Kolose 3:13: Saling Mengampuni dalam Kasih Kristus
Pendahuluan:
Kolose 3:13 adalah bagian dari ajaran Rasul Paulus tentang hidup baru dalam Kristus, yang menekankan pentingnya kesabaran dan pengampunan dalam komunitas orang percaya. Ayat ini menyoroti bagaimana pengampunan yang kita terima dari Tuhan seharusnya menjadi dasar bagi pengampunan kita kepada sesama.
"Sabarlah seorang terhadap yang lain, dan saling mengampunilah jika ternyata ada seorang yang bersalah terhadap yang lain. Sama seperti Tuhan telah mengampunimu, maka kamu juga harus saling mengampuni." (Kolose 3:13, AYT)
Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa pengampunan bukan hanya tindakan moral, tetapi merupakan manifestasi dari kasih karunia yang telah kita terima dalam Kristus. Artikel ini akan membahas makna mendalam dari Kolose 3:13, bagaimana ayat ini berbicara tentang pentingnya kesabaran dan pengampunan, serta bagaimana para teolog Reformed menjelaskan makna teologisnya.
Eksposisi Kolose 3:13
1. "Sabarlah Seorang terhadap yang Lain"
Bagian ini menunjukkan bahwa kesabaran adalah kebajikan yang harus dimiliki setiap orang percaya dalam komunitas Kristen.
Apa yang Dimaksud dengan "Kesabaran" dalam Ayat Ini?
- Dalam bahasa Yunani, kata yang digunakan adalah anechomai, yang berarti "menanggung" atau "bertahan dengan orang lain".
- Kesabaran berarti memiliki sikap yang tidak mudah marah atau tersinggung ketika orang lain melakukan kesalahan.
- Dalam konteks gereja, kesabaran sangat diperlukan untuk menjaga kesatuan dan kasih di antara orang percaya.
John Calvin dalam Commentary on Colossians menulis:"Kesabaran dalam komunitas Kristen adalah cerminan dari kesabaran Tuhan terhadap kita. Jika Tuhan bersabar terhadap kita, mengapa kita tidak bisa bersabar terhadap sesama?"
Sebagai orang percaya, kita harus belajar untuk bersabar dalam menghadapi kelemahan dan kesalahan orang lain, sebagaimana Tuhan juga bersabar terhadap kita.
2. "Dan Saling Mengampunilah Jika Ternyata Ada Seorang yang Bersalah terhadap yang Lain"
Bagian ini menegaskan bahwa pengampunan adalah keharusan dalam kehidupan Kristen, bukan sekadar pilihan.
Mengapa Pengampunan Itu Penting?
- Konflik dan kesalahan adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam hubungan antar manusia.
- Tanpa pengampunan, kebencian dan perpecahan akan tumbuh dalam komunitas Kristen.
- Pengampunan bukan hanya tentang melepaskan orang lain dari kesalahan mereka, tetapi juga tentang membebaskan diri kita sendiri dari kepahitan.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menegaskan:"Mereka yang menolak mengampuni sesama menunjukkan bahwa mereka belum sepenuhnya memahami kedalaman pengampunan yang telah mereka terima dari Tuhan."
Sebagai orang percaya, kita harus menjadikan pengampunan sebagai gaya hidup, bukan hanya sebagai respons terhadap situasi tertentu.
3. "Sama Seperti Tuhan Telah Mengampunimu"
Bagian ini memberikan dasar teologis bagi pengampunan dalam kehidupan orang percaya.
Bagaimana Tuhan Mengampuni Kita?
- Tuhan mengampuni kita bukan karena kita layak, tetapi karena kasih karunia-Nya yang tak terbatas (Efesus 2:8-9).
- Pengampunan Tuhan adalah total dan tanpa syarat bagi mereka yang ada di dalam Kristus (Roma 8:1).
- Kristus membayar harga penuh untuk dosa kita melalui kematian-Nya di kayu salib (1 Petrus 2:24).
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:"Pengampunan sejati adalah cerminan dari kasih Tuhan yang dinyatakan dalam Kristus. Jika kita telah mengalami anugerah ini, kita tidak dapat menahannya dari orang lain."
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengampuni dengan cara yang sama seperti Tuhan telah mengampuni kita—bukan karena orang lain pantas menerimanya, tetapi karena kita telah menerima kasih karunia Tuhan.
4. "Maka Kamu juga Harus Saling Mengampuni"
Bagian terakhir dari ayat ini adalah perintah langsung untuk mengampuni tanpa syarat.
Mengapa Pengampunan Itu Wajib?
- Karena kita telah diampuni oleh Tuhan, kita tidak bisa menolak memberikan pengampunan kepada orang lain.
- Menolak mengampuni berarti menolak kasih karunia Tuhan dalam kehidupan kita (Matius 6:14-15).
- Pengampunan mencerminkan kasih Kristus kepada dunia dan memperkuat kesaksian gereja.
John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menegaskan:"Mengampuni sesama adalah tanda dari iman yang sejati. Orang yang mengalami anugerah Tuhan akan selalu siap memberikan anugerah yang sama kepada orang lain."
Sebagai orang percaya, kita harus menjadikan pengampunan sebagai bagian dari identitas kita sebagai pengikut Kristus.
Makna Teologis dalam Teologi Reformed
1. Pengampunan adalah Bukti dari Kasih Karunia yang Diterima
- Keselamatan kita adalah hasil dari pengampunan Tuhan yang tidak layak kita terima.
- Jika kita benar-benar memahami kasih karunia ini, kita tidak akan menahan pengampunan dari orang lain.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:"Anugerah Tuhan yang sejati bukan hanya mengubah status kita di hadapan Allah, tetapi juga mengubah hati kita sehingga kita mampu mengampuni seperti Tuhan mengampuni."
Sebagai orang percaya, pengampunan bukan sekadar tindakan moral, tetapi bukti dari anugerah Tuhan yang bekerja dalam hidup kita.
2. Pengampunan Memperkuat Kesatuan dalam Gereja
- Tanpa pengampunan, gereja akan terpecah oleh konflik dan kebencian.
- Tuhan memanggil umat-Nya untuk hidup dalam perdamaian dan kasih sebagai satu tubuh dalam Kristus.
John Piper dalam Desiring God menulis:"Pengampunan adalah lem yang menyatukan komunitas orang percaya dan menunjukkan kasih Kristus kepada dunia."
Sebagai orang percaya, kita harus memelihara kesatuan dalam gereja dengan sikap pengampunan yang tulus.
3. Pengampunan Adalah Cerminan dari Injil
- Ketika kita mengampuni, kita menunjukkan kepada dunia gambaran kasih Allah dalam Kristus.
- Pengampunan kita terhadap sesama mencerminkan bagaimana Tuhan telah mengampuni kita.
Charles Spurgeon dalam All of Grace menegaskan:"Tidak ada yang lebih menyerupai Kristus selain hati yang penuh belas kasihan dan siap mengampuni."
Sebagai orang percaya, hidup kita harus menjadi refleksi dari Injil, dan salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengampuni tanpa batas.
Aplikasi dalam Kehidupan Kristen
Bagaimana kita bisa menerapkan kebenaran ini dalam kehidupan sehari-hari?
1. Mengampuni Tanpa Syarat
- Jangan menunggu orang lain meminta maaf sebelum kita mengampuni.
- Ingat bahwa kita telah diampuni secara cuma-cuma oleh Tuhan.
2. Bersikap Sabar dalam Hubungan dengan Orang Lain
- Belajar menahan amarah dan tidak cepat tersinggung.
- Memahami bahwa semua orang memiliki kelemahan dan butuh kasih karunia.
3. Membangun Komunitas yang Penuh Pengampunan
- Gereja harus menjadi tempat di mana pengampunan dipraktikkan secara nyata.
- Doronglah sesama orang percaya untuk hidup dalam kasih dan pengampunan.
Kesimpulan
Kolose 3:13 menegaskan bahwa kesabaran dan pengampunan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Kristen.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam pengampunan, mencerminkan kasih karunia Tuhan, dan memastikan bahwa hati kita tetap lembut terhadap sesama.