Mazmur 40:18b: Allah Sumber Pertolongan Sejati
Pengantar:
Mazmur 40:18b berbunyi:"Engkaulah penolong dan penyelamatku; cepatlah datang menolong aku, ya Allahku!"
Ayat ini adalah bagian dari doa Daud yang mencerminkan kebergantungannya yang total kepada Tuhan. Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber pertolongan sejati, yang bertindak berdasarkan kasih karunia dan kedaulatan-Nya.
Artikel ini akan mengulas Mazmur 40:18b dalam konteks teologi Reformed, membahas makna ayat, implikasi teologis, serta aplikasinya dalam kehidupan Kristen.
1. Konteks Mazmur 40:18b dalam Kitab Mazmur
Mazmur 40 adalah mazmur yang ditulis oleh Daud, yang berisi pujian dan doa permohonan pertolongan kepada Allah. Pasal ini dibagi menjadi dua bagian utama:
- Mazmur 40:1-10 → Daud memuji Tuhan atas pertolongan yang telah diterimanya.
- Mazmur 40:11-17 → Daud memohon kepada Tuhan untuk kembali menolongnya dari kesulitan.
Mazmur 40:18b merupakan bagian dari permohonan terakhir dalam mazmur ini. Ayat ini mencerminkan keputusasaan Daud di tengah penderitaan, tetapi juga keyakinannya yang teguh bahwa Tuhan akan menolongnya.
Dalam teologi Reformed, bagian ini mengajarkan bahwa Tuhan adalah sumber keselamatan yang berdaulat, dan umat-Nya harus bergantung sepenuhnya kepada-Nya dalam setiap keadaan.
2. Makna Kata dan Simbolisme dalam Mazmur 40:18b
a. "Engkaulah penolong dan penyelamatku"
- "Penolong" dalam bahasa Ibrani adalah ‘ezer, yang sering digunakan untuk menggambarkan pertolongan Tuhan yang aktif dan efektif.
- "Penyelamat" menunjukkan bahwa keselamatan berasal dari Tuhan saja, bukan dari manusia atau usaha sendiri.
John Calvin dalam tafsirannya menekankan bahwa Allah bukan hanya penolong, tetapi juga satu-satunya sumber keselamatan sejati. Tidak ada keselamatan di luar Tuhan.
b. "Cepatlah datang menolong aku"
- Kata "cepatlah" menunjukkan urgensi. Ini mencerminkan kerinduan mendalam Daud agar Tuhan segera bertindak.
- Permintaan ini tidak menunjukkan kurangnya iman, tetapi ketergantungan yang penuh kepada Tuhan.
Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menekankan bahwa seruan ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi ekspresi iman yang sejati, karena hanya orang yang beriman yang berseru kepada Tuhan dalam kesusahan.
c. "Ya Allahku!"
- Frasa ini menunjukkan hubungan pribadi antara Daud dan Tuhan.
- Ini mencerminkan doktrin perjanjian Allah (Covenant Theology), di mana Tuhan memiliki hubungan yang erat dengan umat-Nya.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menegaskan bahwa Allah bukan hanya Tuhan yang jauh, tetapi juga Allah yang dekat, yang peduli dengan setiap aspek kehidupan umat-Nya.
3. Perspektif Teologi Reformed tentang Mazmur 40:18b
a. Allah sebagai Sumber Pertolongan yang Berdaulat
Dalam teologi Reformed, Allah adalah satu-satunya sumber pertolongan sejati, karena:
- Ia berdaulat atas segala sesuatu (Efesus 1:11).
- Ia mengatur segala sesuatu untuk kebaikan umat-Nya (Roma 8:28).
- Ia menepati janji-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya (Yesaya 41:10).
John Owen menekankan bahwa umat Tuhan tidak boleh mencari pertolongan dari dunia, tetapi harus bergantung sepenuhnya kepada Allah yang berdaulat.
b. Keselamatan Hanya Ada dalam Tuhan
Reformed Theology mengajarkan bahwa keselamatan:
- Bukan berasal dari usaha manusia (Sola Gratia – hanya oleh anugerah).
- Hanya ditemukan dalam Kristus (Solus Christus).
- Diberikan kepada umat pilihan Allah (Unconditional Election).
Jonathan Edwards menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya penyelamat yang sejati, dan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
c. Doa sebagai Sarana Ketergantungan kepada Allah
Mazmur 40:18b menunjukkan bahwa doa bukanlah sekadar aktivitas religius, tetapi sarana yang diberikan Tuhan untuk memperkuat iman kita.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa doa orang percaya adalah wujud dari kepercayaan kepada providensi Allah, di mana kita menyerahkan segala kebutuhan kita kepada-Nya.
4. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen
a. Mengandalkan Tuhan dalam Setiap Kesulitan
Mazmur 40:18b mengajarkan bahwa dalam setiap pergumulan hidup, kita harus berseru kepada Tuhan lebih dulu, bukan kepada kekuatan manusia.
Yesaya 41:13 berkata:"Sebab Aku, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: ‘Jangan takut, Akulah yang menolongmu.’"
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan adalah penolong kita dalam segala keadaan.
b. Menjalani Hidup dalam Iman dan Kesabaran
Meskipun Daud meminta pertolongan segera, ia tetap menunggu dalam iman. Ini mengajarkan kita untuk:
- Berdoa dengan kesungguhan, tetapi tetap berserah kepada waktu Tuhan.
- Mempercayai bahwa Tuhan tidak pernah terlambat.
Habakuk 2:3 menegaskan:"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi akan digenapi pada waktunya. Ia tidak akan berdusta. Jika berlambat-lambat, nantikanlah, sebab itu akan datang dan tidak akan bertangguh."
c. Hidup dalam Kesadaran bahwa Tuhan Adalah Satu-satunya Keselamatan
Mazmur 40:18b menegaskan bahwa tidak ada keselamatan di luar Tuhan. Oleh karena itu, kita harus:
- Menaruh harapan kita hanya kepada-Nya.
- Tidak mencari pertolongan dari hal-hal duniawi yang sementara.
Amsal 3:5-6 mengajarkan:"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dengan percaya penuh kepada Tuhan sebagai satu-satunya penyelamat.
Kesimpulan
Mazmur 40:18b adalah ayat yang menunjukkan bahwa Allah adalah penolong dan penyelamat sejati bagi umat-Nya. Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa:
- Allah berdaulat dalam memberikan pertolongan kepada umat-Nya.
- Keselamatan hanya berasal dari Tuhan, bukan dari usaha manusia.
- Doa adalah sarana ketergantungan kepada Allah yang berdaulat.
- Orang percaya harus berserah sepenuhnya kepada waktu dan cara kerja Tuhan.
Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada Tuhan, berseru kepada-Nya dalam segala keadaan, dan menantikan pertolongan-Nya dengan iman yang teguh.