1 Yohanes 2:23: Mengakui Kristus dan Hubungan dengan Bapa

1 Yohanes 2:23: Mengakui Kristus dan Hubungan dengan Bapa

Ayat:"Siapa pun yang menyangkal Anak tidak memiliki Bapa. Akan tetapi, setiap orang yang mengakui Anak, dia juga memiliki Bapa." (1 Yohanes 2:23, AYT)

Pendahuluan:

1 Yohanes 2:23 adalah ayat yang memiliki makna teologis yang mendalam tentang hubungan antara Bapa dan Anak dalam doktrin Kristen. Ayat ini menegaskan bahwa pengakuan akan Yesus Kristus sebagai Anak Allah adalah syarat mutlak untuk memiliki hubungan dengan Allah Bapa. Sebaliknya, mereka yang menyangkal Kristus tidak dapat memiliki Bapa.

Dalam teologi Reformed, ayat ini sangat penting karena berkaitan dengan doktrin Tritunggal, keselamatan oleh kasih karunia, serta perbedaan mendasar antara iman Kristen dan ajaran sesat. Artikel ini akan menguraikan makna mendalam dari 1 Yohanes 2:23 berdasarkan pandangan beberapa pakar teologi Reformed serta implikasinya bagi kehidupan Kristen masa kini.

Konteks 1 Yohanes 2:23

Surat 1 Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes untuk menguatkan iman jemaat dan menghadapi ajaran sesat yang mulai berkembang pada masa itu, khususnya ajaran Gnostisisme.

  • Gnostisisme adalah ajaran yang menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah yang sejati. Beberapa bentuk Gnostisisme juga menolak bahwa Yesus benar-benar datang dalam daging.
  • Yohanes menulis surat ini untuk memperjelas bahwa iman kepada Yesus sebagai Anak Allah adalah inti dari kehidupan kekal dan hubungan dengan Bapa.

Dalam 1 Yohanes 2:18-22, Yohanes memperingatkan tentang antikrists atau orang-orang yang menentang Kristus, yang mencoba menyesatkan jemaat dengan ajaran yang menyangkal keilahian dan mesianitas Yesus. Ayat 23 menjadi klimaks dari argumen ini, di mana Yohanes menegaskan bahwa menolak Yesus berarti menolak Allah, sedangkan menerima Yesus berarti memiliki hubungan yang sejati dengan Allah Bapa.

Analisis Teologis 1 Yohanes 2:23 dalam Teologi Reformed

1. "Siapa pun yang menyangkal Anak tidak memiliki Bapa"

a. Kristologi dan Hubungan dengan Bapa

Frasa ini menegaskan bahwa Yesus Kristus bukan hanya seorang guru atau nabi, tetapi satu-satunya jalan kepada Bapa. Ini selaras dengan Yohanes 14:6, di mana Yesus berkata:

"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."

  • John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa mengenal Allah tidak mungkin tanpa mengenal Kristus.
  • Calvin menekankan bahwa segala wahyu Allah dalam Perjanjian Lama dan Baru menemukan kepenuhannya dalam Kristus.
  • Calvin juga mengajarkan bahwa tidak ada akses kepada Allah kecuali melalui Yesus, karena dosa telah membuat manusia tidak dapat berhubungan langsung dengan Allah yang kudus.

b. Menyangkal Kristus adalah Menyangkal Keselamatan

Dalam teologi Reformed, keselamatan hanya terjadi melalui kasih karunia Allah yang diberikan di dalam Kristus.

  • Louis Berkhof dalam Systematic Theology menegaskan bahwa keselamatan tidak mungkin terjadi di luar Kristus karena manusia telah mati dalam dosa dan hanya dapat diselamatkan melalui pengorbanan Kristus.
  • Berkhof juga menunjukkan bahwa menyangkal Yesus berarti menolak karya penebusan yang adalah satu-satunya jalan keselamatan.

Di dunia modern, banyak orang mencoba untuk mencari Allah melalui berbagai cara, tetapi Yohanes dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada hubungan dengan Bapa tanpa Kristus.

2. "Setiap orang yang mengakui Anak, dia juga memiliki Bapa"

a. Pengakuan Iman sebagai Bukti Keselamatan

Bagian kedua dari ayat ini menegaskan bahwa mereka yang menerima dan mengakui Yesus sebagai Anak Allah adalah orang-orang yang benar-benar memiliki hubungan dengan Bapa.

  • John Owen, seorang teolog Puritan, menekankan bahwa pengakuan iman kepada Kristus adalah tanda seseorang telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus.
  • R.C. Sproul dalam Knowing Christ menegaskan bahwa iman sejati bukan sekadar percaya bahwa Yesus ada, tetapi percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat yang membawa seseorang kepada hubungan dengan Bapa.

Yohanes ingin menegaskan bahwa tidak mungkin seseorang memiliki hubungan yang sejati dengan Allah tanpa percaya kepada Yesus.

Catatan: Kata "mengakui" dalam bahasa Yunani adalah homologeo, yang berarti menyatakan dengan jelas dan tegas.

b. Pengakuan yang Membawa Kehidupan Kekal

Dalam 1 Yohanes 5:11-12, Yohanes kembali menegaskan:

"Allah telah memberikan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barang siapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barang siapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup."

  • Teolog Reformed seperti Herman Bavinck mengajarkan bahwa hidup kekal bukanlah sekadar tentang keberadaan setelah kematian, tetapi tentang hubungan yang erat dengan Allah melalui Kristus.
  • Oleh karena itu, pengakuan akan Kristus bukan sekadar pernyataan teologis, tetapi tanda seseorang telah menerima kehidupan kekal.

Implikasi Teologis 1 Yohanes 2:23 dalam Kehidupan Kristen

1. Tidak Ada Keselamatan di Luar Kristus

1 Yohanes 2:23 menegaskan bahwa tidak ada jalan lain untuk memiliki hubungan dengan Allah selain melalui Yesus Kristus.

  • Ini menjadi dasar dari ajaran Solus Christus dalam Reformasi: Kristus adalah satu-satunya perantara antara Allah dan manusia.
  • Orang Kristen harus menolak segala bentuk sinkretisme yang mencoba mencampurkan berbagai keyakinan dengan iman kepada Kristus.

2. Menguji Pengajaran yang Kita Terima

Surat 1 Yohanes ditulis untuk menghadapi ajaran sesat. Demikian pula, di zaman modern ini, banyak ajaran yang mencoba menyesatkan orang dari kebenaran tentang Kristus.

  • Kita dipanggil untuk memeriksa setiap pengajaran berdasarkan Alkitab.
  • John MacArthur menekankan bahwa banyak pengajaran modern yang tampak "Kristiani" tetapi sebenarnya menyangkal keilahian Yesus atau sifat eksklusif Injil.

Setiap pengajaran yang menyangkal bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah harus ditolak.

3. Hidup dalam Pengakuan yang Nyata Akan Kristus

Pengakuan terhadap Kristus tidak hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam hidup sehari-hari.

  • Jonathan Edwards dalam Religious Affections menegaskan bahwa iman sejati akan terlihat dalam kehidupan seseorang.
  • Orang Kristen harus menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan dengan Bapa melalui cara hidup yang mencerminkan karakter Kristus.

Ini berarti:

  1. Hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan.
  2. Tidak takut untuk menyatakan iman kepada Kristus di tengah dunia yang menolak-Nya.
  3. Bertekun dalam iman meskipun menghadapi penganiayaan atau tantangan.

Kesimpulan

1 Yohanes 2:23 adalah ayat yang menegaskan inti dari iman Kristen:

  1. Tidak ada hubungan dengan Allah tanpa pengakuan akan Kristus sebagai Anak Allah.
  2. Mereka yang menolak Kristus telah menolak keselamatan dan tidak memiliki bagian dalam Kerajaan Allah.
  3. Mereka yang mengakui Kristus sebagai Anak Allah memiliki hubungan sejati dengan Bapa dan memiliki hidup kekal.

Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa keselamatan hanya terjadi dalam Kristus, bahwa pengakuan iman adalah bukti kelahiran baru, dan bahwa pengajaran yang benar harus berpusat pada Kristus sebagai satu-satunya jalan kepada Allah.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk setia dalam iman, menolak ajaran sesat, dan hidup dalam pengakuan nyata akan Kristus di setiap aspek kehidupan kita.

Next Post Previous Post