10 Alasan Yesus Datang untuk Mati

10 Alasan Yesus Datang untuk Mati

Pendahuluan:

Yesus Kristus datang ke dunia bukan hanya sebagai guru yang bijaksana atau teladan moral yang baik, tetapi terutama untuk mati demi menebus dosa umat-Nya. Kematian-Nya di kayu salib adalah inti dari Injil dan menjadi fondasi keselamatan dalam iman Kristen. Dalam artikel ini, kita akan melihat 10 alasan mengapa Yesus datang untuk mati, berdasarkan perspektif teologi Reformed serta pemikiran beberapa pakar seperti John Piper, R.C. Sproul, John Calvin, dan Jonathan Edwards.

1. Untuk Memuaskan Murka Allah (Propitiation)

"Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13, AYT).

Teologi Reformed menekankan bahwa Allah adalah kudus dan adil. Dosa manusia menimbulkan murka Allah yang harus dipuaskan (Roma 1:18). Yesus datang untuk menjadi persembahan pendamaian (propitiation) yang meredakan murka Allah. R.C. Sproul menjelaskan bahwa di salib, Yesus mengalami murka ilahi yang seharusnya ditanggung oleh kita.

John Piper dalam bukunya Fifty Reasons Why Jesus Came to Die menulis:

"Dosa bukan hanya kejahatan terhadap manusia lain tetapi terutama penghinaan terhadap kemuliaan Allah. Salib adalah jawaban Allah untuk kemarahan-Nya yang adil terhadap dosa manusia."

Melalui kematian Kristus, murka Allah diarahkan kepada-Nya, sehingga kita yang percaya tidak lagi berada di bawah hukuman Allah (Roma 8:1).

2. Untuk Menggantikan Kita dalam Hukuman (Substitutionary Atonement)

"Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan damai sejahtera bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh." (Yesaya 53:5, AYT).

Salah satu doktrin utama dalam teologi Reformed adalah penebusan pengganti (substitutionary atonement). Menurut Jonathan Edwards, keadilan Allah menuntut hukuman bagi dosa, tetapi dalam kasih-Nya, Ia mengutus Kristus untuk menanggung hukuman itu sebagai pengganti kita.

John Calvin menulis dalam Institutes of the Christian Religion:

"Kristus, yang tidak berdosa, mengambil tempat kita di kayu salib agar kita menerima pembenaran-Nya."

Ini adalah berita terbaik bagi orang percaya: Yesus mati menggantikan kita, sehingga kita bisa hidup!

3. Untuk Menebus Kita dari Dosa (Redemption)

"Sebab Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45, AYT).

Yesus datang untuk membayar harga penebusan kita. Dosa telah memperbudak manusia, tetapi darah Kristus membebaskan kita dari belenggu dosa dan maut.

R.C. Sproul menjelaskan bahwa tebusan dalam Perjanjian Lama melibatkan pengorbanan yang menggantikan hukuman dosa. Kristus adalah Anak Domba Allah yang dikorbankan sekali untuk selama-lamanya (Ibrani 9:12).

4. Untuk Menggenapi Nubuat dan Hukum Taurat

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya." (Matius 5:17, AYT).

Yesus adalah penggenapan dari seluruh janji dalam Perjanjian Lama. Segala nubuat tentang Mesias digenapi dalam hidup, kematian, dan kebangkitan-Nya.

Menurut R.C. Sproul,

"Kristus adalah pusat dari seluruh Kitab Suci, dan hukum Taurat mencapai tujuannya dalam diri-Nya."

Salib adalah puncak dari penggenapan hukum Taurat, di mana Yesus mati sebagai korban sempurna yang telah dinubuatkan berabad-abad sebelumnya.

5. Untuk Memperlihatkan Kasih Allah yang Besar

"Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, karena ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita." (Roma 5:8, AYT).

Kematian Yesus adalah demonstrasi kasih Allah yang luar biasa. Di kayu salib, Allah membuktikan bahwa Ia mengasihi orang berdosa dengan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal.

Jonathan Edwards menyebut salib sebagai ekspresi kasih Allah yang paling agung karena di dalamnya:

  • Kasih Allah bertemu dengan keadilan-Nya.

  • Kasih Allah tidak hanya dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan nyata.

Salib adalah bukti bahwa kasih Allah tidak bersyarat dan penuh pengorbanan.

6. Untuk Mengalahkan Kuasa Iblis

"Karena itu, supaya oleh kematian-Nya Ia dapat menghancurkan dia, yaitu Iblis, yang mempunyai kuasa atas maut." (Ibrani 2:14, AYT).

Setelah kejatuhan manusia, Iblis memiliki kuasa untuk menuduh dan memperbudak manusia melalui dosa. Namun, kematian Kristus menghancurkan kuasa Iblis dan melepaskan kita dari belenggunya.

John Piper berkata:

"Salib bukan hanya tentang keselamatan individu, tetapi juga kemenangan kosmis terhadap kerajaan kegelapan."

Kebangkitan Yesus adalah bukti kemenangan-Nya atas maut dan Iblis (1 Korintus 15:55-57).

7. Untuk Menyediakan Jalan Keselamatan bagi Umat Pilihan-Nya

"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Matius 22:14, AYT).

Teologi Reformed menekankan bahwa Yesus mati secara efektif untuk orang-orang pilihan Allah (limited atonement). Kematian Kristus bukan hanya sekadar kemungkinan keselamatan, tetapi benar-benar menyelamatkan umat-Nya (Yohanes 10:15).

John Calvin menulis:

"Penebusan Kristus tidak hanya memberi kesempatan kepada manusia untuk diselamatkan, tetapi benar-benar mengamankan keselamatan bagi orang-orang pilihan."

Ini adalah anugerah yang tidak bisa ditolak oleh mereka yang telah dipilih sejak kekekalan.

8. Untuk Mendirikan Perjanjian Baru dalam Darah-Nya

"Cawan ini adalah perjanjian baru dalam darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22:20, AYT).

Yesus datang untuk menggantikan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Lama, dosa harus ditebus dengan korban binatang, tetapi dalam Perjanjian Baru, Kristus adalah korban yang sempurna dan terakhir (Ibrani 9:15).

9. Untuk Memberikan Kita Hidup Kekal

"Sebab upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23, AYT).

Salib bukan hanya tentang pengampunan, tetapi juga tentang janji kehidupan kekal bagi mereka yang percaya. Kebangkitan Yesus adalah jaminan bahwa kita pun akan bangkit dan hidup bersama-Nya selamanya.

10. Untuk Memuliakan Allah

"Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36, AYT).

Tujuan akhir dari kematian Kristus adalah kemuliaan Allah. Allah dimuliakan ketika keadilan, kasih, dan kemurahan-Nya dinyatakan di kayu salib.

Kesimpulan

Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk mengajar atau melakukan mujizat, tetapi untuk mati demi menebus umat-Nya. Kematian-Nya adalah pusat dari rencana keselamatan Allah dan menjadi dasar pengharapan kita.

Berdoalah agar Roh Kudus memberi pengertian ketika kita merenungkan karya Kristus di salib. Solus Christus – hanya Kristus yang menyelamatkan!

Next Post Previous Post