Yohanes 6:19-21: Yesus Berjalan di Atas Air

Pengantar:

Yohanes 6:19-21 menceritakan salah satu mukjizat Yesus yang paling terkenal, yaitu ketika Ia berjalan di atas air untuk menghampiri murid-murid-Nya yang sedang berada di perahu di tengah danau yang berombak.

Yohanes 6:19-21: Yesus Berjalan di Atas Air
Perikop ini mengungkapkan kuasa Yesus atas alam dan juga mengajarkan tentang iman, ketakutan, dan kedamaian yang datang melalui kehadiran-Nya.

Teks Yohanes 6:19-21

"Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: 'Aku ini, jangan takut!' Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika itu juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tuju."
(Yohanes 6:19-21)

1. Konteks Perikop

Mukjizat ini terjadi segera setelah Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, suatu peristiwa yang menunjukkan kuasa-Nya untuk menyediakan kebutuhan fisik umat manusia. Setelah mukjizat tersebut, Yesus pergi ke gunung untuk berdoa sendirian, sementara murid-murid-Nya naik perahu untuk menyeberangi Danau Galilea menuju Kapernaum.

Dalam perjalanan mereka, murid-murid mengalami badai yang membuat mereka kesulitan untuk mengendalikan perahu. Saat itulah mereka melihat Yesus berjalan di atas air, mendekati perahu mereka, yang menyebabkan mereka ketakutan karena mereka tidak mengenali-Nya pada awalnya.

2. Ketakutan dan Ketidakpastian

Ketika murid-murid melihat seseorang berjalan di atas air mendekati mereka, mereka diliputi oleh ketakutan. Pada saat itu, mereka tidak menyadari bahwa itu adalah Yesus, dan dalam ketidakpastian mereka, mereka menganggap bahwa apa yang mereka lihat adalah sesuatu yang supernatural dan menakutkan.

Reaksi ketakutan ini menunjukkan bagaimana manusia sering kali bereaksi terhadap hal-hal yang tidak dapat dijelaskan atau ketika berada di tengah situasi yang penuh dengan kesulitan dan ketidakpastian. Dalam badai kehidupan, kita sering kali merasakan ketakutan yang sama ketika kita tidak dapat melihat atau mengenali kehadiran Tuhan di tengah-tengah masalah kita.

3. Yesus Menenangkan Ketakutan

Namun, di tengah-tengah ketakutan mereka, Yesus berbicara kepada mereka dengan kalimat yang sangat sederhana namun kuat: "Aku ini, jangan takut!" Dalam perikop ini, Yesus menegaskan bahwa kehadiran-Nya cukup untuk mengatasi segala ketakutan. Ia memperkenalkan diri-Nya dengan istilah "Aku ini", yang dalam bahasa aslinya mengacu pada pernyataan keilahian-Nya, mengingatkan pada pernyataan "Aku adalah Aku" yang digunakan Tuhan dalam Perjanjian Lama (Keluaran 3:14).

Dengan kehadiran Yesus, ketakutan murid-murid berubah menjadi kedamaian. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa di tengah badai kehidupan, kehadiran Yesus selalu membawa kedamaian dan keamanan. Kita mungkin tidak selalu melihat-Nya atau mengenali-Nya pada awalnya, tetapi ketika kita mendengar suara-Nya dan merasakan kehadiran-Nya, ketakutan kita bisa lenyap.

4. Kuasa Yesus atas Alam

Mukjizat ini tidak hanya menunjukkan belas kasih Yesus terhadap murid-murid-Nya, tetapi juga menegaskan kuasa-Nya atas alam. Berjalan di atas air adalah sesuatu yang secara manusiawi tidak mungkin dilakukan. Dalam tindakan ini, Yesus memperlihatkan bahwa Ia berkuasa atas segala unsur alam, termasuk badai dan air yang bergelombang.

Kuasa Yesus atas alam ini juga terlihat ketika Ia menghardik angin dan ombak dalam kisah lain di Injil, menunjukkan bahwa seluruh ciptaan tunduk kepada-Nya. Sebagai Pencipta dan Pemelihara alam semesta, Yesus memegang kendali atas semua situasi, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

5. Penyertaan Yesus yang Menenangkan

Ketika murid-murid akhirnya mengenali bahwa itu adalah Yesus yang datang kepada mereka, mereka ingin menaikkan-Nya ke dalam perahu. Namun, sebelum mereka bisa melakukannya, teks ini mencatat bahwa seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai tujuan mereka. Ini menunjukkan bahwa kehadiran Yesus memberikan solusi langsung dan membawa mereka ke tempat yang aman.

Perikop ini mengajarkan bahwa ketika Yesus hadir di dalam kehidupan kita, Dia akan memimpin kita melalui badai kehidupan dan membawa kita ke tempat yang aman. Tidak peduli seberapa besar badai yang kita hadapi, kehadiran-Nya memberikan ketenangan, dan pada waktunya, Dia akan membawa kita keluar dari kesulitan dan ke tempat tujuan kita sesuai dengan rencana-Nya.

6. Makna Rohani dan Aplikasi

Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari Yohanes 6:19-21:

  • Jangan Takut di Tengah Badai: Ketika kita mengalami badai kehidupan, kita sering kali dipenuhi dengan ketakutan dan kekhawatiran. Namun, Yesus mengajarkan kita untuk tidak takut karena kehadiran-Nya yang penuh kuasa dan kasih sudah cukup untuk mengatasi segala ketakutan kita.

  • Yesus Berkuasa atas Alam: Mukjizat Yesus berjalan di atas air mengingatkan kita akan kuasa-Nya yang luar biasa atas seluruh alam semesta. Tidak ada situasi, seberat apa pun, yang berada di luar kendali-Nya.

  • Kehadiran Yesus Membawa Kedamaian: Saat kita mengizinkan Yesus hadir dalam hidup kita, Dia memberikan ketenangan di tengah badai dan memimpin kita ke tempat yang aman. Ini mengajarkan kita untuk selalu mencari kehadiran-Nya dalam segala situasi.

  • Iman dalam Yesus: Kita dipanggil untuk mengenali dan mempercayai Yesus di tengah-tengah ketidakpastian hidup. Seperti murid-murid yang akhirnya mengenali-Nya, kita pun perlu beriman bahwa Yesus selalu hadir di tengah masalah kita dan siap menolong kita.

Kesimpulan

Yohanes 6:19-21 menggambarkan kuasa dan kasih Yesus yang luar biasa melalui mukjizat-Nya berjalan di atas air. Kisah ini adalah pengingat bagi kita bahwa di tengah badai kehidupan, Yesus hadir untuk menenangkan ketakutan kita dan membawa kita ke tempat yang aman. Kuasa-Nya atas alam dan kasih-Nya yang sempurna membuat kita bisa beristirahat dalam damai di dalam Dia. Mari kita selalu mempercayai Yesus, yang berkuasa dan selalu menyertai kita di setiap badai kehidupan yang kita hadapi.

Next Post Previous Post