Efesus 2:20: Fondasi Gereja dan Kristus sebagai Batu Penjuru

Efesus 2:20: Fondasi Gereja dan Kristus sebagai Batu Penjuru
 Pendahuluan:

Efesus 2:20 merupakan salah satu ayat penting dalam surat Paulus kepada jemaat di Efesus, di mana ia menggambarkan gereja sebagai bangunan rohani yang didirikan di atas fondasi para rasul dan nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Ayat ini kaya dengan makna teologis, yang melibatkan identitas gereja, dasar iman Kristen, dan peran Kristus dalam rencana keselamatan Allah.

Artikel ini akan membahas Efesus 2:20 secara mendalam berdasarkan analisis Alkitab, pandangan para teolog, dan relevansinya bagi kehidupan gereja di masa kini.
Teks Efesus 2:20: "Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru" (Efesus 2:20, TB).

1. Konteks Efesus 2:20

Surat Efesus adalah salah satu surat penjara Paulus yang ditulis untuk memberikan pengajaran teologis mendalam dan dorongan praktis kepada jemaat. Dalam pasal 2, Paulus berbicara tentang karya penyelamatan Allah yang melampaui perbedaan etnis antara orang Yahudi dan non-Yahudi. Ia menekankan bahwa semua orang yang percaya kepada Kristus kini menjadi satu tubuh dalam gereja.

Ayat 20 merupakan bagian dari perikop yang menggambarkan gereja sebagai "bangunan Allah" (Efesus 2:19-22). Paulus menggunakan metafora bangunan untuk menjelaskan identitas gereja yang didirikan oleh Allah sendiri, dengan Kristus sebagai batu penjuru.

Pandangan Teologis
F.F. Bruce dalam The Epistle to the Ephesians menyoroti bahwa Efesus 2:20 mencerminkan visi Paulus tentang kesatuan umat Allah. Gereja tidak lagi terpisah antara orang Yahudi dan non-Yahudi, tetapi menjadi satu bangunan rohani di bawah otoritas Kristus.

John Stott dalam The Message of Ephesians menambahkan bahwa metafora ini menggambarkan kesinambungan antara gereja Perjanjian Baru dan umat Allah dalam Perjanjian Lama. Para rasul dan nabi adalah penghubung yang memperkuat identitas gereja sebagai bagian dari rencana kekal Allah.

2. "Dasar Para Rasul dan Para Nabi"

a. Siapa Para Rasul dan Nabi?

Para rasul adalah saksi langsung dari kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, yang diutus untuk memberitakan Injil. Nabi di sini merujuk pada mereka yang menerima pewahyuan langsung dari Allah untuk membimbing gereja mula-mula.

b. Apa Makna "Dasar"?

Fondasi (dalam bahasa Yunani: themelios) adalah dasar yang menopang bangunan. Paulus menggunakan istilah ini untuk menunjukkan bahwa ajaran para rasul dan nabi menjadi dasar iman Kristen.

Pendapat Para Teolog
R.C. Sproul dalam The Purpose of God menegaskan bahwa "dasar" di sini bukan menunjuk pada individu para rasul dan nabi, tetapi pada ajaran yang mereka berikan, yaitu Injil Kristus. Ajaran ini menjadi pedoman yang tak tergoyahkan bagi gereja.

Harold Hoehner dalam Ephesians: An Exegetical Commentary menambahkan bahwa para nabi di sini kemungkinan besar adalah nabi Perjanjian Baru yang berfungsi dalam konteks gereja mula-mula, bukan nabi Perjanjian Lama. Hal ini menunjukkan bahwa Allah terus bekerja melalui pewahyuan yang mendukung pembangunan gereja.

3. "Kristus Yesus sebagai Batu Penjuru"

a. Makna Batu Penjuru

Batu penjuru (dalam bahasa Yunani: akrogoniaios) adalah batu utama yang diletakkan pertama kali untuk menentukan struktur dan stabilitas bangunan. Dalam konteks ini, Kristus digambarkan sebagai batu penjuru yang menjadi pusat gereja.

b. Kristus sebagai Dasar Utama

Batu penjuru tidak hanya menopang fondasi, tetapi juga menyatukan seluruh struktur bangunan. Hal ini mencerminkan peran Kristus sebagai pusat kesatuan dan kekuatan gereja.

Pendapat Para Teolog
William Hendriksen dalam Exposition of Ephesians menyatakan bahwa Kristus sebagai batu penjuru menunjukkan keunikan dan supremasi-Nya. Tidak ada bagian dari gereja yang dapat berdiri tanpa Kristus, karena Dialah yang memberikan kehidupan dan makna kepada gereja.

Baca Juga: Keselamatan oleh Anugerah: Efesus 2:8

N.T. Wright dalam Paul for Everyone: The Prison Letters menekankan bahwa metafora batu penjuru juga mengacu pada penggenapan nubuat Perjanjian Lama, seperti Mazmur 118:22 dan Yesaya 28:16, yang menunjuk kepada Mesias sebagai dasar keselamatan umat Allah.

4. Relevansi Efesus 2:20 bagi Gereja Masa Kini

a. Gereja sebagai Bangunan Allah

Efesus 2:20 mengingatkan gereja masa kini bahwa identitasnya tidak terpisah dari dasar yang telah diletakkan oleh para rasul dan nabi. Gereja harus tetap setia pada ajaran Alkitab yang diinspirasikan oleh Roh Kudus melalui para rasul.

b. Kristus sebagai Pusat Gereja

Sebagai batu penjuru, Kristus harus tetap menjadi pusat kehidupan gereja. Semua aktivitas, pengajaran, dan misi gereja harus berpusat pada Kristus, yang menyatukan dan menopang seluruh umat Allah.

c. Kesatuan Umat Allah

Ayat ini menekankan kesatuan gereja sebagai satu bangunan rohani. Gereja tidak boleh terpecah oleh perbedaan budaya, tradisi, atau pandangan teologis sekunder, tetapi harus berdiri teguh dalam dasar yang sama, yaitu Kristus.

5. Hubungan dengan Ayat-Ayat Alkitab Lain

a. Mazmur 118:22: "Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru."

Paulus mungkin merujuk pada ayat ini untuk menunjukkan bahwa Kristus adalah batu penjuru yang sebelumnya ditolak oleh manusia, tetapi ditetapkan oleh Allah sebagai dasar keselamatan.

b. Yesaya 28:16: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu, sebuah batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh."

Yesaya 28:16 memperkuat gagasan bahwa Kristus adalah dasar yang kokoh dan tidak tergoyahkan bagi umat Allah.

c. 1 Korintus 3:11: "Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus."

Paulus menegaskan kembali bahwa tidak ada dasar lain bagi gereja selain Kristus. Hal ini menunjukkan bahwa Efesus 2:20 adalah bagian dari konsistensi teologis dalam surat-suratnya.

6. Pendalaman Metafora Bangunan

a. Gereja sebagai Bait Allah

Efesus 2:21-22 menggambarkan gereja sebagai bait Allah yang terus dibangun oleh Roh Kudus. Ini mencerminkan bahwa gereja bukan sekadar institusi manusia, tetapi adalah tempat kehadiran Allah yang hidup.

b. Tanggung Jawab Orang Percaya

Sebagai bagian dari bangunan Allah, setiap orang percaya memiliki peran dalam membangun gereja. Ini melibatkan kesetiaan pada ajaran Alkitab, keterlibatan dalam pelayanan, dan kesatuan dengan sesama anggota tubuh Kristus.

Kesimpulan

Efesus 2:20 adalah pernyataan teologis yang mendalam tentang identitas gereja dan peran Kristus dalam rencana keselamatan Allah. Gereja dibangun di atas dasar para rasul dan nabi, dengan Kristus sebagai batu penjuru. Ayat ini menegaskan pentingnya kesetiaan kepada ajaran Alkitab dan menjadikan Kristus sebagai pusat kehidupan gereja.

Next Post Previous Post