui perbuatan baik yang memuliakan Allah dan memberkati orang lain.
Pertumbuhan Rohani yang Berkesinambungan: Kita dipanggil untuk terus bertumbuh dalam pengetahuan akan Allah. Ini adalah perjalanan seumur hidup yang harus kita jalani dengan setia.
Mengandalkan Kekuatan Tuhan: Untuk menjalani kehidupan Kristen yang benar, kita membutuhkan kekuatan dari Tuhan. Kita tidak bisa mengandalkan diri kita sendiri, tetapi harus bergantung pada kuasa-Nya.
Ketekunan dan Kesabaran dalam Ujian: Kehidupan Kristen akan menghadapi banyak tantangan, tetapi kita dipanggil untuk tetap tekun dan sabar, dengan sukacita yang datang dari Tuhan.
Kesimpulan
Kolose 1:9-11 adalah doa yang penuh dengan permohonan bagi jemaat Kolose untuk terus bertumbuh dalam kasih karunia dan kebenaran Tuhan. Dalam doa ini, Paulus tidak hanya meminta berkat-berkat rohani yang mendalam, tetapi juga menunjukkan bahwa kehidupan Kristen adalah proses yang berkelanjutan, di mana kita dipanggil untuk semakin mengenal Tuhan, menghasilkan buah, dan hidup dengan kekuatan dari-Nya.
Sebagai orang percaya, doa Paulus ini menginspirasi kita untuk mengarahkan hidup kita pada pertumbuhan rohani yang sejati. Kita dipanggil untuk mencari kehendak Tuhan dengan penuh kerinduan, hidup sesuai dengan standar-Nya, dan menjalani kehidupan yang menghasilkan buah yang baik bagi Kerajaan-Nya. Melalui kekuatan yang diberikan oleh Tuhan, kita dapat menghadapi setiap tantangan dengan ketekunan, kesabaran, dan sukacita.