Jawaban Yesus kepada Orang Farisi: Yohanes 7:33-34
Yohanes 7:33-34 adalah bagian penting dari Injil Yohanes yang mencatat interaksi Yesus dengan orang-orang Farisi dan pemimpin agama Yahudi selama Hari Raya Pondok Daun. Pada saat itu, Yesus berada di Yerusalem, mengajar di Bait Allah, dan menimbulkan perdebatan di antara orang banyak mengenai
identitas-Nya.
Teks Yohanes 7:33-34 (TB) 33. “Maka kata Yesus: ‘Tinggal sedikit waktu lagi Aku ada bersama kamu dan sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku. 34. ‘Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku, sebab kamu tidak dapat datang ke tempat di mana Aku berada.’”
Konteks Yohanes 7:33-34
1. Latar Belakang Narasi Injil Yohanes
Injil Yohanes memberikan fokus yang kuat pada identitas Yesus sebagai Anak Allah dan tujuan misi-Nya. Dalam pasal 7, Yesus berada di Yerusalem selama Hari Raya Pondok Daun, salah satu perayaan penting dalam tradisi Yahudi. Pada kesempatan ini, Yesus mengajar di Bait Allah, yang memicu respons beragam dari orang banyak dan pemimpin agama.
Beberapa orang mengagumi ajaran-Nya, sementara yang lain meragukan otoritas-Nya. Orang Farisi dan imam-imam kepala berusaha menangkap-Nya karena mereka menganggap Yesus sebagai ancaman terhadap otoritas mereka (Yohanes 7:30-32).
Analisis Ayat Yohanes 7:33-34
1. “Tinggal sedikit waktu lagi Aku ada bersama kamu” (Yohanes 7:33a)
Yesus menyatakan bahwa waktu-Nya di dunia ini terbatas. Frasa ini mengacu pada fakta bahwa masa pelayanan publik Yesus hampir selesai, dan kematian-Nya di kayu salib semakin dekat.
Pandangan Teologis:
- Leon Morris mencatat bahwa pernyataan ini menunjukkan kedaulatan Yesus atas waktu dan peristiwa dalam hidup-Nya. Ia tahu bahwa waktu-Nya di dunia diatur oleh kehendak Bapa.
- John Stott menekankan bahwa frasa ini menyoroti urgensi untuk merespons panggilan Yesus selama Ia masih hadir di antara manusia.
Makna Teologis:
Yesus sepenuhnya sadar akan misi-Nya dan waktu yang telah ditetapkan oleh Bapa. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan dan kematian-Nya bukan kebetulan, tetapi bagian dari rencana ilahi untuk menyelamatkan umat manusia.
2. “Sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku” (Yohanes 7:33b)
Yesus berbicara tentang kembalinya Ia kepada Bapa di surga setelah kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Ini menunjukkan bahwa misi Yesus di dunia adalah tugas yang diberikan oleh Allah Bapa, dan Ia akan kembali kepada-Nya setelah selesai melaksanakannya.
Pandangan Teologis:
- R.C. Sproul menulis bahwa pernyataan ini menggarisbawahi hubungan unik antara Yesus dan Allah Bapa. Yesus datang dari Bapa untuk melaksanakan kehendak-Nya dan akan kembali kepada-Nya setelah misinya selesai.
- N.T. Wright mencatat bahwa kata-kata ini menegaskan otoritas ilahi Yesus sebagai utusan Allah yang membawa misi keselamatan bagi dunia.
Makna Teologis:
Kenaikan Yesus menunjukkan bahwa karya penebusan-Nya di dunia selesai dan diterima oleh Bapa. Hal ini memberikan jaminan kepada orang percaya bahwa keselamatan dalam Kristus adalah sempurna dan pasti.
3. “Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku” (Yohanes 7:34a)
Yesus menubuatkan bahwa orang-orang Yahudi akan mencari-Nya setelah kematian-Nya, tetapi mereka tidak akan dapat menemukan-Nya. Pernyataan ini mencerminkan penolakan mereka terhadap Yesus selama Ia berada di tengah-tengah mereka.
Pandangan Teologis:
- Craig Keener menekankan bahwa pencarian mereka mencerminkan penyesalan yang terlambat, karena mereka gagal mengenali Yesus sebagai Mesias selama Ia bersama mereka.
- F.F. Bruce mencatat bahwa frasa ini menunjukkan konsekuensi tragis dari penolakan terhadap Yesus, yaitu keterpisahan kekal dari Allah.
Makna Teologis:
Pernyataan ini adalah peringatan bahwa kesempatan untuk menerima Yesus adalah terbatas. Penolakan terhadap Yesus selama hidup-Nya akan mengakibatkan kehilangan kesempatan untuk bersatu dengan-Nya di masa depan.
4. “Sebab kamu tidak dapat datang ke tempat di mana Aku berada” (Yohanes 7:34b)
Yesus menegaskan bahwa mereka yang menolak-Nya tidak akan dapat mengikuti-Nya ke tempat-Nya berada, yaitu ke surga. Pernyataan ini menyoroti perbedaan antara mereka yang percaya kepada-Nya dan mereka yang menolak-Nya.
Pandangan Teologis:
- John Calvin menulis bahwa akses kepada Allah hanya mungkin melalui iman kepada Yesus Kristus. Mereka yang menolak Yesus tidak akan dapat menikmati hadirat Allah di surga.
- William Barclay mencatat bahwa frasa ini mencerminkan perpisahan spiritual yang akan terjadi antara Yesus dan mereka yang menolak-Nya.
Makna Teologis:
Surga adalah tempat persekutuan dengan Allah yang hanya dapat diakses melalui Yesus Kristus. Mereka yang menolak-Nya akan kehilangan hubungan kekal dengan Allah.
Makna Teologis Yohanes 7:33-34
1. Kedaulatan Yesus atas Waktu dan Misi-Nya
Yesus sepenuhnya sadar akan waktu-Nya di dunia dan misinya untuk menyelamatkan umat manusia. Kehidupan dan kematian-Nya diatur oleh rencana Allah yang sempurna.
Referensi Alkitab Lain: Yohanes 17:4: “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan.”
2. Pentingnya Respon terhadap Yesus
Waktu untuk merespons panggilan Yesus adalah terbatas. Penolakan terhadap Yesus selama hidup-Nya akan mengakibatkan keterpisahan kekal dari Allah.
Referensi Alkitab Lain: 2 Korintus 6:2: “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.”
3. Hubungan Unik antara Yesus dan Allah Bapa
Yesus diutus oleh Bapa untuk melaksanakan misi penyelamatan dan akan kembali kepada-Nya setelah selesai. Ini menunjukkan hubungan unik dan kekal antara Yesus dan Bapa.
Referensi Alkitab Lain: Yohanes 14:6: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Relevansi Yohanes 7:33-34 bagi Kehidupan Kristen
1. Menghargai Waktu yang Diberikan Allah
Yesus mengingatkan kita bahwa waktu untuk menerima-Nya adalah terbatas. Sebagai orang percaya, kita harus menggunakan waktu kita dengan bijaksana untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Aplikasi: 1. Renungkan hubungan Anda dengan Kristus dan pastikan Anda telah menyerahkan hidup Anda kepada-Nya. 2. Gunakan waktu Anda untuk melayani Allah dan memberitakan Injil kepada orang lain.
2. Memahami Kedaulatan Allah dalam Hidup Kita
Kehidupan Yesus menunjukkan bahwa Allah memegang kendali atas semua hal, termasuk waktu dan peristiwa dalam hidup kita.
Aplikasi:1. Percayalah bahwa Allah memiliki rencana yang sempurna untuk hidup Anda. 2. Jangan khawatir tentang masa depan, tetapi serahkan segalanya kepada kedaulatan Allah.
3. Memberitakan Injil kepada Mereka yang Belum Percaya
Pernyataan Yesus dalam ayat ini adalah pengingat akan pentingnya memberitakan Injil kepada mereka yang belum mengenal-Nya, karena waktu mereka untuk merespons adalah terbatas.
Aplikasi: 1. Jadilah saksi Kristus dalam lingkungan Anda, membawa orang kepada pengenalan akan Dia. 2. Berdoalah bagi mereka yang belum percaya agar mereka membuka hati untuk menerima Yesus.
Kesimpulan
Yohanes 7:33-34 adalah pernyataan Yesus yang menyoroti kedaulatan-Nya atas waktu dan misi-Nya, serta pentingnya merespons panggilan-Nya dengan segera. Yesus menegaskan bahwa kehidupan-Nya di dunia memiliki tujuan ilahi, dan mereka yang menolak-Nya akan kehilangan kesempatan untuk menikmati hubungan kekal dengan Allah.
Baca Juga: Yohanes 7:30-32: Perpecahan dan Rencana Membunuh Yesus
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menghargai waktu yang diberikan Allah, memahami kedaulatan-Nya dalam hidup kita, dan memberitakan Injil kepada dunia. “Tinggal sedikit waktu lagi Aku ada bersama kamu... sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 7:33).