Double Imputation: Reformed Theology

Double Imputation: Reformed Theology

Pengantar:

Double imputation adalah doktrin kunci dalam teologi Reformed yang mengajarkan bahwa dalam keselamatan, dosa manusia diimputasikan kepada Kristus, dan kebenaran Kristus diimputasikan kepada orang percaya. Konsep ini merupakan inti dari doktrin pembenaran oleh iman (justification by faith), yang menyatakan bahwa manusia dibenarkan bukan karena perbuatan mereka, melainkan karena karya Kristus yang sempurna.

Artikel ini akan menjelaskan konsep double imputation berdasarkan Alkitab, menganalisis pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, dan R.C. Sproul, serta membahas relevansi doktrin ini bagi kehidupan Kristen modern.

1. Apa Itu Double Imputation?

a. Definisi Double Imputation

Dalam teologi Reformed, double imputation berarti bahwa:

  1. Dosa manusia diimputasikan kepada Kristus, yang menanggung hukuman dosa itu di kayu salib (Yesaya 53:6).
  2. Kebenaran Kristus diimputasikan kepada orang percaya, sehingga mereka diterima sebagai benar di hadapan Allah (2 Korintus 5:21).

Kata "imputasi" berasal dari istilah hukum yang berarti "diperhitungkan" atau "ditanggungkan." Dalam konteks ini, imputasi berarti bahwa dosa manusia dan kebenaran Kristus diperhitungkan secara hukum kepada pihak lain. John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menyebut double imputation sebagai dasar dari doktrin pembenaran, di mana Kristus menjadi perantara yang membawa manusia berdosa ke dalam hubungan yang benar dengan Allah.

b. Dasar Alkitabiah Double Imputation

  • Dosa diimputasikan kepada Kristus:
    Yesaya 53:6: “Tetapi TUHAN telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian.”
    1 Petrus 2:24: “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib.”
  • Kebenaran Kristus diimputasikan kepada orang percaya:
    2 Korintus 5:21: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
    Filipi 3:9: “...dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena iman kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan iman.”

2. Elemen Kunci Double Imputation dalam Teologi Reformed

a. Dosa Manusia Diperhitungkan kepada Kristus

Bagian pertama dari double imputation adalah dosa manusia yang diperhitungkan kepada Kristus. Dalam 1 Petrus 3:18, dikatakan bahwa Kristus menderita untuk dosa-dosa manusia, yang benar untuk yang tidak benar, agar Dia dapat membawa mereka kepada Allah.

R.C. Sproul, dalam bukunya The Holiness of God, menegaskan bahwa dosa umat manusia tidak diabaikan oleh Allah tetapi diperhitungkan kepada Kristus, yang menerima hukuman penuh atas dosa di kayu salib. Hal ini memenuhi tuntutan keadilan Allah.

b. Kebenaran Kristus Diperhitungkan kepada Orang Percaya

Bagian kedua adalah kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada orang percaya. Kebenaran ini bukan hasil usaha manusia, tetapi diberikan melalui iman. Roma 4:5 menyatakan: “Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.”

John Calvin menjelaskan bahwa kebenaran Kristus adalah satu-satunya dasar pembenaran. Dalam Institutes, Calvin menulis bahwa melalui kebenaran Kristus, umat percaya dapat berdiri di hadapan Allah tanpa rasa takut karena mereka telah dibenarkan oleh karya-Nya yang sempurna.

c. Hubungan dengan Doktrin Pembenaran

Double imputation adalah inti dari doktrin pembenaran oleh iman. Jonathan Edwards, dalam tulisannya Justification by Faith Alone, menekankan bahwa pembenaran bukanlah hasil dari kebaikan manusia, melainkan tindakan Allah yang memperhitungkan kebenaran Kristus kepada mereka yang percaya.

3. Dasar Alkitabiah yang Kuat

a. Roma 5:12-21: Dua Adam

Paulus membandingkan Adam sebagai kepala umat manusia yang jatuh dengan Kristus sebagai kepala umat manusia yang baru.

  • Dosa Adam diimputasikan kepada semua manusia, membawa kematian.
  • Kebenaran Kristus diimputasikan kepada orang percaya, membawa hidup.

b. Yesaya 53: Penebusan yang Menyeluruh

Yesaya 53 menggambarkan penderitaan Hamba Allah yang menanggung dosa umat-Nya. Ayat ini menegaskan aspek pertama dari double imputation, yaitu dosa umat Allah yang ditanggungkan kepada Kristus.

c. 2 Korintus 5:21: Pengganti yang Benar

Ayat ini merangkum double imputation dalam satu pernyataan: Kristus yang tidak berdosa menjadi dosa, sehingga umat percaya dapat menjadi benar di hadapan Allah.

4. Implikasi Theologis dari Double Imputation

a. Pemenuhan Keadilan Allah

Dalam double imputation, keadilan Allah dipenuhi sepenuhnya. Dosa manusia dihukum di dalam Kristus, dan kebenaran-Nya diberikan kepada umat percaya. John Owen, dalam The Death of Death in the Death of Christ, menyebut bahwa melalui salib, Allah menunjukkan kasih sekaligus keadilan-Nya.

b. Keselamatan yang Sepenuhnya Berdasarkan Kasih Karunia

Double imputation menunjukkan bahwa keselamatan adalah hasil dari kasih karunia Allah semata. Roma 3:24 menyatakan bahwa umat percaya dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karunia Allah.

c. Kepastian dan Penghiburan bagi Orang Percaya

Doktrin ini memberikan kepastian kepada umat percaya bahwa dosa mereka telah sepenuhnya ditanggung, dan mereka memiliki kebenaran sempurna di hadapan Allah. R.C. Sproul menyebut ini sebagai "pertukaran yang mulia," di mana Kristus mengambil hukuman kita dan memberikan kebenaran-Nya.

5. Tantangan terhadap Doktrin Double Imputation

a. Pandangan yang Menolak Imputasi

Beberapa teolog modern menolak doktrin double imputation karena dianggap tidak adil atau terlalu legalistik. Namun, teologi Reformed menegaskan bahwa doktrin ini sepenuhnya Alkitabiah dan mencerminkan keadilan serta kasih Allah.

b. Kesalahpahaman tentang Peran Perbuatan Baik

Beberapa orang mungkin salah mengerti dan berpikir bahwa double imputation mengabaikan pentingnya perbuatan baik. J.C. Ryle, dalam bukunya Holiness, menjelaskan bahwa perbuatan baik adalah buah dari iman yang sejati, bukan dasar pembenaran.

6. Relevansi Double Imputation dalam Kehidupan Kristen

a. Mendorong Kerendahan Hati

Kesadaran bahwa keselamatan adalah hasil dari karya Kristus, bukan usaha manusia, menumbuhkan kerendahan hati.

b. Memberikan Kepastian Keselamatan

Double imputation memberikan kepastian bahwa dosa telah diampuni, dan umat percaya diterima di hadapan Allah karena kebenaran Kristus.

c. Meningkatkan Penghargaan terhadap Salib

Doktrin ini menekankan betapa besar kasih Allah dalam memberikan Kristus sebagai pengganti bagi manusia.

Kesimpulan

Double imputation adalah inti dari doktrin keselamatan dalam teologi Reformed. Melalui doktrin ini, dosa manusia diperhitungkan kepada Kristus, dan kebenaran Kristus diperhitungkan kepada orang percaya. Konsep ini menunjukkan kasih karunia Allah yang tak terhingga dan keadilan-Nya yang sempurna.

Sebagaimana Paulus menulis dalam Roma 8:1:
"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."

Dengan memahami dan menghidupi doktrin double imputation, umat percaya dapat hidup dalam syukur, kerendahan hati, dan ketaatan kepada Allah yang telah membenarkan mereka melalui karya Kristus yang sempurna.

Catatan Akhir:
Berdoalah memohon hikmat dari Roh Kudus untuk lebih memahami keindahan dan kedalaman doktrin ini. Artikel ini ditulis untuk memperkuat iman, dengan Alkitab sebagai dasar utama dalam memahami karya keselamatan Allah.

Next Post Previous Post