Renungan Pagi: Menjadi Pelaku Firman (Yakobus 1:22)
Pendahuluan:
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, setiap pagi adalah kesempatan baru yang Tuhan berikan kepada kita. Saat kita membuka mata dan bersiap menjalani hari, kita diingatkan bahwa hidup ini bukan hanya tentang mendengar Firman Tuhan, tetapi juga melakukannya.
Di zaman ini, kita memiliki akses yang begitu luas terhadap Firman Tuhan. Kita bisa mendengarnya melalui khotbah, membaca Alkitab, mengikuti renungan harian, atau mendiskusikannya dalam kelompok kecil. Namun, apakah kita benar-benar menghidupi Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?
Firman Tuhan dalam Yakobus 1:22 memberikan peringatan yang serius:"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri."
Ayat ini menegaskan bahwa mendengar Firman Tuhan tanpa melakukannya berarti menipu diri sendiri. Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa iman sejati bukan sekadar mengetahui kebenaran, tetapi juga menghasilkan perubahan nyata dalam hidup kita.
Dalam renungan pagi ini, kita akan merenungkan tiga hal utama:
- Mengapa Kita Harus Menjadi Pelaku Firman?
- Apa Artinya Menjadi Pelaku Firman?
- Bagaimana Cara Menjadi Pelaku Firman dalam Kehidupan Sehari-hari?
1. Mengapa Kita Harus Menjadi Pelaku Firman?
a) Firman Tuhan Adalah Otoritas Tertinggi dalam Hidup Kita
Sebagai orang percaya, kita meyakini bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang berkuasa dan berotoritas atas hidup kita. Firman Tuhan bukan hanya kumpulan cerita atau nasihat moral, tetapi kebenaran mutlak yang harus ditaati.
2 Timotius 3:16-17 berkata:"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Karena Firman Tuhan adalah otoritas tertinggi, kita tidak boleh hanya mendengarnya tanpa menerapkannya dalam hidup kita.
b) Mendengar Tanpa Melakukan adalah Tipuan Diri Sendiri
Yakobus mengatakan bahwa orang yang hanya mendengar Firman tetapi tidak melakukannya sedang menipu dirinya sendiri.
Mengapa ini disebut penipuan diri sendiri?
- Karena kita mungkin merasa sudah cukup dekat dengan Tuhan hanya dengan mendengar Firman-Nya, padahal kita tidak benar-benar taat kepada-Nya.
- Karena kita mengira bahwa pengetahuan tentang Firman sudah cukup, padahal Tuhan menuntut ketaatan dan perubahan hidup.
Yesus sendiri memberi peringatan keras dalam Matius 7:26-27:"Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Jika kita tidak mempraktikkan Firman Tuhan, iman kita tidak memiliki dasar yang kokoh, dan ketika pencobaan datang, iman kita akan runtuh.
c) Iman Sejati Selalu Disertai Perbuatan
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan adalah hasil dari anugerah Tuhan semata (sola gratia), melalui iman (sola fide), dan bukan hasil perbuatan kita.
Namun, iman yang sejati selalu menghasilkan perbuatan yang nyata sebagai buah dari karya Roh Kudus dalam hidup kita.
Yakobus 2:17 berkata:"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati."
Jadi, kita harus melakukan Firman bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi sebagai bukti bahwa kita telah diselamatkan dan diperbarui oleh Tuhan.
2. Apa Artinya Menjadi Pelaku Firman?
a) Menjadikan Firman Tuhan Sebagai Standar Hidup
Menjadi pelaku Firman berarti menyesuaikan cara hidup kita dengan apa yang diajarkan oleh Firman Tuhan. Kita tidak boleh memilih-milih bagian Firman yang kita suka dan mengabaikan yang lain.
Mazmur 119:105 berkata:"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Jika kita ingin menjadi pelaku Firman, kita harus bertanya dalam setiap keputusan dan tindakan kita:
- Apakah ini selaras dengan Firman Tuhan?
- Apakah tindakan saya mencerminkan karakter Kristus?
- Apakah saya sedang hidup dalam kebenaran yang Tuhan kehendaki?
b) Mengutamakan Ketaatan daripada Perasaan
Kadang-kadang kita tergoda untuk mengikuti perasaan kita sendiri daripada mengikuti Firman Tuhan.
Namun, Firman Tuhan harus lebih diutamakan daripada perasaan kita.
Yohanes 14:15 berkata:"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Ketaatan kepada Tuhan tidak selalu mudah, tetapi itu adalah bukti kasih kita kepada-Nya.
c) Mengaplikasikan Firman Tuhan dalam Kehidupan Sehari-hari
Menjadi pelaku Firman berarti menghidupi Firman Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.
Kolose 3:17 berkata:"Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita."
3. Bagaimana Cara Menjadi Pelaku Firman dalam Kehidupan Sehari-hari?
a) Membaca dan Merenungkan Firman Tuhan dengan Serius
Untuk menjadi pelaku Firman, kita harus terlebih dahulu memahami apa yang Tuhan kehendaki dalam Firman-Nya.
Yosua 1:8 berkata:"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."
Sebagai orang percaya, kita harus:
- Membaca Alkitab setiap hari dengan penuh kesungguhan.
- Merenungkan dan menggali makna dari setiap bagian Firman Tuhan.
- Meminta Roh Kudus untuk memberi pengertian dan hikmat dalam penerapannya.
b) Berdoa Agar Dikuatkan untuk Hidup dalam Ketaatan
Kita tidak bisa menjalankan Firman Tuhan dengan kekuatan sendiri. Kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus.
Yehezkiel 36:27 berkata:"Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu supaya kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."
Setiap pagi, kita harus berdoa agar Tuhan menolong kita untuk hidup dalam kebenaran-Nya.
c) Menghidupi Firman Tuhan dalam Keputusan dan Tindakan Kita
Ketika kita menghadapi situasi sulit, kita harus bertanya:
- Apa yang Alkitab katakan tentang situasi ini?
- Bagaimana saya bisa bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan?
Contoh penerapan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari:
- Di tempat kerja → Bekerja dengan jujur dan setia (Kolose 3:23).
- Dalam keluarga → Mengasihi dan melayani pasangan serta anak-anak (Efesus 5:25).
- Dalam pergaulan → Menjadi terang dan teladan bagi orang lain (Matius 5:16).
Kesimpulan
Yakobus 1:22 adalah panggilan bagi kita untuk tidak hanya menjadi pendengar Firman, tetapi menjadi pelaku Firman.
- Kita harus hidup dalam ketaatan kepada Firman Tuhan, karena itu adalah otoritas tertinggi dalam hidup kita.
- Menjadi pelaku Firman berarti menjadikan Firman sebagai standar hidup, mengutamakan ketaatan, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Kita hanya bisa menjalankan Firman Tuhan dengan pertolongan Roh Kudus.
Pagi ini, mari kita berkomitmen untuk hidup sesuai dengan Firman Tuhan! Soli Deo Gloria!