Keselamatan Bukan Hasil Usaha: Efesus 2:9

Keselamatan Bukan Hasil Usaha: Efesus 2:9

Pendahuluan

Efesus 2:9 adalah ayat kunci dalam ajaran keselamatan oleh anugerah, bukan oleh perbuatan. Rasul Paulus menegaskan bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui usaha manusia, melainkan merupakan anugerah Allah yang diberikan secara cuma-cuma.

Ayat ini berbunyi:

"bukan hasil usahamu, supaya tidak ada seorang pun yang menyombongkan diri." (Efesus 2:9, AYT)

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna mendalam Efesus 2:9 dalam perspektif teologi Reformed, dengan mengacu pada pemikiran para pakar seperti John Calvin, John Owen, R.C. Sproul, dan Martyn Lloyd-Jones. Kita akan melihat mengapa keselamatan tidak bergantung pada usaha manusia, bagaimana keselamatan adalah karya anugerah Allah sepenuhnya, serta bagaimana kita dapat hidup dalam kesadaran akan kasih karunia ini.

1. Konteks Efesus 2:9 dalam Surat Efesus

Efesus 2:9 adalah bagian dari pengajaran Paulus tentang keselamatan oleh anugerah.

Beberapa poin penting dalam konteks Efesus 2:9:

  1. Sebelum diselamatkan, manusia mati dalam dosa dan hidup dalam ketaatan kepada keinginan dunia (Efesus 2:1-3).
  2. Allah, karena kasih karunia-Nya, membangkitkan orang percaya bersama Kristus (Efesus 2:4-6).
  3. Keselamatan adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia (Efesus 2:8).
  4. Efesus 2:9 menegaskan bahwa keselamatan tidak bisa menjadi alasan bagi manusia untuk menyombongkan diri.

Efesus 2:9 menunjukkan bahwa keselamatan adalah pemberian Allah yang tidak bisa diperoleh dengan usaha manusia, sehingga tidak ada yang dapat bermegah dalam pencapaiannya sendiri.

2. Eksposisi Efesus 2:9

a) "Bukan hasil usahamu..."

Bagian ini menegaskan bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui usaha manusia, melainkan sepenuhnya berasal dari Allah.

Menurut John Calvin, bagian ini mendukung doktrin sola gratia (keselamatan hanya oleh anugerah). Calvin menulis:

"Jika keselamatan bergantung pada usaha manusia, maka anugerah Allah tidak lagi murni sebagai pemberian. Tetapi karena keselamatan adalah anugerah, tidak ada satu pun manusia yang dapat mengklaimnya sebagai hasil kerja kerasnya."

John Owen menekankan bahwa natur manusia yang telah jatuh dalam dosa membuatnya tidak mampu memperoleh keselamatan dengan kekuatannya sendiri. Tanpa campur tangan anugerah Allah, manusia akan tetap terjebak dalam dosa.

Menurut R.C. Sproul, bagian ini menolak gagasan bahwa manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Banyak orang berpikir bahwa jika mereka cukup baik, mereka akan diterima oleh Tuhan. Tetapi Paulus menegaskan bahwa tidak ada satu pun usaha manusia yang dapat membawa keselamatan.

b) "...supaya tidak ada seorang pun yang menyombongkan diri."

Bagian ini menunjukkan bahwa jika keselamatan adalah hasil usaha manusia, maka manusia akan memiliki alasan untuk menyombongkan diri.

Menurut John Calvin, dosa terbesar manusia adalah keinginan untuk mengambil kemuliaan bagi dirinya sendiri yang seharusnya hanya dimiliki oleh Allah. Jika manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri, maka ia akan mengambil kehormatan yang seharusnya diberikan kepada Tuhan.

Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa keselamatan oleh anugerah menghilangkan segala bentuk kesombongan. Tidak ada seorang pun yang bisa berkata, "Aku diselamatkan karena aku lebih baik dari orang lain." Semua orang percaya diselamatkan hanya karena kasih karunia Allah.

Menurut R.C. Sproul, bagian ini juga merupakan kritik terhadap agama yang mengajarkan keselamatan berdasarkan perbuatan baik. Dalam sistem seperti itu, manusia mulai membanggakan usaha mereka dan membandingkan diri dengan orang lain, padahal keselamatan sepenuhnya adalah pemberian Allah.

3. Teologi Reformed tentang Keselamatan oleh Anugerah

a) Keselamatan Bukan Hasil Perbuatan Baik

Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan sepenuhnya adalah hasil dari anugerah Allah, bukan hasil perbuatan baik (Roma 3:28, Galatia 2:16).

Menurut John Calvin, perbuatan baik bukanlah syarat untuk keselamatan, tetapi buah dari keselamatan. Orang yang telah diselamatkan akan menghasilkan perbuatan baik, tetapi perbuatan itu bukan penyebab keselamatannya.

John Owen menegaskan bahwa usaha manusia dalam moralitas dan kebaikan tidak cukup untuk mencapai standar kesucian Allah. Hanya iman kepada Kristus yang dapat membenarkan seseorang di hadapan Allah.

b) Keselamatan adalah Pekerjaan Allah dari Awal hingga Akhir

Menurut R.C. Sproul, keselamatan adalah sepenuhnya pekerjaan Allah, mulai dari pemilihan, penebusan, hingga pengudusan.

Martyn Lloyd-Jones menambahkan bahwa iman itu sendiri adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan (Efesus 2:8), sehingga tidak ada satu pun bagian dari keselamatan yang bisa dikreditkan kepada manusia.

c) Mengapa Manusia Tidak Bisa Menyelamatkan Dirinya Sendiri?

Menurut John Calvin, manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena:

  1. Manusia telah mati dalam dosa (Efesus 2:1).
  2. Manusia tidak mampu mencari Allah dengan kekuatannya sendiri (Roma 3:10-11).
  3. Hanya kasih karunia Allah yang dapat membangkitkan manusia dari kematian rohani dan memberi kehidupan yang baru (Efesus 2:4-5).

4. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

a) Jangan Bergantung pada Perbuatan Baik untuk Keselamatan

Sebagai orang percaya, kita harus menyadari bahwa kita tidak dapat memperoleh keselamatan melalui usaha kita sendiri.

Menurut John Calvin, perbuatan baik adalah bukti keselamatan, bukan penyebabnya. Kita harus hidup dalam ketaatan kepada Tuhan bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi karena kita telah diselamatkan.

b) Bersyukur atas Anugerah Tuhan yang Menyelamatkan Kita

Menurut R.C. Sproul, keselamatan oleh anugerah seharusnya membuat kita semakin rendah hati dan bersyukur kepada Tuhan.

Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam kesadaran bahwa kita telah menerima anugerah yang tidak layak kita terima.

c) Jangan Membanggakan Diri, tetapi Hiduplah dengan Rendah Hati

Menurut Martyn Lloyd-Jones, kesadaran akan anugerah Tuhan akan mengubah cara kita melihat diri sendiri dan orang lain.

Sebagai orang percaya, kita harus meninggalkan kesombongan rohani dan belajar untuk hidup dalam kasih dan kerendahan hati.

Kesimpulan

Efesus 2:9 menegaskan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia, tetapi sepenuhnya anugerah Allah, sehingga tidak ada yang bisa membanggakan dirinya sendiri.

Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan bahwa:

  1. Keselamatan bukan hasil perbuatan baik, tetapi sepenuhnya anugerah Tuhan.
  2. Tidak ada manusia yang bisa menyombongkan diri atas keselamatannya, karena semua itu adalah pemberian Allah.
  3. Orang percaya harus hidup dalam kerendahan hati dan rasa syukur atas anugerah Tuhan.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam iman kepada Kristus, bersandar pada anugerah-Nya, dan meninggalkan segala bentuk kesombongan rohani.

Next Post Previous Post