Matius 21:15-16 – Pujian Anak-Anak dan Respon Yesus
Pendahuluan:
Ketika Yesus masuk ke Yerusalem dalam peristiwa Minggu Palma, banyak orang menyambut-Nya dengan sorakan "Hosana bagi Anak Daud!" (Matius 21:9). Sukacita ini juga dinyatakan oleh anak-anak kecil di Bait Allah setelah Yesus melakukan mukjizat. Namun, para imam kepala dan ahli Taurat justru merasa marah atas pujian ini.
Matius 21:15-16 mencatat kejadian ini:“Namun, ketika para imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mukjizat-mukjizat yang sudah dilakukan Yesus dan melihat anak-anak yang berseru dalam Bait Allah, ‘Hosana bagi Anak Daud,’ mereka menjadi marah.Lalu, mereka bertanya kepada Yesus, ‘Apakah Engkau mendengar yang dikatakan anak-anak ini?’ Dan, Yesus menjawab mereka, ‘Ya. Belum pernahkah kamu membaca, Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu, Engkau sudah menyiapkan pujian untuk diri-Mu sendiri?’” (Matius 21:15-16, AYT)
Ayat ini mengandung makna teologis yang dalam mengenai otoritas Yesus, sikap hati dalam menyambut Mesias, serta bagaimana Allah berkenan atas pujian dari anak-anak kecil. Dalam perspektif teologi Reformed, kita akan mengeksplorasi makna ayat ini dalam terang kedaulatan Allah, anugerah-Nya, dan respons manusia terhadap penyataan-Nya.
Konteks Matius 21:15-16
1. Peristiwa Sebelum Ayat Ini
Untuk memahami makna ayat ini secara utuh, kita perlu melihat apa yang terjadi sebelumnya dalam pasal ini:
Yesus Masuk ke Yerusalem dengan Kemuliaan (Matius 21:1-11)
- Yesus disambut sebagai Mesias dengan seruan "Hosana bagi Anak Daud!"
- "Hosana" berarti "selamatkanlah sekarang!", sebuah seruan pengharapan kepada Mesias.
Yesus Menyucikan Bait Allah (Matius 21:12-14)
- Yesus mengusir para pedagang dan penukar uang, mengembalikan kesucian rumah Tuhan.
- Setelah itu, orang buta dan lumpuh datang kepada-Nya dan disembuhkan.
Anak-Anak Memuji Yesus di Bait Allah (Matius 21:15-16)
- Setelah menyaksikan mukjizat Yesus, anak-anak kecil berseru memuji Dia.
- Para pemimpin agama merasa terganggu dan marah, karena mereka menolak mengakui Yesus sebagai Mesias.
2. Makna "Hosana bagi Anak Daud"
Seruan ini berasal dari Mazmur 118:25-26, yang merupakan bagian dari Mazmur Mesianik.
- "Hosana" adalah seruan memohon keselamatan kepada Allah.
- "Anak Daud" adalah gelar bagi Mesias, keturunan Daud yang dijanjikan (2 Samuel 7:12-16).
Dengan kata lain, anak-anak ini tanpa sadar sedang mengakui Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan Allah.
Eksposisi Matius 21:15-16
1. "Ketika para imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mukjizat-mukjizat yang sudah dilakukan Yesus..."
Yesus baru saja melakukan tanda-tanda ilahi yang luar biasa di Bait Allah. Namun, reaksi para pemimpin agama bukan kekaguman, tetapi kemarahan.
- Keajaiban seharusnya membawa orang kepada iman, tetapi hati mereka tetap keras.
- Orang-orang sederhana (anak-anak) dapat mengenali Yesus sebagai Mesias, tetapi para pemimpin agama tidak.
Dalam teologi Reformed, ini menunjukkan doktrin kebutaan rohani karena dosa.
John Calvin menulis bahwa “hati manusia yang berdosa secara alami menolak kebenaran, kecuali Roh Kudus yang mengubahnya.”
2. "Mereka menjadi marah"
Mengapa para imam kepala dan ahli Taurat marah?
- Mereka merasa terancam oleh popularitas Yesus.
- Mereka menolak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias.
- Mereka tidak percaya bahwa Allah dapat berbicara melalui anak-anak.
Ini mencerminkan kesombongan dan kebutaan rohani mereka.
R.C. Sproul menegaskan bahwa "manusia yang berdosa akan selalu menolak kedaulatan Kristus sampai Allah membukakan mata mereka melalui anugerah-Nya."
3. "Apakah Engkau mendengar yang dikatakan anak-anak ini?"
Para pemimpin agama menantang Yesus, berharap Ia akan menegur anak-anak tersebut.
- Mereka menganggap bahwa hanya orang dewasa, khususnya mereka yang berpendidikan, yang bisa memahami kebenaran rohani.
- Namun, Yesus tidak menolak pujian anak-anak, tetapi justru membenarkan mereka.
Ini menunjukkan bahwa Allah dapat memakai siapa saja untuk menyatakan kebenaran-Nya, bahkan anak-anak kecil.
4. "Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu, Engkau sudah menyiapkan pujian untuk diri-Mu sendiri."
Yesus mengutip Mazmur 8:2, yang menyatakan bahwa Allah menyatakan kemuliaan-Nya melalui anak-anak kecil.
- Anak-anak yang polos dapat mengenali kebenaran lebih baik daripada orang yang mengeraskan hati mereka.
- Allah sering kali memakai orang yang dianggap lemah untuk mempermalukan mereka yang kuat (1 Korintus 1:27).
Makna Teologis dalam Perspektif Reformed
Matius 21:15-16 mengajarkan beberapa prinsip penting dalam teologi Reformed:
1. Keselamatan Adalah Pekerjaan Anugerah Allah
- Anak-anak kecil dapat mengenali Yesus sebagai Mesias bukan karena kehebatan mereka, tetapi karena anugerah Allah.
- Orang dewasa yang terpelajar pun dapat menolak Yesus jika hati mereka belum diperbarui oleh Roh Kudus.
John Calvin menekankan bahwa "iman bukan hasil usaha manusia, tetapi karunia Allah yang diberikan kepada mereka yang dipilih-Nya."
2. Allah Menyatakan Kebenaran-Nya melalui yang Lemah
- Allah sering memakai orang-orang yang dianggap tidak penting oleh dunia untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
- Ini menunjukkan bahwa hikmat manusia tidak dapat menandingi hikmat Allah.
Herman Bavinck menulis bahwa "Allah sering kali bekerja melalui cara yang mengejutkan dan berlawanan dengan harapan manusia."
3. Pujian kepada Kristus adalah Tanda Iman yang Sejati
- Anak-anak memuji Yesus karena mereka mengenali siapa Dia.
- Mereka yang memiliki hati yang lembut akan selalu merespons kehadiran Kristus dengan pujian.
Aplikasi dalam Kehidupan Orang Percaya
Dari Matius 21:15-16, kita dapat mengambil beberapa aplikasi praktis:
1. Jangan Menutup Hati terhadap Kebenaran Kristus
- Kesombongan rohani bisa membuat kita menolak Yesus.
- Kita harus datang kepada Kristus dengan hati yang rendah seperti anak kecil.
2. Pujilah Tuhan dengan Hati yang Tulus
- Pujian sejati bukan tentang seberapa banyak kita tahu, tetapi tentang sikap hati yang mengenali kebesaran Allah.
- Latihlah diri untuk bersyukur dan memuji Tuhan setiap hari.
3. Percayalah bahwa Allah Bisa Menggunakan Siapa Saja
- Jangan remehkan anak-anak atau orang-orang yang sederhana.
- Allah dapat memakai siapa saja untuk menyatakan kebenaran-Nya.
Kesimpulan
Matius 21:15-16 mengajarkan bahwa Allah menyatakan kemuliaan-Nya bahkan melalui anak-anak kecil, sementara orang-orang yang keras hati justru menolak-Nya.
Dalam terang teologi Reformed, kita memahami bahwa:
- Keselamatan adalah anugerah Allah, bukan usaha manusia.
- Allah menyatakan kebenaran-Nya melalui yang lemah.
- Pujian kepada Kristus adalah tanda hati yang diperbarui oleh anugerah-Nya.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memuji Tuhan dengan hati yang tulus dan terbuka terhadap kebenaran-Nya. Kiranya kita selalu memiliki iman seperti anak kecil yang dengan sukacita menyambut Kristus sebagai Raja dan Juruselamat kita!