Matius 24:13: Ketekunan Orang Kudus dan Jaminan Keselamatan

Matius 24:13: Ketekunan Orang Kudus dan Jaminan Keselamatan

Pendahuluan:

Matius 24:13 adalah salah satu ayat penting yang membahas tentang ketekunan dalam iman dan hubungan eratnya dengan keselamatan. Ayat ini berbunyi:

"Akan tetapi, orang yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan." (Matius 24:13, AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini sering dikaitkan dengan doktrin ketekunan orang kudus (perseverance of the saints), yang mengajarkan bahwa mereka yang benar-benar diselamatkan akan tetap bertahan dalam iman sampai akhir. Artikel ini akan membahas makna Matius 24:13 dalam konteksnya, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen, berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.

1. Eksposisi Matius 24:13 dalam Konteks Alkitab

Pasal 24 dalam Injil Matius berisi Wacana Eskatologis (pengajaran Yesus tentang akhir zaman). Dalam bagian ini, Yesus berbicara tentang tanda-tanda sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali, termasuk penganiayaan, penyesatan, dan meningkatnya kejahatan.

A. "Akan tetapi" – Kontras dengan Kehancuran dan Penyesatan

Kata "Akan tetapi" dalam ayat ini menunjukkan bahwa mereka yang bertahan akan berbeda dari mereka yang murtad karena penganiayaan dan kesesatan.

John MacArthur dalam The MacArthur New Testament Commentary menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan kontras antara mereka yang setia dan mereka yang jatuh dalam dosa serta pengajaran sesat.

2 Tesalonika 2:3 juga memperingatkan tentang kemurtadan yang akan terjadi di akhir zaman:

"Janganlah seorang pun menyesatkan kamu dengan cara apa pun! Sebab sebelum Hari itu datang, haruslah datang dahulu kemurtadan dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus dibinasakan."

B. "Orang yang bertahan sampai akhir" – Ketekunan dalam Iman

Frasa ini menekankan bahwa keselamatan bukan hanya tentang awal yang baik, tetapi juga tentang bertahan dalam iman sampai akhir.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:

"Keselamatan bukan hanya tentang percaya kepada Kristus pada suatu titik dalam hidup kita, tetapi juga tentang bertahan dalam iman sampai akhir, karena hanya mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan yang akan tetap bertahan."

Yakobus 1:12 mendukung konsep ini:

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan! Sebab setelah ia tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi-Nya."

C. "Akan diselamatkan" – Jaminan bagi Orang yang Bertahan

Pernyataan ini menunjukkan bahwa mereka yang bertahan dalam iman akan menerima keselamatan kekal.

R.C. Sproul dalam Chosen by God menegaskan bahwa keselamatan yang sejati akan terlihat dalam ketekunan seseorang. Ia menulis:

"Orang yang benar-benar telah diselamatkan tidak akan pernah kehilangan keselamatannya, karena Allah sendiri yang memelihara mereka sampai akhir."

Roma 8:30 mengonfirmasi hal ini:

"Dan mereka yang telah ditentukan-Nya dari semula, mereka juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka juga dimuliakan-Nya."

2. Matius 24:13 dan Doktrin Teologi Reformed

A. Ketekunan Orang Kudus (Perseverance of the Saints)

Teologi Reformed mengajarkan bahwa mereka yang telah benar-benar diselamatkan oleh anugerah Allah akan tetap bertahan dalam iman mereka sampai akhir.

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menulis:

"Salah satu tanda utama dari iman sejati adalah ketekunan. Mereka yang telah mengalami kasih karunia Allah akan tetap setia kepada-Nya sampai akhir hidup mereka."

Ini sesuai dengan Yohanes 10:28-29, di mana Yesus berkata:

"Aku memberikan hidup kekal kepada mereka, dan mereka tidak akan pernah binasa; dan tak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan-Ku."

B. Kedaulatan Allah dalam Menjaga Umat-Nya

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa ketekunan orang kudus bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi dari pemeliharaan Allah yang berdaulat.

Filipi 1:6 menegaskan bahwa Allah sendiri yang akan menyelesaikan pekerjaan baik dalam hidup orang percaya:

"Aku sungguh yakin bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Yesus Kristus."

C. Keselamatan dan Bukti Iman yang Sejati

Matius 24:13 tidak mengajarkan bahwa seseorang bisa kehilangan keselamatannya, tetapi bahwa mereka yang bertahan adalah mereka yang benar-benar telah diselamatkan.

John Piper dalam Desiring God menekankan bahwa ketekunan dalam iman adalah bukti dari pekerjaan Allah dalam hidup seseorang.

1 Yohanes 2:19 memperjelas hal ini:

"Mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita. Sebab, jika mereka termasuk pada kita, mereka tentu tetap bersama kita. Namun, hal itu terjadi supaya nyata bahwa tidak semua dari kita adalah bagian dari kita."

3. Implikasi Matius 24:13 dalam Kehidupan Kristen

A. Tetap Setia di Tengah Penderitaan

Yesus memperingatkan bahwa akan ada penganiayaan dan pencobaan di akhir zaman, tetapi orang percaya harus tetap setia.

Martyn Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression berkata:

"Orang Kristen sejati tidak akan meninggalkan iman mereka ketika menghadapi kesulitan, tetapi justru akan semakin mendekat kepada Tuhan."

1 Petrus 5:10 memberikan penghiburan:

"Dan Allah, sumber segala anugerah, yang telah memanggil kamu kepada kemuliaan-Nya yang kekal dalam Kristus, setelah kamu menderita sebentar, Ia sendiri akan menyempurnakan, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kamu."

B. Tidak Menyerah pada Godaan Dunia

Karena ketekunan adalah bukti iman sejati, orang percaya harus berjuang melawan godaan dunia.

Yakobus 4:7 berkata:

"Karena itu, tunduklah kepada Allah, lawanlah Iblis, maka ia akan lari darimu!"

Charles Spurgeon mengingatkan:

"Dunia ini penuh dengan pencobaan, tetapi mereka yang benar-benar milik Tuhan akan terus berjalan dalam jalan kebenaran, meskipun jalannya sulit."

C. Berjuang dalam Iman Sampai Akhir

Paulus menulis dalam 2 Timotius 4:7:

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, aku telah memelihara iman."

Ini adalah contoh nyata dari Matius 24:13, di mana ketekunan adalah tanda iman yang sejati.

Kesimpulan

Matius 24:13 adalah ayat yang sangat penting dalam teologi Reformed karena mengajarkan bahwa:

  1. Keselamatan sejati akan terlihat dalam ketekunan dalam iman – Mereka yang benar-benar milik Kristus akan bertahan dalam iman mereka sampai akhir.
  2. Allah yang berdaulat memelihara umat-Nya – Ketekunan bukanlah usaha manusia semata, tetapi merupakan hasil dari pekerjaan Allah.
  3. Panggilan untuk tetap setia dalam penganiayaan dan pencobaan – Orang percaya dipanggil untuk tetap teguh, meskipun menghadapi tantangan besar.

Sebagai orang percaya, kita harus terus bertekun dalam iman, tidak menyerah dalam kesulitan, dan tetap setia kepada Kristus sampai akhir.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post