Doktrin Pembenaran oleh Iman: Fondasi Keselamatan dalam Teologi Reformed

Pendahuluan
Salah satu doktrin paling fundamental dalam iman Kristen adalah pembenaran oleh iman (justification by faith). Doktrin ini merupakan inti dari Reformasi Protestan dan menjadi salah satu prinsip utama yang membedakan teologi Reformed dari ajaran lain.
Martin Luther menyebut doktrin ini sebagai "artikel yang menentukan tegak atau runtuhnya gereja", sementara John Calvin menganggapnya sebagai "poros utama di mana agama Kristen berputar" (hinge on which religion turns). Doktrin ini mengajarkan bahwa manusia dibenarkan di hadapan Allah bukan karena perbuatan baiknya, tetapi semata-mata karena iman kepada Yesus Kristus.
Dalam artikel ini, kita akan membahas arti, dasar Alkitabiah, pandangan para teolog Reformed, serta implikasi praktis dari doktrin pembenaran oleh iman. Kita juga akan mengacu pada pemikiran beberapa pakar teologi Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, John Piper, dan J.I. Packer.
1. Apa Itu Doktrin Pembenaran oleh Iman?
Doktrin pembenaran oleh iman mengajarkan bahwa seorang berdosa dinyatakan benar di hadapan Allah bukan karena kebaikan atau usaha manusia, tetapi hanya melalui iman kepada Kristus.
Definisi Pembenaran
Pembenaran (Justification) adalah tindakan Allah yang menyatakan seorang berdosa benar di hadapan-Nya berdasarkan kebenaran Kristus yang diperhitungkan (imputed) kepada orang percaya.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:
"Kita dibenarkan oleh iman bukan karena iman itu sendiri memiliki kekuatan, tetapi karena iman adalah alat yang membawa kita kepada kebenaran Kristus."
Dengan kata lain, iman bukanlah dasar pembenaran, tetapi alat yang menghubungkan kita dengan kebenaran Kristus.
2. Dasar Alkitabiah dari Doktrin Pembenaran oleh Iman
Teologi Reformed menekankan bahwa doktrin pembenaran oleh iman bersumber langsung dari Alkitab. Berikut beberapa ayat utama yang menjadi dasar dari doktrin ini:
a. Roma 3:28
"Sebab kami yakin, bahwa manusia dibenarkan oleh iman, tanpa melakukan hukum Taurat."
Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa pembenaran tidak bergantung pada perbuatan, tetapi hanya melalui iman.
b. Roma 5:1
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh Tuhan kita, Yesus Kristus."
Paulus menjelaskan bahwa pembenaran membawa damai dengan Allah, sesuatu yang tidak bisa dicapai melalui usaha manusia.
c. Galatia 2:16
"Kita tahu, bahwa manusia tidak dibenarkan oleh perbuatan hukum Taurat, tetapi hanya oleh iman dalam Kristus Yesus..."
Ayat ini menegaskan bahwa usaha manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, hanya iman dalam Kristus yang dapat membenarkan seseorang.
3. Pandangan Para Teolog Reformed Tentang Pembenaran
a. Martin Luther: Doktrin yang Menentukan Gereja
Martin Luther adalah tokoh utama yang menekankan doktrin ini dalam Reformasi Protestan. Menurutnya, keselamatan tidak bisa diperoleh melalui sakramen atau amal baik, tetapi hanya oleh iman kepada Kristus.
Dalam The Freedom of a Christian, Luther menulis:
"Iman sendiri yang membenarkan, tetapi iman yang membenarkan tidak pernah sendirian."
Artinya, iman sejati menghasilkan perbuatan baik, tetapi perbuatan baik bukanlah dasar pembenaran.
b. John Calvin: Kebenaran Kristus Diperhitungkan kepada Kita
John Calvin mengajarkan bahwa Allah memperhitungkan kebenaran Kristus kepada orang percaya.
Dalam Institutes, ia menulis:
"Kristus, dengan ketaatan-Nya, memperoleh bagi kita dan memberikan kepada kita kebenaran-Nya, agar kita diterima oleh Allah sebagaimana Dia diterima."
c. R.C. Sproul: Perbedaan Pembenaran dan Pengudusan
R.C. Sproul menegaskan bahwa pembenaran dan pengudusan harus dibedakan:
-
Pembenaran adalah tindakan satu kali oleh Allah, di mana Ia menyatakan kita benar karena kebenaran Kristus.
-
Pengudusan adalah proses di mana kita bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus.
Sproul memperingatkan bahwa banyak orang Kristen mencoba mencampuradukkan kedua hal ini, yang dapat menyebabkan pemahaman yang salah tentang keselamatan.
d. J.I. Packer: Perbedaan dengan Katolik Roma
J.I. Packer menyoroti perbedaan mendasar antara doktrin Protestan dan Katolik Roma dalam hal pembenaran.
Menurut Katolik Roma, pembenaran mencakup transformasi moral dalam diri seseorang, sementara dalam teologi Reformed, pembenaran adalah deklarasi hukum dari Allah yang didasarkan pada Kristus, bukan pada perubahan dalam diri kita.
Packer menulis dalam Knowing God:
"Pembenaran bukanlah tentang apa yang terjadi di dalam kita, tetapi tentang apa yang telah Allah nyatakan tentang kita di dalam Kristus."
4. Hubungan Antara Iman dan Perbuatan
Meskipun teologi Reformed menegaskan bahwa pembenaran hanya oleh iman, tetapi iman yang sejati tidak akan pernah terpisah dari perbuatan baik.
Yakobus 2:17 mengatakan:
"Demikian juga iman, jika tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati."
Jonathan Edwards menekankan bahwa iman yang menyelamatkan akan selalu menghasilkan kehidupan yang diubahkan. Namun, perubahan itu bukanlah syarat pembenaran, melainkan buah dari keselamatan yang sejati.
John Piper dalam The Future of Justification menjelaskan bahwa iman adalah satu-satunya alat pembenaran, tetapi iman yang sejati akan berbuah dalam kehidupan yang mencerminkan kasih kepada Kristus.
5. Implikasi Praktis dari Doktrin Pembenaran oleh Iman
Doktrin ini tidak hanya berdampak pada teologi, tetapi juga pada kehidupan sehari-hari orang percaya:
a. Memberikan Jaminan Keselamatan
Karena pembenaran bergantung pada Kristus, bukan pada usaha kita, maka kita memiliki jaminan keselamatan yang teguh.
b. Menghancurkan Kesombongan Rohani
Jika keselamatan adalah anugerah Allah semata, maka tidak ada ruang untuk kesombongan.
c. Mendorong Hidup dalam Kekudusan
Walaupun pembenaran tidak bergantung pada perbuatan, orang percaya yang sejati akan terdorong untuk hidup dalam ketaatan sebagai respons terhadap anugerah Allah.
John Calvin berkata:
"Keselamatan bukanlah dari kita, tetapi karena itu kita harus hidup bagi Dia yang telah menyelamatkan kita."
Kesimpulan
Doktrin pembenaran oleh iman adalah jantung dari Injil yang sejati. Manusia tidak dapat membenarkan dirinya sendiri; hanya kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada kita yang dapat membuat kita benar di hadapan Allah.
Dalam teologi Reformed, pembenaran oleh iman menegaskan bahwa:
-
Keselamatan adalah anugerah murni Allah.
-
Kristus adalah satu-satunya dasar pembenaran kita.
-
Iman adalah alat penerimaan keselamatan, bukan penyebabnya.
Sebagaimana Luther berkata:
"Kita diselamatkan hanya oleh iman, tetapi iman yang menyelamatkan tidak akan pernah sendirian."
Doktrin ini mengajarkan kita untuk beristirahat dalam anugerah Kristus, hidup dalam keyakinan akan keselamatan, dan bersyukur dalam ketaatan kepada-Nya.
Soli Deo Gloria!