Kristus sebagai Juruselamat Dunia

 Pendahuluan:

Kristus sebagai Juruselamat adalah inti dari iman Kristen. Gelar ini menegaskan bahwa Yesus adalah satu-satunya yang mampu menyelamatkan manusia dari dosa, membawa pemulihan hubungan dengan Allah, dan memberikan hidup kekal. Konsep ini tercermin dalam banyak bagian Alkitab, termasuk ayat-
ayat seperti Yohanes 3:16, Kisah Para Rasul 4:12, dan Filipi 2:10-11.

Kristus sebagai Juruselamat
Artikel ini akan mengeksplorasi makna Kristus sebagai Juruselamat dengan mendalami karya penyelamatan-Nya melalui kematian dan kebangkitan-Nya, membahas pandangan para pakar teologi, serta menyelami relevansi konsep ini bagi kehidupan orang percaya.

Makna Kristus sebagai Juruselamat

1. Kristus Menyelamatkan dari Dosa

Kristus disebut Juruselamat karena karya-Nya menyelamatkan manusia dari dosa. Dosa adalah pelanggaran terhadap kehendak Allah yang memisahkan manusia dari-Nya. Dalam Roma 3:23-24, Paulus menulis:“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”

Pandangan Teologis:

  • John Stott dalam bukunya The Cross of Christ menekankan bahwa dosa bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pemberontakan melawan Allah. Kristus menyelamatkan manusia dengan memikul hukuman dosa di kayu salib.
  • Wayne Grudem menambahkan bahwa keselamatan dari dosa mencakup tiga dimensi: pembenaran (dibenarkan di hadapan Allah), pengudusan (proses menjadi serupa dengan Kristus), dan pemuliaan (kehidupan kekal bersama Allah).

Makna Teologis:
Kristus sebagai Juruselamat mengatasi akar masalah manusia—dosa—dengan memberikan diri-Nya sebagai korban pendamaian (1 Yohanes 2:2).

2. Kristus Membawa Pemulihan Hubungan dengan Allah

Manusia yang berdosa terpisah dari Allah (Yesaya 59:2). Namun, melalui karya penyelamatan Kristus, hubungan yang terputus ini dipulihkan. Dalam 2 Korintus 5:18-19, Paulus menulis:“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.”

Pandangan Teologis:

  • R.C. Sproul menjelaskan bahwa pendamaian adalah tindakan Allah untuk memulihkan relasi manusia dengan diri-Nya. Kristus bertindak sebagai perantara yang mendamaikan manusia dengan Allah melalui salib.
  • Leon Morris dalam The Apostolic Preaching of the Cross menekankan bahwa pendamaian hanya mungkin melalui darah Kristus, yang memenuhi keadilan Allah.

Makna Teologis:
Kristus sebagai Juruselamat memungkinkan manusia untuk kembali ke dalam persekutuan dengan Allah, hidup dalam kasih dan ketaatan kepada-Nya.

3. Kristus Memberikan Hidup Kekal

Keselamatan yang Kristus berikan tidak hanya mencakup pembebasan dari dosa, tetapi juga pemberian hidup kekal. Dalam Yohanes 10:28, Yesus berkata:“Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.”

Pandangan Teologis:

  • N.T. Wright dalam Surprised by Hope menekankan bahwa hidup kekal bukan hanya soal keberadaan setelah mati, tetapi juga dimensi kehidupan yang penuh makna dan hubungan dengan Allah di dunia sekarang.
  • Millard Erickson menulis bahwa hidup kekal adalah anugerah Allah yang diberikan kepada semua orang yang percaya kepada Kristus, sebagai hasil dari karya keselamatan-Nya.

Makna Teologis:
Kristus sebagai Juruselamat memberikan jaminan hidup kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, yang dimulai sejak saat seseorang menerima Kristus dan berlanjut sampai kekekalan.

Karya Penyelamatan Kristus

1. Kematian Kristus di Kayu Salib

Kematian Yesus di kayu salib adalah inti dari karya penyelamatan-Nya. Dalam Markus 10:45, Yesus berkata:“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Pandangan Teologis:

  • John Calvin menekankan bahwa kematian Kristus adalah korban pengganti, di mana Ia menanggung hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia.
  • Charles Spurgeon menyatakan bahwa salib adalah puncak kasih Allah yang menyelamatkan manusia dari kutuk dosa.

Makna Teologis:
Salib adalah tempat di mana kasih dan keadilan Allah bertemu, memberikan dasar yang kokoh untuk keselamatan manusia.

2. Kebangkitan Kristus dari Antara Orang Mati

Kebangkitan Yesus adalah bukti kemenangan-Nya atas dosa dan maut. Dalam 1 Korintus 15:17, Paulus menulis:“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.”

Pandangan Teologis:

  • G.K. Beale menyatakan bahwa kebangkitan Kristus adalah penegasan ilahi atas kemenangan-Nya, membuka jalan bagi kebangkitan orang percaya.
  • Timothy Keller dalam The Reason for God menekankan bahwa kebangkitan Kristus memberikan dasar bagi pengharapan Kristen akan kehidupan baru yang kekal.

Makna Teologis:
Kebangkitan Kristus adalah jaminan bahwa karya penyelamatan-Nya lengkap dan sempurna. Ia hidup untuk menjadi pengantara bagi umat-Nya (Ibrani 7:25).

3. Pekerjaan Kristus sebagai Imam Besar

Setelah kebangkitan-Nya, Kristus naik ke surga dan berperan sebagai Imam Besar yang memperantarai manusia dengan Allah. Dalam Ibrani 7:25, penulis menulis:“Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”

Pandangan Teologis:

  • William Lane dalam Word Biblical Commentary menekankan bahwa peran Kristus sebagai Imam Besar memastikan bahwa keselamatan kita dijamin selamanya.
  • Andrew Murray menulis bahwa pekerjaan Kristus di surga adalah bukti bahwa keselamatan adalah karya Allah yang berkelanjutan.

Makna Teologis:
Kristus sebagai Juruselamat tidak hanya menyelamatkan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, tetapi juga terus memperjuangkan umat-Nya di hadapan Allah.

Relevansi Kristus sebagai Juruselamat bagi Kehidupan Kristen

1. Menyadari Dosa dan Memohon Anugerah

Keselamatan dalam Kristus mengingatkan kita akan beratnya dosa dan perlunya anugerah Allah.

Aplikasi:

  • Renungkan kasih Allah yang besar dalam memberikan Yesus sebagai Juruselamat.
  • Akuilah dosa-dosa Anda dan mintalah pengampunan melalui karya Kristus.

2. Hidup dalam Ketaatan kepada Kristus

Sebagai Juruselamat, Kristus adalah Tuhan yang memimpin hidup kita.

Aplikasi:

  • Serahkan seluruh hidup Anda kepada Kristus dan hidup dalam ketaatan kepada firman-Nya.
  • Jadikan kehendak Kristus sebagai pusat keputusan dan tindakan Anda.

3. Memberitakan Kabar Baik Keselamatan

Kristus sebagai Juruselamat memanggil kita untuk menjadi saksi bagi dunia.

Aplikasi:

  • Bagikan Injil kepada orang-orang di sekitar Anda yang belum mengenal Kristus.
  • Jadilah teladan dalam hidup yang mencerminkan kasih dan keselamatan yang telah Anda terima.

Kesimpulan

Kristus sebagai Juruselamat adalah inti dari pesan Injil. Melalui kematian, kebangkitan, dan pekerjaan-Nya yang terus berlangsung, Ia menyelamatkan manusia dari dosa, memulihkan hubungan dengan Allah, dan memberikan hidup kekal. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam anugerah ini, menyerahkan diri kepada-Nya, dan menjadi saksi keselamatan-Nya bagi dunia.

“Karena Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Lukas 19:10).

Next Post Previous Post