Renungan Pagi: Tuhan Itu Adil (Habakuk 2:12)
Pendahuluan:
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, pagi ini kita kembali diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merenungkan kebenaran-Nya. Di dunia ini, kita sering melihat ketidakadilan: yang jahat tampak berhasil, yang benar sering kali tertindas, dan kejahatan seolah tidak dihukum. Dalam situasi seperti ini, mungkin kita bertanya: Di manakah keadilan Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan ketidakadilan terjadi?
Pertanyaan ini juga pernah diajukan oleh Nabi Habakuk. Ia hidup di zaman ketika bangsa Yehuda mengalami penindasan dan ketidakadilan, tetapi tampaknya Tuhan diam dan tidak bertindak. Dalam pergumulannya, Tuhan memberikan jawaban kepadanya bahwa kejahatan tidak akan dibiarkan selamanya, karena Tuhan itu adil.
Firman Tuhan dalam Habakuk 2:12 berkata:
"Celakalah orang yang membangun kota dengan darah dan meletakkan dasar benteng di atas ketidakadilan!"
Ayat ini adalah peringatan serius bagi orang-orang yang membangun hidup, kekuasaan, dan kekayaan mereka di atas ketidakadilan. Tuhan tidak akan membiarkan kejahatan terus berlangsung, dan pada waktunya, Dia akan menegakkan keadilan-Nya.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil dan berdaulat atas segala sesuatu. Tidak ada satu pun kejahatan yang luput dari penghakiman-Nya, dan pada akhirnya, Dia akan membalas setiap perbuatan manusia dengan adil dan benar.
Hari ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari Habakuk 2:12:
- Tuhan Melihat Segala Ketidakadilan
- Tuhan Akan Menghukum Kejahatan pada Waktu-Nya
- Kita Dipanggil untuk Hidup dalam Kebenaran dan Keadilan
1. Tuhan Melihat Segala Ketidakadilan
a) Tuhan Tidak Buta terhadap Kejahatan
Dalam dunia ini, kita sering melihat orang fasik hidup dengan nyaman, sedangkan orang benar menderita. Kejahatan seperti korupsi, penindasan, ketidakjujuran, dan keserakahan tampaknya berjalan tanpa hukuman.
Namun, Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan melihat semuanya.
Mazmur 94:9-10 berkata:
"Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang? Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan menghukum?"
Tuhan tidak pernah lalai melihat segala yang terjadi di dunia ini. Dia mengetahui setiap tindakan manusia, baik yang tersembunyi maupun yang terbuka.
Yesus berkata dalam Lukas 12:2-3:
"Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui."
Ini berarti bahwa tidak ada dosa atau kejahatan yang bisa disembunyikan dari Tuhan.
b) Kejahatan yang Tampaknya Berhasil Sebenarnya Sedang Menuju Kehancuran
Dalam Alkitab, kita sering melihat bahwa orang fasik mungkin tampak berhasil untuk sementara waktu, tetapi pada akhirnya mereka akan menghadapi penghakiman Tuhan.
Mazmur 37:1-2 berkata:
"Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau."
Orang-orang yang menggunakan cara-cara yang tidak adil untuk mencapai keberhasilan mereka mungkin menikmati keuntungan sesaat, tetapi mereka tidak akan bertahan selamanya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya percaya bahwa Tuhan melihat setiap ketidakadilan yang terjadi di dunia ini?
- Bagaimana saya dapat tetap percaya kepada keadilan Tuhan meskipun saya melihat kejahatan merajalela?
2. Tuhan Akan Menghukum Kejahatan pada Waktu-Nya
a) Tuhan Adalah Hakim yang Adil
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Tuhan bukan hanya Mahakasih, tetapi juga Mahaadil. Keadilan Tuhan adalah bagian dari sifat-Nya yang tidak bisa diabaikan.
Pengkhotbah 12:14 berkata:
"Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat."
Penghakiman Tuhan bukan hanya terjadi di akhir zaman, tetapi juga sering kali terjadi dalam kehidupan ini.
b) Contoh dalam Alkitab: Kejatuhan Bangsa-Bangsa yang Fasik
Alkitab memberikan banyak contoh bagaimana Tuhan menghukum bangsa-bangsa yang hidup dalam ketidakadilan.
- Babel → Tuhan memperingatkan bahwa mereka akan jatuh karena membangun kejayaan mereka dengan darah dan penindasan (Habakuk 2:8).
- Sodom dan Gomora → Tuhan menghancurkan kota ini karena kejahatan mereka telah mencapai puncaknya (Kejadian 19:24-25).
- Mesir → Firaun menindas bangsa Israel, tetapi Tuhan membebaskan umat-Nya dan menghukum Mesir dengan sepuluh tulah (Keluaran 7-12).
Roma 12:19 berkata:
"Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah. Sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."
Ini berarti bahwa kita tidak perlu mengambil pembalasan sendiri, karena Tuhan adalah Hakim yang akan bertindak pada waktu-Nya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya benar-benar percaya bahwa Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya pada waktunya?
- Bagaimana saya bisa tetap sabar dalam menghadapi ketidakadilan, percaya bahwa Tuhan yang akan membalas?
3. Kita Dipanggil untuk Hidup dalam Kebenaran dan Keadilan
a) Orang Percaya Harus Menjadi Garam dan Terang
Sebagai orang yang telah menerima anugerah Tuhan, kita dipanggil untuk hidup berbeda dari dunia yang penuh ketidakadilan.
Yesus berkata dalam Matius 5:16:
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Sebagai orang Kristen, kita harus:
- Hidup dalam kejujuran dan keadilan → Tidak terlibat dalam korupsi atau kecurangan.
- Menolong mereka yang tertindas → Menjadi alat Tuhan untuk membawa keadilan bagi sesama.
- Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan → Percaya bahwa Tuhanlah yang akan menegakkan keadilan.
b) Hidup dengan Rasa Syukur dan Kepercayaan kepada Tuhan
Paulus mengingatkan kita dalam 1 Tesalonika 5:18:
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Meskipun dunia penuh dengan ketidakadilan, kita harus tetap hidup dalam:
- Syukur → Karena kita percaya bahwa Tuhan memegang kendali atas segala sesuatu.
- Iman → Bahwa keadilan Tuhan pasti akan ditegakkan.
- Harapan → Bahwa suatu hari nanti, Tuhan akan memulihkan segala sesuatu dalam kerajaan-Nya yang kekal.
Pertanyaan untuk direnungkan:
- Apakah saya hidup dalam keadilan dan kebenaran sesuai dengan Firman Tuhan?
- Bagaimana saya bisa menjadi alat Tuhan untuk membawa keadilan di dunia ini?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Habakuk 2:12 mengajarkan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kejahatan terus berlangsung. Dia melihat setiap ketidakadilan, dan pada waktunya, Dia akan menegakkan keadilan-Nya.
- Tuhan melihat segala ketidakadilan, dan tidak ada yang tersembunyi dari-Nya.
- Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya pada waktu yang tepat.
- Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam kebenaran dan membawa keadilan bagi sesama.
Marilah kita percaya kepada keadilan Tuhan dan berkomitmen untuk hidup benar di hadapan-Nya. Soli Deo Gloria!
Doa Pagi
"Tuhan yang Maha Adil, terima kasih karena Engkau adalah Hakim yang benar. Tolong kami untuk tetap percaya kepada keadilan-Mu dan hidup dalam kebenaran-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."