Khobah Pemuda: Hidup Kudus Sebagai Panggilan Orang Percaya (1 Petrus 1:15-16)
Pendahuluan:
Saudara-saudari muda dalam Kristus, kita hidup di zaman yang penuh dengan tantangan dan godaan yang dapat menjauhkan kita dari panggilan hidup yang kudus. Sebagai pemuda Kristen, kita sering kali diperhadapkan dengan tekanan sosial, budaya yang semakin sekuler, serta dorongan untuk hidup sesuai dengan standar dunia. Namun, firman Tuhan dalam 1 Petrus 1:15-16 menegaskan panggilan kita untuk hidup dalam kekudusan:"Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang telah memanggil kamu adalah kudus, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."
Ayat ini merupakan panggilan tegas bagi kita untuk hidup dalam kekudusan, karena Allah sendiri adalah kudus. Kekudusan bukanlah sekadar tuntutan moral, tetapi sebuah karakter yang harus mencerminkan sifat Allah dalam kehidupan kita.
Hari ini, kita akan membahas:
- Arti Kekudusan dalam Perspektif Alkitab
- Mengapa Orang Percaya Harus Hidup Kudus?
- Bagaimana Kita Bisa Hidup Kudus?
1. Arti Kekudusan dalam Perspektif Alkitab
Dalam teologi Reformed, kekudusan adalah atribut utama Allah yang harus tercermin dalam kehidupan umat-Nya. Kata "kudus" dalam bahasa Ibrani qadosh dan dalam bahasa Yunani hagios berarti "dipisahkan" atau "dikhususkan" bagi Allah.
Kekudusan Allah berarti bahwa Dia terpisah dari dosa dan kejahatan. Dalam Yesaya 6:3, para malaikat berseru, "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam!" Kekudusan adalah sifat dasar Allah yang tidak dapat dikompromikan dengan dosa.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi kudus secara posisional dan praktikal:
- Kudus secara posisional: Ketika kita diselamatkan, kita dikuduskan dalam Kristus (1 Korintus 1:30). Status kita di hadapan Allah berubah, dari orang berdosa menjadi orang benar karena karya Kristus.
- Kudus secara praktikal: Kekudusan bukan hanya status, tetapi juga gaya hidup. Kita harus terus-menerus bertumbuh dalam kekudusan melalui ketaatan kepada firman Tuhan dan pimpinan Roh Kudus.
2. Mengapa Orang Percaya Harus Hidup Kudus?
a) Karena Allah Itu Kudus
Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk mencerminkan karakter-Nya. 1 Petrus 1:16 mengutip Imamat 11:44, menegaskan bahwa kekudusan bukanlah pilihan, melainkan perintah. Allah ingin umat-Nya hidup sesuai dengan karakter-Nya yang kudus.
b) Karena Kita Telah Ditebus dengan Darah Kristus
Ayat selanjutnya, 1 Petrus 1:18-19, menyatakan bahwa kita telah ditebus bukan dengan perak atau emas, tetapi dengan darah Kristus yang mahal. Jika Kristus telah membayar harga yang begitu besar untuk menebus kita dari kehidupan lama yang sia-sia, bukankah seharusnya kita hidup bagi Dia dalam kekudusan?
c) Karena Kekudusan Membawa Kehidupan yang Berkenan kepada Allah
Ibrani 12:14 berkata, "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." Kekudusan bukan hanya tentang menjauhi dosa, tetapi juga hidup dalam hubungan yang dekat dengan Allah.
d) Karena Dunia Membutuhkan Kesaksian yang Kudus
Sebagai pemuda Kristen, kita dipanggil menjadi terang dan garam bagi dunia (Matius 5:13-16). Jika hidup kita tidak berbeda dari orang-orang dunia, bagaimana kita bisa menjadi saksi Kristus? Kekudusan adalah kesaksian yang paling kuat bahwa kita benar-benar telah diubahkan oleh kasih karunia Tuhan.
3. Bagaimana Kita Bisa Hidup Kudus?
a) Melalui Pengenalan akan Allah dalam Firman-Nya
Kekudusan tidak bisa dipisahkan dari firman Tuhan. Mazmur 119:9 berkata, "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu."
Sebagai pemuda Kristen, kita harus membangun kebiasaan membaca, merenungkan, dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Mengandalkan Roh Kudus
Kita tidak dapat hidup kudus dengan kekuatan sendiri. Galatia 5:16 berkata, "Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." Kekudusan adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita.
Bagaimana cara kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus?
- Berdoa setiap hari untuk meminta kuasa Roh Kudus dalam hidup kita.
- Menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat melemahkan iman, seperti pergaulan yang buruk, tontonan yang tidak membangun, dan kebiasaan yang menjauhkan kita dari Tuhan.
- Bersandar kepada Kristus, karena hanya dalam Dia kita bisa menang atas dosa.
c) Hidup dalam Persekutuan dengan Orang Percaya
Kekudusan tidak dapat dijalani sendirian. Kita perlu saudara seiman yang bisa menegur, menguatkan, dan mendorong kita dalam iman. Ibrani 10:24-25 berkata, "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati."
d) Menjaga Pikiran dan Hati
Kekudusan dimulai dari dalam hati. Amsal 4:23 berkata, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Kita harus menjaga apa yang kita lihat, dengar, dan pikirkan, karena hal-hal tersebut mempengaruhi hati kita.
Kesimpulan
Saudara-saudari muda yang dikasihi Tuhan, panggilan untuk hidup kudus bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi ini adalah kehendak Allah bagi setiap orang percaya.
- Allah itu kudus, dan kita dipanggil untuk mencerminkan kekudusan-Nya.
- Kita harus hidup kudus karena kita telah ditebus oleh darah Kristus.
- Hidup kudus adalah kesaksian yang nyata di tengah dunia yang gelap.
- Kekudusan hanya dapat dicapai melalui firman Tuhan, pimpinan Roh Kudus, persekutuan dengan sesama, dan menjaga hati kita.
Mari kita berkomitmen untuk hidup dalam kekudusan, bukan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi dengan bersandar pada kasih karunia Tuhan. Kiranya kita semua menjadi generasi yang berbeda, generasi yang mencerminkan kemuliaan Kristus dalam hidup yang kudus! Amin.
Penutup Doa:
"Tuhan yang kudus, Engkau telah memanggil kami untuk hidup dalam kekudusan. Kami menyadari bahwa kami lemah dan tidak mampu melakukannya dengan kekuatan kami sendiri. Oleh karena itu, kami memohon pimpinan Roh Kudus-Mu untuk membimbing, menguatkan, dan menguduskan kami setiap hari. Biarlah hidup kami menjadi kesaksian bagi dunia dan memuliakan nama-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa dan bersyukur. Amin."