2 Korintus 1:15-16: Paulus dan Rencana Pelayanannya
Pendahuluan
Surat 2 Korintus adalah salah satu surat yang penuh dengan ungkapan hati Paulus terhadap jemaat Korintus. Paulus menulis surat ini sebagai respons terhadap berbagai tantangan, termasuk kesalahpahaman, tuduhan terhadap integritasnya, dan tantangan dalam pelayanannya.
Dalam 2 Korintus 1:15-16, Paulus menjelaskan rencananya untuk mengunjungi jemaat Korintus dan bagaimana ia ingin memberikan berkat rohani kepada mereka.
"Dalam keyakinan ini, aku bermaksud untuk terlebih dahulu datang ke tempatmu supaya kamu boleh mendapatkan anugerah untuk kedua kalinya." (2 Korintus 1:15, AYT)
"Aku ingin mengunjungi kamu dalam perjalananku ke Makedonia, lalu kembali lagi kepadamu setelah dari Makedonia supaya kamu bisa membantuku dalam perjalananku ke Yudea." (2 Korintus 1:16, AYT)
Ayat ini mengandung beberapa poin penting:
- Paulus memiliki keyakinan dalam pelayanannya kepada jemaat Korintus.
- Paulus berencana untuk mengunjungi mereka dalam perjalanannya ke Makedonia dan kembali lagi sebelum pergi ke Yudea.
- Paulus ingin membawa anugerah rohani kepada jemaat Korintus melalui kunjungannya.
Dalam artikel ini, kita akan melakukan eksposisi ayat ini berdasarkan pemahaman teologi Reformed, serta melihat bagaimana kebenaran ini berdampak bagi kehidupan orang percaya.
1. Konteks Historis dan Teologis 2 Korintus 1:15-16
Surat 2 Korintus ditulis dalam konteks di mana Paulus menghadapi kritik dan tuduhan dari beberapa orang di jemaat Korintus. Beberapa orang di sana menganggap bahwa Paulus tidak konsisten dalam rencananya dan tidak dapat dipercaya karena ia mengubah jadwal kunjungannya.
John Calvin dalam Commentary on 2 Corinthians menekankan bahwa Paulus ingin menegaskan ketulusannya dalam pelayanan dan menunjukkan bahwa rencananya didasarkan pada kehendak Tuhan, bukan keputusan sembarangan.
"Paulus tidak bertindak atas dasar keuntungan pribadi, tetapi selalu dalam ketundukan kepada kehendak Tuhan dan demi kesejahteraan jemaat." — John Calvin
Paulus menulis bagian ini untuk mempertahankan integritasnya dan menjelaskan bahwa perubahan rencananya bukan karena ketidakkonsistenan, tetapi karena kehendak Tuhan yang memimpin dia.
2. Eksposisi Kata Kunci dalam 2 Korintus 1:15-16
a. “Dalam keyakinan ini, aku bermaksud untuk terlebih dahulu datang ke tempatmu” (2 Korintus 1:15)
Paulus menggunakan kata "keyakinan" untuk menunjukkan bahwa ia memiliki niat tulus dalam melayani jemaat Korintus.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa pelayanan Kristen harus didasarkan pada keyakinan yang teguh terhadap panggilan Tuhan, bukan sekadar keinginan manusiawi.
"Pelayanan yang sejati bukanlah hasil ambisi pribadi, tetapi panggilan yang ditanamkan Tuhan dalam hati hamba-hamba-Nya." — Herman Bavinck
Ini berarti bahwa Paulus bukan sekadar membuat rencana pribadi, tetapi ia yakin bahwa pelayanannya diarahkan oleh Tuhan untuk membawa berkat kepada jemaat Korintus.
b. “Supaya kamu boleh mendapatkan anugerah untuk kedua kalinya” (2 Korintus 1:15)
Paulus ingin jemaat Korintus mengalami anugerah rohani melalui kunjungannya.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menekankan bahwa anugerah Tuhan tidak hanya berupa keselamatan, tetapi juga pertumbuhan rohani yang dialami melalui pengajaran firman dan persekutuan dalam tubuh Kristus.
"Orang percaya membutuhkan anugerah yang terus-menerus untuk bertumbuh dalam iman dan hidup dalam kekudusan." — Jonathan Edwards
Dengan demikian, Paulus ingin mengunjungi jemaat Korintus agar mereka semakin dikuatkan dalam iman dan mengalami anugerah Tuhan secara lebih dalam.
c. “Aku ingin mengunjungi kamu dalam perjalananku ke Makedonia” (2 Korintus 1:16)
Paulus merencanakan kunjungannya sebagai bagian dari perjalanan misinya yang lebih luas.
John MacArthur dalam The MacArthur Bible Commentary menjelaskan bahwa pelayanan Paulus selalu bersifat strategis dan bertujuan untuk memperkuat gereja-gereja yang sudah ada serta menjangkau daerah baru.
"Pelayanan yang efektif selalu memiliki strategi yang jelas, tetapi tetap terbuka terhadap pimpinan Tuhan dalam setiap langkahnya." — John MacArthur
Paulus tidak hanya asal mengunjungi Korintus, tetapi ia ingin memastikan bahwa setiap kunjungannya membawa dampak rohani yang maksimal bagi jemaat.
d. “Lalu kembali lagi kepadamu setelah dari Makedonia supaya kamu bisa membantuku dalam perjalananku ke Yudea” (2 Korintus 1:16)
Paulus berharap jemaat Korintus dapat menjadi mitra dalam pelayanannya, khususnya dalam mendukung perjalanannya ke Yudea.
Timothy Keller dalam Center Church menekankan bahwa gereja lokal memiliki peran penting dalam mendukung misi global.
"Misi Allah bukan hanya tugas individu, tetapi adalah panggilan bagi seluruh gereja untuk bersama-sama membawa Injil ke ujung bumi." — Timothy Keller
Jemaat Korintus memiliki kesempatan untuk terlibat dalam misi Paulus melalui doa, dukungan finansial, dan keterlibatan aktif dalam penyebaran Injil.
3. Penerapan 2 Korintus 1:15-16 dalam Kehidupan Kristen
a. Pelayanan Harus Dilandasi Keyakinan yang Teguh
Pelayanan yang sejati harus didasarkan pada keyakinan akan panggilan Tuhan, bukan sekadar keinginan pribadi.
John Piper dalam Desiring God menekankan bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk melayani dengan hati yang penuh keyakinan dan ketundukan kepada Tuhan.
"Pelayanan sejati adalah ketika kita menemukan sukacita kita dalam melayani Tuhan dan membawa berkat bagi orang lain." — John Piper
Sebagai orang percaya, kita harus melayani dengan motivasi yang benar, bukan untuk keuntungan pribadi, tetapi untuk kemuliaan Tuhan.
b. Menjadi Saluran Anugerah bagi Sesama
Paulus ingin membawa anugerah rohani kepada jemaat Korintus, dan kita pun dipanggil untuk menjadi saluran anugerah bagi orang lain.
Charles Spurgeon dalam Morning and Evening menegaskan bahwa orang Kristen harus terus membagikan anugerah yang telah mereka terima kepada sesama.
"Jika kita telah menerima anugerah dari Tuhan, maka sudah seharusnya kita membagikannya kepada orang lain." — Charles Spurgeon
Kita bisa menjadi berkat melalui pengajaran firman, dukungan dalam doa, dan tindakan kasih kepada sesama.
c. Mendukung Misi dan Pekerjaan Injil
Jemaat Korintus dipanggil untuk mendukung pelayanan Paulus, dan kita pun dipanggil untuk mendukung pekerjaan Injil di zaman kita.
R.C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa gereja harus menjadi pusat penginjilan dan misi, bukan hanya tempat ibadah.
"Setiap gereja yang sejati harus memiliki hati yang besar untuk misi, karena itulah hati Tuhan bagi dunia ini." — R.C. Sproul
Kita dapat mendukung misi melalui:
- Doa untuk para misionaris dan pekerja Injil.
- Memberikan dukungan finansial untuk pelayanan misi.
- Terlibat langsung dalam pelayanan dan penginjilan.
4. Kesimpulan: Integritas, Anugerah, dan Misi dalam Pelayanan Kristen
2 Korintus 1:15-16 menegaskan bahwa pelayanan Paulus bukan berdasarkan kepentingan pribadi, tetapi didorong oleh keyakinan akan panggilan Tuhan, keinginan untuk membawa anugerah kepada jemaat, dan komitmen untuk melaksanakan misi Tuhan.
Poin-poin utama dari eksposisi ini adalah:
- Pelayanan harus didasarkan pada keyakinan yang teguh dan panggilan Tuhan.
- Kita dipanggil untuk menjadi saluran anugerah bagi sesama.
- Gereja harus aktif mendukung misi dan pekerjaan Injil.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk melayani dengan ketulusan, membagikan anugerah Tuhan, dan berperan dalam mendukung misi Tuhan di dunia ini. Soli Deo Gloria!