Iman yang Menyelamatkan Menerima Kristus

Iman yang Menyelamatkan Menerima Kristus

 Pendahuluan:

Apakah yang dimaksud dengan iman yang menyelamatkan? Dalam ajaran Kristen, iman sering kali disalahpahami sebagai sekadar percaya kepada keberadaan Allah atau memiliki keyakinan emosional terhadap Yesus. Namun, dalam teologi Reformed, iman yang menyelamatkan adalah penerimaan aktif terhadap Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat dan Tuhan.

Teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan Jonathan Edwards menekankan bahwa iman yang sejati bukan hanya persetujuan intelektual, tetapi juga melibatkan kepercayaan penuh dan penyerahan diri kepada Kristus.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu iman yang menyelamatkan, bagaimana iman itu menerima Kristus, serta bagaimana teologi Reformed menjelaskan doktrin ini berdasarkan Alkitab dan ajaran para reformator.

1. Definisi Iman yang Menyelamatkan dalam Teologi Reformed

A. Iman yang Menyelamatkan Berbeda dari Iman yang Umum

Banyak orang mengaku percaya kepada Allah, tetapi tidak memiliki iman yang menyelamatkan.

Ayat Kunci:
"Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan gemetar." (Yakobus 2:19)

Menurut John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion, iman yang menyelamatkan bukan hanya persetujuan intelektual terhadap kebenaran Alkitab, tetapi juga ketergantungan penuh kepada Kristus untuk keselamatan.

Jonathan Edwards menekankan bahwa iman yang sejati adalah iman yang menghasilkan perubahan hati dan kehidupan.

Ciri-ciri iman yang menyelamatkan:

  1. Mengetahui Injil (notitia) – Memahami kebenaran Injil.
  2. Memercayai Injil (assensus) – Meyakini bahwa Injil itu benar.
  3. Berserah kepada Kristus (fiducia) – Menerima Kristus secara pribadi dengan percaya dan bersandar kepada-Nya.

Aplikasi: Kita harus bertanya pada diri sendiri: Apakah saya hanya mengetahui tentang Kristus, atau sudah benar-benar menerima-Nya sebagai Juruselamat pribadi?

2. Iman yang Menyelamatkan Menerima Kristus sebagai Juruselamat

A. Hanya Melalui Kristus Ada Keselamatan

Ayat Kunci:
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah Para Rasul 4:12)

Dalam teologi Reformed, iman yang sejati harus terarah kepada Kristus yang benar. R.C. Sproul menegaskan bahwa tidak semua iman menyelamatkan—iman hanya memiliki kuasa jika objeknya adalah Kristus yang benar, sebagaimana diwahyukan dalam Kitab Suci.

B. Menerima Kristus Bukan Hanya sebagai Juruselamat, tetapi juga sebagai Tuhan

Banyak orang ingin menerima Kristus sebagai Juruselamat tanpa menjadikan-Nya sebagai Tuhan dalam hidup mereka.

Ayat Kunci:
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." (Yohanes 1:12)

John MacArthur dalam bukunya The Gospel According to Jesus menjelaskan bahwa iman yang sejati melibatkan ketaatan dan pertobatan, bukan hanya kepercayaan intelektual.

Aplikasi: Apakah kita hanya ingin diselamatkan dari neraka, atau benar-benar ingin hidup dalam ketaatan kepada Kristus sebagai Tuhan?

3. Iman yang Menyelamatkan Bersifat Anugerah, Bukan Usaha Manusia

A. Iman adalah Pemberian Allah

Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa manusia dalam dosa tidak bisa menghasilkan iman sendiri. Iman yang menyelamatkan adalah anugerah dari Allah, bukan hasil usaha manusia.

Ayat Kunci:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah." (Efesus 2:8)

Menurut John Calvin, iman adalah karya Roh Kudus dalam hati manusia yang telah dilahirkan kembali. Tanpa pembaruan oleh Roh Kudus, manusia tetap mati dalam dosa dan tidak mungkin percaya kepada Kristus.

Jonathan Edwards menegaskan bahwa kehendak manusia telah diperbudak oleh dosa, sehingga hanya anugerah Allah yang dapat membebaskannya.

Aplikasi: Jangan mengandalkan usaha sendiri untuk percaya kepada Kristus, tetapi mintalah kepada Tuhan hati yang baru dan iman yang sejati.

4. Iman yang Menyelamatkan Membawa Buah dalam Hidup

A. Iman Sejati Menghasilkan Perubahan Hidup

Banyak orang berpikir bahwa iman hanyalah keputusan sekali seumur hidup. Namun, dalam teologi Reformed, iman sejati selalu menghasilkan pertobatan dan kehidupan yang baru.

Ayat Kunci:
"Jadi, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." (Matius 7:20)

R.C. Sproul menekankan bahwa iman yang tidak menghasilkan buah bukanlah iman sejati. Iman yang menyelamatkan akan terlihat dalam kasih kepada Allah, pertobatan dari dosa, dan ketaatan kepada Firman-Nya.

Ciri-ciri iman sejati:

  1. Kasih kepada Tuhan lebih dari dunia.
  2. Ketaatan kepada Firman Allah.
  3. Perubahan karakter yang mencerminkan Kristus.

Aplikasi: Apakah ada bukti nyata dalam hidup kita yang menunjukkan bahwa kita benar-benar telah diselamatkan?

5. Iman yang Menyelamatkan Menjamin Hidup Kekal

A. Keselamatan yang Diberikan Kristus Tidak Bisa Hilang

Dalam teologi Reformed, kita percaya pada ketekunan orang kudus, yaitu bahwa mereka yang benar-benar menerima Kristus akan tetap bertahan dalam iman sampai akhir.

Ayat Kunci:
"Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku." (Yohanes 10:28)

John MacArthur menjelaskan bahwa iman sejati tidak akan pernah binasa, karena itu adalah karya Allah, bukan usaha manusia.

Namun, kita juga harus berhati-hati terhadap iman yang palsu, seperti yang dikatakan Yesus dalam Matius 7:21, bahwa tidak semua orang yang memanggil "Tuhan, Tuhan" akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Aplikasi: Jika kita telah menerima Kristus, kita harus terus bertumbuh dalam iman dan hidup dalam kekudusan sebagai bukti keselamatan kita.

Kesimpulan: Iman yang Menyelamatkan Harus Menerima Kristus dengan Sepenuh Hati

Teologi Reformed mengajarkan bahwa iman yang menyelamatkan adalah iman yang benar-benar menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini bukan hanya tentang percaya secara intelektual, tetapi berserah sepenuhnya kepada-Nya dalam kehidupan kita.

Ringkasan Kunci:

  1. Iman yang menyelamatkan bukan hanya percaya, tetapi juga berserah kepada Kristus.
  2. Keselamatan hanya ada di dalam Kristus, bukan dalam usaha manusia.
  3. Iman sejati adalah pemberian Allah, bukan hasil dari kehendak manusia.
  4. Iman yang sejati menghasilkan perubahan nyata dalam hidup.
  5. Mereka yang benar-benar diselamatkan akan bertahan sampai akhir.

Sebagai orang percaya, apakah kita benar-benar telah menerima Kristus dengan iman yang sejati? Jika belum, marilah kita memohon kepada Allah untuk memberikan hati yang percaya dan berserah kepada-Nya sepenuhnya.

Soli Deo Gloria! (Kemuliaan hanya bagi Allah!)

Next Post Previous Post