Kebutuhan Akan Pekerjaan Supernatural untuk Iman dalam Kristus
.jpg)
Pendahuluan
Iman kepada Kristus bukanlah sesuatu yang dapat dihasilkan oleh kekuatan manusia semata. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa iman adalah anugerah Allah dan membutuhkan pekerjaan supernatural dari Roh Kudus untuk menuntun seseorang kepada Kristus.
Dalam teologi Reformed, doktrin depravity total (kejatuhan total manusia) menegaskan bahwa manusia dalam keadaan alami tidak dapat datang kepada Allah tanpa campur tangan-Nya. Tanpa karya Roh Kudus, manusia akan tetap terperangkap dalam dosa dan ketidakmampuan untuk memahami kebenaran rohani.
Artikel ini akan membahas mengapa pekerjaan supernatural diperlukan untuk iman dalam Kristus, berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, dan Martyn Lloyd-Jones. Kita akan menelusuri dasar Alkitabiah dari doktrin ini dan bagaimana itu berdampak pada pemahaman kita tentang keselamatan dan kehidupan Kristen.
I. Keadaan Manusia yang Berdosa dan Ketidakmampuannya untuk Percaya
1. Kejatuhan Total Manusia dalam Dosa
Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa sejak kejatuhan Adam, manusia secara alami berada dalam keadaan dosa dan pemberontakan terhadap Allah.
"Manusia yang hidup menurut daging tidak dapat berkenan kepada Allah." (Roma 8:8)
John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menekankan bahwa manusia dalam natur dosa tidak mampu mencari Allah dengan benar. Ia menulis:
"Pikiran manusia, karena kejatuhannya, tidak memiliki kapasitas untuk mencari Allah tanpa penerangan Roh Kudus."
Konsep ini selaras dengan ajaran doktrin ketidakmampuan total (total inability), yang menyatakan bahwa manusia secara moral dan spiritual mati dalam dosa dan tidak dapat merespons Injil tanpa campur tangan Tuhan.
2. Kebutaan Rohani dan Hati yang Keras
Manusia dalam keadaan berdosa bukan hanya tidak mau datang kepada Allah, tetapi juga tidak mampu.
“Tetapi manusia duniawi tidak menerima hal-hal dari Roh Allah, sebab hal itu adalah kebodohan baginya, dan ia tidak dapat memahaminya, karena hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” (1 Korintus 2:14)
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menjelaskan bahwa iman bukanlah hasil dari argumen rasional atau keputusan manusia, tetapi adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus yang menerangi hati manusia.
"Orang yang belum diperbarui oleh Roh Kudus hanya bisa melihat Injil sebagai sesuatu yang bodoh atau tidak relevan bagi hidupnya."
Manusia secara alami memiliki hati yang keras dan tidak ingin tunduk kepada otoritas Tuhan (Yeremia 17:9). Oleh karena itu, jika Allah tidak melakukan pekerjaan supernatural dalam hati manusia, mereka akan tetap berada dalam kebutaan rohani dan ketidakpercayaan.
II. Pekerjaan Supernatural Roh Kudus dalam Iman
1. Kelahiran Baru (Regenerasi) sebagai Syarat untuk Iman
Yesus sendiri menegaskan bahwa seseorang harus dilahirkan kembali untuk dapat melihat Kerajaan Allah:
“Sesungguhnya, sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3)
Regenerasi adalah pekerjaan supernatural yang mengubah hati batu menjadi hati daging (Yehezkiel 36:26). Tanpa regenerasi, manusia tidak akan pernah memiliki iman sejati dalam Kristus.
R.C. Sproul menekankan bahwa iman bukanlah penyebab kelahiran kembali, tetapi akibat dari kelahiran kembali. Ia menulis:
"Regenerasi bukanlah hasil dari keputusan manusia untuk percaya; sebaliknya, regenerasi adalah penyebab yang memungkinkan seseorang percaya."
Inilah yang dikenal dalam teologi Reformed sebagai ordo salutis (urutan keselamatan), di mana kelahiran kembali mendahului iman.
2. Pencerahan Rohani: Allah Membuka Mata Orang Percaya
Ketika seseorang dilahirkan kembali, Allah membuka matanya untuk melihat keindahan Kristus dan kebenaran Injil.
Paulus menuliskan dalam 2 Korintus 4:6:
"Sebab Allah yang telah berfirman: ‘Dari dalam kegelapan akan terbit terang!’ Dia juga yang membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah di wajah Kristus."
Jonathan Edwards menggambarkan pengalaman ini sebagai "a divine and supernatural light", di mana Roh Kudus memberikan pemahaman dan kasih kepada Kristus yang sebelumnya tidak ada.
"Ada perbedaan besar antara mengetahui bahwa madu itu manis secara teori, dan benar-benar mencicipinya. Demikian pula, ada perbedaan besar antara mengetahui bahwa Kristus itu baik dan benar-benar mengalami keindahan-Nya melalui pekerjaan Roh Kudus."
Hanya ketika Allah menerangi hati seseorang, barulah mereka dapat memiliki iman yang sejati dalam Kristus.
III. Konsekuensi dari Pekerjaan Supernatural dalam Iman
1. Keselamatan adalah Anugerah Penuh dari Tuhan
Karena iman itu sendiri adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus, maka keselamatan sepenuhnya adalah anugerah Tuhan.
Paulus menegaskan dalam Efesus 2:8-9:
“Sebab oleh kasih karunia kamu telah diselamatkan melalui iman, dan itu bukan hasil usahamu, itu adalah pemberian Allah; itu bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada seorang pun yang memegahkan diri.”
Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa keselamatan tidak bisa berasal dari keputusan manusia, karena manusia yang mati secara rohani tidak bisa membuat keputusan untuk hidup.
"Orang mati tidak bisa membangkitkan dirinya sendiri. Demikian pula, manusia dalam dosa tidak bisa datang kepada Allah kecuali Allah terlebih dahulu menghidupkan dia."
2. Kehidupan Kristen Bergantung pada Pekerjaan Roh Kudus
Pekerjaan supernatural Allah tidak berhenti hanya pada saat kelahiran baru, tetapi terus berlangsung sepanjang kehidupan orang percaya.
Paulus menuliskan dalam Filipi 1:6:
“Aku yakin akan hal ini, bahwa Dia yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada hari Kristus Yesus.”
Ini berarti bahwa iman orang percaya tetap bertumbuh karena anugerah Tuhan, bukan karena kekuatannya sendiri. Kita dipanggil untuk terus bersandar kepada Roh Kudus dalam perjalanan iman kita.
IV. Aplikasi dalam Kehidupan Orang Percaya
1. Rendah Hati dalam Keselamatan
Karena iman adalah anugerah, kita tidak boleh sombong terhadap orang yang belum percaya. Sebaliknya, kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Dialah yang mengerjakan iman dalam diri kita.
2. Berdoa untuk Pertobatan Orang yang Belum Percaya
Jika iman adalah hasil dari pekerjaan supernatural, maka tugas kita bukanlah meyakinkan mereka dengan argumen, tetapi berdoa agar Roh Kudus membuka hati mereka.
3. Bergantung pada Roh Kudus dalam Pertumbuhan Rohani
Kita tidak dapat bertumbuh dalam iman dengan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, kita harus terus meminta pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan kita.
Kesimpulan
Doktrin Reformed dengan jelas mengajarkan bahwa iman kepada Kristus bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi merupakan pekerjaan supernatural dari Roh Kudus.
Beberapa pelajaran utama dari doktrin ini adalah:
- Manusia secara alami tidak mampu percaya kepada Kristus karena kejatuhan total dalam dosa.
- Regenerasi adalah pekerjaan Roh Kudus yang mendahului iman.
- Keselamatan sepenuhnya adalah anugerah Tuhan, bukan hasil usaha manusia.
- Pekerjaan Roh Kudus berlanjut dalam kehidupan Kristen untuk mempertahankan iman.
Kiranya kita semakin bersyukur atas anugerah Allah yang luar biasa ini dan terus bersandar pada pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan kita.
Soli Deo Gloria!