Hidup dalam Kasih dan Tanggung Jawab: Galatia 6:1-6

Pendahuluan
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia untuk menegaskan kembali Injil anugerah dan memperingatkan mereka terhadap ajaran sesat yang berusaha menggabungkan hukum Taurat dengan iman kepada Kristus. Dalam Galatia 6:1-6, Paulus memberikan nasihat praktis mengenai bagaimana orang percaya harus hidup dalam komunitas Kristen yang sehat, saling menopang, dan menunjukkan kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan mengulas ayat-ayat ini berdasarkan eksposisi beberapa ahli teologi Reformed.
Eksposisi Ayat per Ayat
1. Galatia 6:1 – Restorasi dalam Kasih
"Hai Saudara-saudara, jika ada orang yang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, kamu yang rohani harus mengembalikan orang seperti itu dengan roh kelembutan. Berjaga-jagalah supaya kamu sendiri jangan ikut tergoda."
John Calvin dalam Commentary on Galatians menyatakan bahwa tugas utama orang percaya adalah membawa kembali mereka yang jatuh dalam dosa dengan kasih dan kelembutan. Calvin menekankan bahwa pemulihan ini bukan dengan sikap menghukum, tetapi dengan roh kelembutan, seperti seorang dokter yang berusaha menyembuhkan pasiennya.
Matthew Henry menambahkan bahwa mereka yang "rohani" adalah mereka yang hidup dalam Roh dan memiliki kedewasaan rohani. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menegur dengan kasih, bukan dengan kesombongan atau kemarahan.
R.C. Sproul dalam St. Andrew's Expositional Commentary mengingatkan bahwa ketika kita berusaha menolong saudara yang jatuh, kita harus tetap waspada agar tidak terjerumus ke dalam dosa yang sama. Ini mengacu pada kecenderungan manusia untuk menjadi sombong atau malah tergoda oleh dosa yang ingin mereka koreksi.
2. Galatia 6:2 – Menanggung Beban Orang Lain
"Saling menolonglah dalam menanggung beban supaya kamu menaati hukum Kristus."
Ayat ini menegaskan bahwa hidup Kristen bukanlah kehidupan individualistis, tetapi komunitas yang saling menopang. Martin Luther dalam Lectures on Galatians menyebut ini sebagai ekspresi kasih sejati. Menanggung beban orang lain berarti berbagi dalam penderitaan mereka, baik secara emosional, spiritual, maupun praktis.
Timothy Keller dalam bukunya Galatians for You menyatakan bahwa "hukum Kristus" yang disebutkan di sini adalah hukum kasih (Yohanes 13:34-35). Kasih ini bukan hanya perasaan sentimental tetapi tindakan nyata dalam menolong sesama.
John Stott menambahkan bahwa ayat ini bukan hanya tentang beban dosa, tetapi juga penderitaan hidup, kelemahan, dan kesulitan yang dialami oleh sesama orang percaya.
3. Galatia 6:3 – Bahaya Kesombongan
"Jika ada orang yang menganggap dirinya penting, padahal tidak demikian, ia menipu dirinya sendiri."
Kesombongan adalah musuh dari komunitas Kristen yang sehat. R.C. Sproul berpendapat bahwa ayat ini mengingatkan kita bahwa manusia cenderung membanggakan diri dan menganggap diri lebih baik daripada yang sebenarnya. Ini sering kali menjadi penghalang dalam menolong sesama karena orang yang sombong tidak mau merendahkan diri untuk berbagi beban dengan orang lain.
John Calvin menekankan bahwa salah satu akar dosa adalah kesombongan yang membuat seseorang menipu dirinya sendiri, menganggap diri lebih baik daripada sesama. Padahal, tanpa anugerah Allah, manusia tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan.
4. Galatia 6:4 – Ujian Diri Sendiri
"Marilah setiap orang menguji perbuatannya sendiri. Setelah itu, ia bisa bangga melihat keadaannya sendiri dan bukan karena membandingkannya dengan orang lain."
Calvin mengajarkan bahwa ayat ini bukan berbicara tentang kebanggaan dalam arti negatif, tetapi tentang kepuasan dalam menjalani hidup yang setia kepada Tuhan. Orang percaya harus menguji dirinya sendiri berdasarkan standar Allah, bukan dengan membandingkan diri dengan orang lain.
Timothy Keller memperingatkan bahwa membandingkan diri dengan orang lain sering kali menghasilkan dua hal: kesombongan jika merasa lebih baik, atau keputusasaan jika merasa lebih buruk. Oleh karena itu, setiap orang harus fokus pada panggilan pribadi yang diberikan Tuhan.
5. Galatia 6:5 – Tanggung Jawab Pribadi
"Sebab, setiap orang harus menanggung bebannya sendiri."
Pada pandangan pertama, ayat ini tampak kontradiktif dengan Galatia 6:2 yang menyatakan bahwa kita harus menanggung beban satu sama lain. Namun, John Stott menjelaskan bahwa ada dua jenis "beban" yang disebutkan di sini:
-
"Beban" dalam ayat 2 merujuk pada penderitaan dan kesulitan hidup yang harus ditanggung bersama.
-
"Beban" dalam ayat 5 merujuk pada tanggung jawab pribadi yang tidak bisa dialihkan kepada orang lain, seperti ketaatan kepada Tuhan dan keputusan moral.
Sproul menambahkan bahwa meskipun kita dipanggil untuk menolong sesama, setiap individu tetap bertanggung jawab di hadapan Allah atas kehidupan mereka sendiri.
6. Galatia 6:6 – Berbagi dalam Pemberitaan Firman
"Siapa yang mendapat pengajaran dari firman Allah haruslah ia membagikan semua hal yang baik itu dengan orang yang mengajarnya."
Ayat ini berbicara tentang pentingnya mendukung mereka yang mengajar Firman Tuhan. Calvin menegaskan bahwa mereka yang menerima pengajaran rohani harus berkontribusi dalam mendukung para pengajar, baik secara material maupun doa.
John Stott menekankan bahwa ini bukan hanya soal dukungan finansial, tetapi juga tentang menghargai dan menerapkan pengajaran yang diberikan. Gereja yang sehat adalah gereja yang menghargai dan mendukung pelayanannya.
Aplikasi Praktis dalam Kehidupan Kristen
Dari eksposisi di atas, ada beberapa aplikasi penting yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
-
Pemulihan dalam kasih – Ketika ada saudara seiman yang jatuh dalam dosa, kita harus menolong mereka dengan kelembutan, bukan dengan sikap menghakimi.
-
Saling menanggung beban – Komunitas Kristen harus menjadi tempat di mana orang percaya dapat berbagi beban hidup dan menerima dukungan.
-
Menjaga kerendahan hati – Kita harus waspada terhadap kesombongan dan selalu menguji diri sendiri di hadapan Allah.
-
Tanggung jawab pribadi – Meskipun kita harus menolong orang lain, kita juga memiliki tanggung jawab pribadi dalam menjalani hidup yang berkenan kepada Tuhan.
-
Mendukung pelayanan Firman – Orang percaya dipanggil untuk mendukung mereka yang mengajarkan Firman Tuhan, baik secara doa, perhatian, maupun sumber daya.
Kesimpulan
Galatia 6:1-6 memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana orang percaya harus hidup dalam komunitas Kristen. Dengan kasih, kerendahan hati, dan tanggung jawab, kita dapat membangun gereja yang mencerminkan kasih Kristus. Ajakan Paulus dalam bagian ini mengingatkan kita bahwa iman Kristen bukan hanya tentang hubungan pribadi dengan Tuhan, tetapi juga tentang bagaimana kita memperlakukan sesama dalam tubuh Kristus.