Galatia 3:21-24: Hukum Taurat dan Iman dalam Kristus

Galatia 3:21-24: Hukum Taurat dan Iman dalam Kristus

Pendahuluan

Galatia 3:21-24 adalah bagian penting dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia yang membahas hubungan antara Hukum Taurat dan iman dalam Kristus. Paulus menjelaskan bahwa Hukum Taurat bukanlah alat untuk memperoleh keselamatan, tetapi berfungsi sebagai pengawas yang menuntun orang kepada Kristus.

Ayat-ayat ini berbunyi:

"Kalau demikian, apakah Hukum Taurat berlawanan dengan perjanjian Allah? Tentu saja tidak! Sebab, jika Hukum Taurat diberikan untuk dapat memberikan hidup, kebenaran pasti berasal dari Hukum Taurat." (Galatia 3:21, AYT)

"Akan tetapi, Kitab Suci telah memenjarakan segala sesuatu dan semua orang di bawah dosa supaya perjanjian oleh iman dalam Kristus Yesus boleh diberikan kepada mereka yang percaya." (Galatia 3:22, AYT)

"Sebelum iman datang, kita ditawan di bawah Hukum Taurat, ditahan sebagai tawanan sampai iman yang akan datang dinyatakan." (Galatia 3:23, AYT)

"Dengan demikian, Hukum Taurat adalah pengawas bagi kita sampai Kristus datang supaya kita dapat dibenarkan oleh iman." (Galatia 3:24, AYT)

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna mendalam Galatia 3:21-24 dalam perspektif teologi Reformed, dengan mengacu pada pemikiran para pakar seperti John Calvin, John Owen, R.C. Sproul, dan Martyn Lloyd-Jones. Kita akan melihat fungsi Hukum Taurat dalam rencana Allah, bagaimana Hukum Taurat mengungkapkan kebutuhan akan Kristus, serta bagaimana kita dipanggil untuk hidup dalam iman.

1. Konteks Galatia 3:21-24 dalam Surat Galatia

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus untuk menegaskan bahwa keselamatan hanya diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan melalui perbuatan Hukum Taurat. Jemaat di Galatia saat itu terpengaruh oleh ajaran sesat dari kelompok Yudaisme yang mengajarkan bahwa orang Kristen harus menaati Hukum Taurat untuk memperoleh keselamatan.

Beberapa poin penting dalam konteks Galatia 3:21-24:

  1. Paulus mengajarkan bahwa Abraham dibenarkan oleh iman, bukan oleh perbuatan (Galatia 3:6-9).
  2. Hukum Taurat tidak dapat memberikan hidup, tetapi malah menunjukkan keberdosaan manusia (Galatia 3:10-12).
  3. Kristus telah menebus kita dari kutuk Hukum Taurat melalui salib-Nya (Galatia 3:13-14).
  4. Hukum Taurat diberikan bukan untuk menyelamatkan, tetapi sebagai pengawas yang menuntun manusia kepada Kristus (Galatia 3:21-24).

Galatia 3:21-24 menegaskan bahwa fungsi utama Hukum Taurat adalah untuk menunjukkan keberdosaan manusia dan membimbing mereka kepada iman dalam Yesus Kristus.

2. Eksposisi Galatia 3:21-24

a) "Kalau demikian, apakah Hukum Taurat berlawanan dengan perjanjian Allah? Tentu saja tidak!" (Galatia 3:21a)

Paulus menolak anggapan bahwa Hukum Taurat bertentangan dengan janji keselamatan melalui iman kepada Kristus.

Menurut John Calvin, Hukum Taurat bukanlah pengganti dari janji Allah kepada Abraham, tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Taurat tidak diberikan untuk menyelamatkan, tetapi untuk menyadarkan manusia akan dosa mereka.

R.C. Sproul menegaskan bahwa keselamatan selalu berdasarkan anugerah Allah, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Taurat tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi jalan keselamatan, tetapi sebagai alat untuk menuntun manusia kepada Mesias.

b) "Sebab, jika Hukum Taurat diberikan untuk dapat memberikan hidup, kebenaran pasti berasal dari Hukum Taurat." (Galatia 3:21b)

Jika Hukum Taurat dapat memberikan hidup, maka manusia bisa diselamatkan dengan menaati hukum itu. Namun, tidak ada manusia yang mampu menaati Taurat dengan sempurna.

Menurut John Owen, bagian ini menegaskan ketidakmampuan manusia untuk mencapai standar kesucian Allah. Hanya melalui Kristus seseorang dapat memperoleh hidup kekal dan dibenarkan di hadapan Allah.

Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa hukum moral adalah baik dan suci, tetapi karena manusia berdosa, hukum itu justru menyoroti ketidakmampuan mereka untuk mencapai keselamatan sendiri.

c) "Kitab Suci telah memenjarakan segala sesuatu dan semua orang di bawah dosa..." (Galatia 3:22)

Bagian ini menunjukkan bahwa Hukum Taurat bukan hanya gagal memberikan keselamatan, tetapi juga mengungkapkan keberdosaan manusia.

Menurut John Calvin, Taurat bagaikan cermin yang menunjukkan wajah asli manusia, yaitu sebagai pendosa yang tidak mampu memenuhi standar Allah. Taurat memenjarakan manusia dalam dosa, bukan karena Taurat itu sendiri jahat, tetapi karena manusia tidak mampu menaati Taurat.

R.C. Sproul menekankan bahwa tanpa Taurat, manusia tidak akan menyadari kebutuhan mereka akan seorang Juruselamat. Taurat berfungsi untuk menunjukkan betapa besar kasih karunia Allah dalam Kristus.

d) "Sebelum iman datang, kita ditawan di bawah Hukum Taurat..." (Galatia 3:23)

Paulus menyatakan bahwa sebelum kedatangan Kristus, manusia hidup di bawah perbudakan Hukum Taurat.

Menurut John Owen, bagian ini menggambarkan keadaan manusia yang tidak memiliki kebebasan sejati sebelum Kristus datang. Mereka berada dalam hukuman dosa dan hanya dapat dibebaskan melalui karya Kristus di kayu salib.

Martyn Lloyd-Jones menegaskan bahwa iman kepada Kristus adalah satu-satunya jalan keluar dari perbudakan Hukum Taurat. Mereka yang hidup di bawah Taurat hidup dalam ketakutan, tetapi mereka yang berada di dalam Kristus hidup dalam kebebasan.

e) "Dengan demikian, Hukum Taurat adalah pengawas bagi kita sampai Kristus datang supaya kita dapat dibenarkan oleh iman." (Galatia 3:24)

Paulus menjelaskan bahwa fungsi Hukum Taurat adalah sebagai pengawas yang membawa manusia kepada Kristus.

Menurut John Calvin, "pengawas" di sini mengacu pada guru atau pendamping yang bertugas mengawasi dan menuntun anak-anak sebelum mereka dewasa. Dalam konteks ini, Hukum Taurat berfungsi untuk membimbing manusia kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.

R.C. Sproul menekankan bahwa iman kepada Kristus adalah satu-satunya cara untuk dibenarkan di hadapan Allah. Taurat tidak bisa menyelamatkan, tetapi hanya bisa menuntun kita kepada Injil.

3. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

a) Jangan Mengandalkan Perbuatan untuk Keselamatan

Sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa keselamatan hanya oleh anugerah melalui iman kepada Kristus (Efesus 2:8-9).

b) Bersyukur atas Anugerah Kristus yang Membebaskan Kita

Kesadaran akan ketidakmampuan kita untuk menaati Taurat harus membawa kita kepada rasa syukur atas pengorbanan Kristus.

c) Hidup dalam Kebebasan Injil, tetapi Tetap Menghormati Hukum Tuhan

Meskipun kita tidak lagi di bawah Hukum Taurat, kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan sebagai bukti iman kita.

Kesimpulan

Galatia 3:21-24 menegaskan bahwa Hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan manusia, tetapi hanya menuntun mereka kepada Kristus.

Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan bahwa:

  1. Keselamatan tidak diperoleh melalui Taurat, tetapi melalui iman kepada Kristus.
  2. Hukum Taurat berfungsi untuk menunjukkan keberdosaan manusia dan membimbing mereka kepada Kristus.
  3. Iman kepada Kristus adalah satu-satunya jalan untuk dibenarkan di hadapan Allah.
Next Post Previous Post