Ketekunan: Perspektif Teologi Reformed
Pendahuluan:
Ketekunan adalah salah satu aspek paling penting dalam kehidupan Kristen. Dalam dunia yang penuh tantangan, godaan, dan penderitaan, ketekunan menjadi bukti nyata dari iman yang sejati. Alkitab berulang kali menekankan pentingnya bertahan dalam iman hingga akhir.
Ibrani 10:36 berkata:"Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu."
Dalam teologi Reformed, ketekunan orang kudus (Perseverance of the Saints) adalah salah satu doktrin utama yang menegaskan bahwa mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan oleh anugerah Allah akan bertahan dalam iman hingga akhir. Ketekunan bukan hanya usaha manusia, tetapi adalah pekerjaan Allah yang menjaga umat-Nya dalam keselamatan.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:"Allah, yang telah memulai pekerjaan yang baik dalam kita, akan meneruskannya hingga akhir. Keselamatan kita terjamin bukan karena kekuatan kita, tetapi karena kesetiaan Allah."
Artikel ini akan mengeksplorasi konsep ketekunan dalam teologi Reformed, dasar Alkitabiah, tantangan dalam kehidupan iman, dan bagaimana ketekunan menjadi bukti keselamatan yang sejati.
1. Ketekunan dalam Teologi Reformed
A. Definisi Ketekunan Orang Kudus
Ketekunan orang kudus adalah doktrin yang menyatakan bahwa mereka yang sungguh-sungguh telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus tidak akan kehilangan keselamatan mereka, tetapi akan bertahan dalam iman hingga akhir.
Filipi 1:6 berkata:"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."
Doktrin ini bukan berarti orang percaya tidak akan jatuh dalam dosa atau menghadapi masa-masa kelemahan, tetapi mereka tidak akan benar-benar meninggalkan iman mereka.
Jonathan Edwards berkata:"Keselamatan bukan hanya tentang memulai iman, tetapi juga bertahan dalam iman hingga akhir. Ketekunan adalah bukti dari iman yang sejati."
B. Dasar Alkitabiah tentang Ketekunan
Yesus Menjaga Umat-Nya
- Yohanes 10:28-29: "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."
- Yesus sendiri yang menjamin bahwa domba-domba-Nya tidak akan hilang.
Karya Roh Kudus dalam Ketekunan
- Efesus 1:13-14: "Di dalam Dia kamu juga—karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu—di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu."
- Roh Kudus adalah meterai yang memastikan bahwa keselamatan kita terjamin dalam Kristus.
Orang Percaya yang Sejati Akan Bertahan
- 1 Yohanes 2:19: "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, tentu mereka tetap tinggal bersama-sama dengan kita."
- Orang yang benar-benar diselamatkan tidak akan murtad, tetapi mereka yang murtad menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak pernah sungguh-sungguh percaya.
John Owen menegaskan:"Ketekunan dalam iman bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi karya anugerah Allah yang menopang kita hingga akhir."
2. Tantangan dalam Ketekunan Iman
A. Pencobaan dan Penderitaan
Setiap orang Kristen akan menghadapi pencobaan dan penderitaan yang menguji iman mereka.
Yakobus 1:2-3 berkata:"Anggaplah sebagai suatu sukacita jika kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu menghasilkan ketabahan."
Penderitaan dapat menjadi alat yang Allah gunakan untuk memurnikan iman kita dan mengajarkan ketergantungan kepada-Nya.
R.C. Sproul menekankan bahwa:"Iman yang tidak teruji bukanlah iman yang sejati. Ketekunan sejati terbukti dalam menghadapi pencobaan dan tetap setia kepada Kristus."
B. Godaan Dunia
1 Yohanes 2:15 berkata:"Janganlah kamu mengasihi dunia atau apa yang ada di dalamnya. Jika seseorang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu."
Dunia menawarkan banyak hal yang bisa menggoda orang percaya untuk meninggalkan imannya, tetapi mereka yang sungguh-sungguh milik Kristus akan tetap setia.
Jonathan Edwards menulis:"Mereka yang sungguh-sungguh telah diubahkan oleh Roh Kudus tidak akan tertarik kembali kepada dunia sebagai tujuan akhir mereka."
C. Dosa dan Kelemahan Diri
Setiap orang percaya masih berjuang melawan dosa. Namun, perbedaan antara orang percaya sejati dan yang tidak adalah bahwa orang percaya sejati akan selalu kembali kepada Allah dalam pertobatan.
Amsal 24:16 berkata:"Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali."
John Calvin menegaskan:"Ketekunan orang kudus bukan berarti mereka tidak pernah jatuh, tetapi bahwa mereka selalu bangkit dan bertahan dalam iman oleh anugerah Allah."
3. Bagaimana Orang Percaya Bisa Bertahan dalam Iman?
A. Hidup dalam Firman Tuhan
Mazmur 119:105 berkata:"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Firman Tuhan adalah sumber utama yang menguatkan iman kita dan membantu kita tetap bertahan dalam jalan kebenaran.
B. Berdoa dengan Ketekunan
Kolose 4:2 berkata:"Bertekunlah dalam doa dengan penuh ucapan syukur."
Doa adalah sarana untuk memperoleh kekuatan dari Allah dalam menghadapi pencobaan dan godaan.
John Owen menulis:"Orang yang setia dalam doa akan setia dalam imannya, karena doa adalah napas kehidupan rohani."
C. Hidup dalam Persekutuan Orang Percaya
Ibrani 10:25 berkata:"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang biasa dilakukan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati."
Gereja adalah sarana Allah untuk menjaga kita tetap kuat dalam iman dan saling meneguhkan dalam kasih karunia-Nya.
Charles Spurgeon berkata:"Orang Kristen yang hidup terpisah dari gereja ibarat bara api yang terpisah dari perapian—akan segera padam."
D. Mengandalkan Anugerah Allah
2 Korintus 12:9 berkata:"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Ketekunan kita bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi karena anugerah Allah yang menopang kita.
John Calvin menegaskan bahwa:"Hanya karena kasih karunia Allah kita dapat bertahan dalam iman hingga akhir. Jika bukan karena Dia, kita akan jatuh dan binasa."
Kesimpulan
Dari perspektif teologi Reformed, ketekunan dalam iman adalah bukti dari keselamatan yang sejati. Mereka yang sungguh-sungguh telah diselamatkan akan bertahan hingga akhir bukan karena kekuatan mereka sendiri, tetapi karena pemeliharaan Allah.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:
- Bertekun dalam firman Tuhan dan doa.
- Menjauhi godaan dunia dan dosa.
- Bersandar pada kasih karunia Allah yang menopang kita.
Karena itu, jangan takut akan masa depan, sebab Allah yang telah memanggil kita adalah Allah yang akan menjaga kita hingga akhir. Amin!