Puas di Dalam Kristus: Filipi 4:11-13
Renungan: Puas di Dalam Kristus (Contented in Christ)
Pendahuluan: Makna Kepuasan Sejati
Kepuasan adalah sesuatu yang sangat dicari dalam hidup manusia. Banyak orang mengejarnya melalui harta, karier, hubungan, atau pencapaian. Namun, sering kali, semua itu tidak benar-benar memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang bertahan lama.
Dalam Filipi 4:11-13, Rasul Paulus mengungkapkan rahasia dari kepuasan sejati, yaitu hidup yang terpusat kepada Kristus: "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan, maupun dalam hal
kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
- Apa artinya puas di dalam Kristus menurut Alkitab.
- Bagaimana Paulus menemukan kepuasan sejati dalam Kristus.
- Bagaimana kita bisa mengalami kepuasan di dalam Kristus dalam kehidupan kita hari ini.
I. Apa Artinya Puas di Dalam Kristus?
- Kepuasan Adalah Karunia Rohani
Puas di dalam Kristus berarti memiliki hati yang tenang dan penuh rasa cukup, tidak bergantung pada keadaan atau hal-hal duniawi. Kepuasan ini adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus di dalam hidup orang percaya.
Dalam 1 Timotius 6:6, Paulus berkata: "Ibadah disertai rasa cukup memberi keuntungan besar."
Menurut John Piper dalam bukunya Desiring God, kepuasan sejati adalah ketika kita menemukan kebahagiaan terbesar kita dalam Allah. Piper menyebutnya sebagai "Christian Hedonism"—kesenangan sejati ditemukan bukan dalam hal-hal duniawi, tetapi dalam hubungan yang mendalam dengan Kristus.
- Bukan Tentang Keadaan, Tetapi tentang Hubungan
Rasul Paulus menegaskan bahwa kepuasan tidak bergantung pada apakah kita memiliki banyak atau sedikit. Bahkan dalam kekurangan atau penderitaan, orang percaya dapat menemukan damai dan rasa cukup karena kepuasan mereka bersumber dari hubungan mereka dengan Kristus.
Ilustrasi:
Seperti seorang anak kecil yang merasa aman ketika berada di pelukan orang tuanya, meskipun di tengah badai, demikian pula orang percaya menemukan kepuasan sejati di dalam pelukan Kristus, meskipun keadaan hidup mungkin sulit.
Aplikasi:
Apakah Anda merasa gelisah karena keadaan Anda? Ingatlah bahwa kepuasan sejati tidak datang dari apa yang Anda miliki, tetapi dari siapa yang Anda percayai.
II. Bagaimana Paulus Menemukan Kepuasan di Dalam Kristus
- Belajar Melalui Pengalaman Hidup
Dalam Filipi 4:11, Paulus berkata bahwa dia "telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." Ini menunjukkan bahwa kepuasan adalah sesuatu yang dipelajari melalui pengalaman hidup, bukan sesuatu yang datang secara instan.
Paulus mengalami banyak situasi sulit: kelaparan, penganiayaan, penjara, dan bahaya lainnya (2 Korintus 11:23-27). Namun, melalui semua itu, dia menemukan bahwa Kristus adalah cukup baginya.
Menurut R.C. Sproul dalam bukunya The Holiness of God, Paulus dapat menemukan kepuasan karena dia memahami bahwa hidupnya sepenuhnya ada di dalam rencana dan kedaulatan Allah. Ketika kita percaya bahwa Allah memegang kendali, kita dapat memiliki hati yang tenang di tengah badai kehidupan.
- Kekuatan dari Kristus
Filipi 4:13 adalah ayat yang sangat terkenal: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Namun, ayat ini sering disalahartikan. Paulus bukan berbicara tentang kemampuan untuk mencapai ambisi duniawi, tetapi tentang kekuatan untuk menghadapi segala situasi—baik itu kelimpahan maupun kekurangan—karena dia bersandar pada Kristus.
Ilustrasi:
Seperti seorang pendaki gunung yang diberi perlengkapan lengkap oleh pemandu profesional, demikian pula orang percaya diberi kekuatan oleh Kristus untuk menghadapi "pendakian" hidup mereka.
Aplikasi:
Apakah Anda bergantung pada kekuatan Kristus dalam menghadapi tantangan hidup Anda? Kepuasan sejati datang ketika kita bersandar pada kekuatan-Nya, bukan kekuatan kita sendiri.
III. Bagaimana Kita Dapat Menemukan Kepuasan di Dalam Kristus?
- Hidup dengan Perspektif Kekekalan
Salah satu cara untuk menemukan kepuasan sejati adalah dengan memiliki perspektif kekekalan. Ketika kita menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan bahwa tujuan akhir kita adalah bersama Kristus dalam kekekalan, kita tidak akan terlalu terikat pada hal-hal duniawi.
Dalam 2 Korintus 4:18, Paulus berkata: "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan; karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
C.S. Lewis dalam bukunya Mere Christianity menulis bahwa manusia sering merasa tidak puas di dunia ini karena kita diciptakan untuk dunia yang lebih besar, yaitu kekekalan bersama Allah.
Ilustrasi:
Seperti seorang pelancong yang tidak terlalu peduli dengan kenyamanan sementara di perjalanan karena dia tahu tujuannya adalah rumah yang indah, demikian pula kita dapat hidup dengan damai di dunia ini ketika kita fokus pada rumah kekal kita bersama Allah.
Aplikasi:
Apakah Anda terlalu terikat pada hal-hal duniawi? Hidup dengan perspektif kekekalan membantu kita menemukan kepuasan sejati di dalam Kristus.
- Mengembangkan Rasa Syukur
Rasa syukur adalah kunci untuk menemukan kepuasan sejati. Ketika kita bersyukur untuk apa yang kita miliki, kita tidak akan terlalu fokus pada apa yang tidak kita miliki.
Dalam 1 Tesalonika 5:18, Paulus berkata: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Menurut Henry Blackaby dalam Experiencing God, rasa syukur adalah tanggapan alami dari orang percaya yang menyadari betapa besar kasih karunia Allah dalam hidup mereka.
Ilustrasi:
Seperti seorang anak yang dengan sukacita menerima hadiah kecil dari orang tuanya karena dia tahu itu diberikan dengan kasih, demikian pula kita dapat hidup dengan rasa syukur kepada Allah untuk setiap berkat-Nya.
Aplikasi:
Apakah Anda memiliki kebiasaan untuk bersyukur setiap hari? Luangkan waktu untuk menghitung berkat-berkat Anda dan mengucapkan terima kasih kepada Allah.
- Membangun Hubungan yang Intim dengan Kristus
Kepuasan sejati hanya dapat ditemukan melalui hubungan yang intim dengan Kristus. Dalam Yohanes 15:5, Yesus berkata: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
Andrew Murray dalam bukunya Abide in Christ menulis bahwa tinggal di dalam Kristus adalah kunci untuk hidup yang penuh damai dan kepuasan. Ketika kita tinggal di dalam-Nya, hidup kita dipenuhi dengan sukacita dan rasa cukup.
Ilustrasi:
Seperti ranting yang mendapatkan kehidupan dari pokok anggur, kita hanya dapat menemukan kepuasan sejati ketika kita tinggal di dalam Kristus.
Aplikasi:
Apakah Anda meluangkan waktu untuk membangun hubungan dengan Kristus melalui doa, membaca Alkitab, dan penyembahan? Hubungan yang intim dengan Kristus adalah sumber kepuasan sejati.
Kesimpulan: Kepuasan yang Tidak Bergantung pada Dunia
Kepuasan sejati tidak ditemukan dalam harta, status, atau pencapaian duniawi, tetapi di dalam hubungan yang mendalam dengan Kristus. Rasul Paulus menunjukkan bahwa dia dapat puas dalam segala keadaan karena dia telah belajar bersandar sepenuhnya pada kekuatan Kristus.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dengan perspektif kekekalan, mengembangkan rasa syukur, dan membangun hubungan yang intim dengan Kristus. Ketika kita melakukan ini, kita akan menemukan bahwa Kristus adalah cukup bagi kita, terlepas dari apa pun keadaan kita.
Mari kita temukan kepuasan sejati di dalam Kristus, Sang Sumber kehidupan kita.
Referensi:
- John Piper, Desiring God.
- R.C. Sproul, The Holiness of God.
- Henry Blackaby, Experiencing God.
- Andrew Murray, Abide in Christ.
- C.S. Lewis, Mere Christianity.