5 Mitos tentang Identitas Gender
Pendahuluan:
Isu identitas gender menjadi salah satu topik paling kontroversial di dunia saat ini. Banyak orang menganggap gender sebagai sesuatu yang bisa diubah sesuai keinginan, sementara yang lain tetap berpegang pada pemahaman gender sebagai desain ilahi yang tidak dapat diubah.
Dalam teologi Reformed, identitas gender dipahami sebagai bagian dari ciptaan Tuhan yang baik dan berdaulat, yang telah dirancang dengan tujuan yang jelas sejak awal penciptaan. John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan Al Mohler menekankan bahwa gender bukanlah konstruksi sosial yang bisa diubah, tetapi merupakan bagian dari tatanan penciptaan Allah.
Artikel ini akan membahas 5 mitos utama tentang identitas gender, serta bagaimana Alkitab dan teologi Reformed menjawabnya dengan kebenaran yang teguh.
Mitos #1: Gender Hanya Sebuah Konstruksi Sosial
Klaim Mitos
Banyak kalangan modern berpendapat bahwa gender adalah hasil dari konstruksi sosial, yang berarti tidak ada definisi tetap tentang laki-laki dan perempuan. Menurut pandangan ini, gender dapat berubah sesuai budaya dan preferensi individu.
Jawaban Teologi Reformed
Dalam Alkitab, gender bukanlah hasil budaya atau kesepakatan manusia, tetapi diciptakan langsung oleh Allah.
Ayat Kunci:
"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." (Kejadian 1:27)
Menurut John Calvin, ayat ini menunjukkan bahwa gender bukan hasil perkembangan budaya, tetapi bagian dari tatanan ciptaan Allah. Allah dengan sengaja menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan dengan perbedaan yang jelas.
Aplikasi: Sebagai orang percaya, kita harus menolak gagasan bahwa gender hanya sekadar peran sosial, karena Alkitab menyatakan bahwa gender adalah bagian dari desain ilahi yang tidak dapat diubah.
Mitos #2: Seseorang Bisa Memilih Identitas Gendernya Sendiri
Klaim Mitos
Banyak orang percaya bahwa identitas gender adalah pilihan pribadi. Jika seseorang merasa dirinya berbeda dari gender biologisnya, maka mereka berhak untuk menentukan gender yang mereka rasa sesuai dengan diri mereka.
Jawaban Teologi Reformed
Alkitab mengajarkan bahwa Allah yang menentukan identitas kita, bukan perasaan kita.
Ayat Kunci:
"Tetapi sejak semula, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan." (Markus 10:6)
Menurut R.C. Sproul, manusia tidak memiliki otoritas untuk mengubah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah sejak penciptaan. Gender bukan sesuatu yang bisa dipilih atau diubah berdasarkan perasaan, karena Allah telah menetapkan identitas kita sebelum kita lahir (Mazmur 139:13-16).
Aplikasi: Jika kita percaya bahwa Allah adalah Pencipta yang berdaulat, maka kita harus menerima desain gender yang telah Ia tetapkan untuk kita.
Mitos #3: Gender dan Seksualitas Tidak Selalu Sejalan
Klaim Mitos
Beberapa aktivis gender berpendapat bahwa gender adalah spektrum, yang berarti seseorang bisa memiliki identitas gender yang berbeda dari jenis kelamin biologisnya.
Jawaban Teologi Reformed
Dalam teologi Reformed, gender dan seksualitas selalu berkaitan erat karena keduanya adalah bagian dari desain Tuhan yang harmonis.
Ayat Kunci:
"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." (Mazmur 139:13)
Menurut John Piper, Tuhan tidak mungkin menciptakan seseorang dengan jenis kelamin biologis tertentu tetapi dengan gender yang berbeda. Allah tidak pernah salah dalam penciptaan-Nya.
Aplikasi: Kita harus menolak ide bahwa gender dan seksualitas bisa dipisahkan, karena Alkitab mengajarkan bahwa keduanya diciptakan untuk berjalan seiring dalam harmoni yang sempurna.
Mitos #4: Mengubah Gender Dapat Membawa Kebahagiaan Sejati
Klaim Mitos
Banyak orang berpikir bahwa mengubah gender akan membawa kebahagiaan sejati. Mereka percaya bahwa mengikuti perasaan mereka akan memberikan kepuasan dan kehidupan yang lebih baik.
Jawaban Teologi Reformed
Kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam mengubah diri sendiri, tetapi dalam hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Ayat Kunci:
"Sebab barangsiapa ingin menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." (Matius 16:25)
Menurut John MacArthur, usaha manusia untuk menemukan kebahagiaan di luar kehendak Allah tidak akan pernah berhasil. Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa banyak orang yang telah mengubah gendernya tetap mengalami pergumulan batin dan depresi.
Aplikasi: Kebahagiaan sejati ditemukan dalam hidup sesuai dengan rancangan Allah, bukan dalam mencoba mengubah identitas yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Mitos #5: Orang Kristen Harus Menerima Ideologi Gender Modern atas Nama Kasih
Klaim Mitos
Beberapa kelompok mengajarkan bahwa orang Kristen harus menerima ideologi gender modern sebagai bentuk kasih dan toleransi. Menolak ide-ide ini dianggap sebagai sikap tidak penuh kasih.
Jawaban Teologi Reformed
Alkitab mengajarkan bahwa kasih sejati tidak berarti kompromi terhadap kebenaran.
Ayat Kunci:
"Kasih itu sabar, kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong." (1 Korintus 13:4)
Menurut Al Mohler, kasih sejati adalah mengatakan kebenaran dalam kasih, bukan menerima kebohongan demi kenyamanan. Jika kita benar-benar mengasihi seseorang, kita akan menunjukkan kebenaran Tuhan kepada mereka, bukan membiarkan mereka hidup dalam kebingungan.
Aplikasi: Sebagai orang percaya, kita harus mengasihi semua orang, tetapi itu tidak berarti kita harus menerima ideologi yang bertentangan dengan Firman Tuhan.
Kesimpulan: Identitas Gender adalah Desain Ilahi yang Tidak Bisa Diubah
Dalam teologi Reformed, identitas gender bukanlah konstruksi sosial atau pilihan individu, tetapi merupakan desain Allah yang baik dan sempurna.
Ringkasan Utama:
- Gender bukan hasil konstruksi sosial, tetapi ditetapkan oleh Allah sejak penciptaan.
- Seseorang tidak dapat memilih identitas gendernya sendiri, karena Allah yang menetapkan identitas kita.
- Gender dan seksualitas selalu berjalan bersama dalam rancangan Allah.
- Mengubah gender tidak akan membawa kebahagiaan sejati, karena kebahagiaan hanya ditemukan dalam Kristus.
- Orang Kristen harus mengasihi dengan tetap memegang kebenaran Firman Tuhan.
Sebagai orang percaya, mari kita berdiri teguh dalam kebenaran Firman Tuhan dan menyatakan kasih sejati dengan membimbing orang kepada rancangan Allah yang sempurna!
Soli Deo Gloria! (Kemuliaan hanya bagi Allah!)