Khotbah Minggu: Mengampuni Seperti Kristus Mengampuni (Kolose 3:13)

Khotbah Minggu: Mengampuni Seperti Kristus Mengampuni (Kolose 3:13)

Pendahuluan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, pagi ini kita akan membahas pentingnya pengampunan dalam kehidupan seorang wanita Kristen, khususnya sebagai Suami, ibu, istri, dan bagian dari komunitas gereja dan masyarakat.

Sering kali dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi konflik dalam keluarga, perselisihan dengan teman, atau bahkan luka yang mendalam akibat perbuatan orang lain. Tidak jarang, rasa sakit itu membuat kita sulit untuk mengampuni.

Namun, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengampuni seperti Kristus telah mengampuni kita. Firman Tuhan dalam Kolose 3:13 berkata:

"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."

Ayat ini mengajarkan bahwa pengampunan bukanlah pilihan, tetapi perintah bagi setiap orang percaya. Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa pengampunan adalah refleksi dari kasih karunia Allah yang kita terima di dalam Kristus. Oleh karena itu, kita harus belajar untuk mengampuni dengan hati yang tulus, sebagaimana Kristus telah mengampuni kita.

Hari ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari Kolose 3:13:

  1. Mengapa Kita Harus Mengampuni?
  2. Bagaimana Kristus Mengampuni Kita?
  3. Bagaimana Cara Kita Mengampuni Orang Lain?

1. Mengapa Kita Harus Mengampuni?

a) Karena Kita Juga Telah Dosa dan Diberi Pengampunan

Salah satu alasan utama mengapa kita harus mengampuni adalah karena kita sendiri telah menerima pengampunan dari Tuhan.

Roma 3:23 berkata:

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."

Kita semua adalah orang berdosa yang tidak layak menerima kasih Tuhan, tetapi Kristus telah mengampuni kita melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.

Efesus 4:32 berkata:

"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

Jika Tuhan sudah mengampuni segala kesalahan kita yang begitu besar, maka kita tidak memiliki alasan untuk tidak mengampuni orang lain.

b) Karena Pengampunan Membawa Kedamaian dan Kebebasan

Banyak orang berpikir bahwa menyimpan dendam akan memberikan kepuasan, tetapi sebenarnya itu hanya membawa beban dan kepahitan dalam hati kita.

Amsal 17:9 berkata:

"Siapa menutupi pelanggaran, mencari kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib."

Ketika kita memilih untuk mengampuni, kita akan mengalami kedamaian dan kebebasan dari belenggu kepahitan.

c) Karena Tuhan Tidak Akan Mengampuni Kita Jika Kita Tidak Mengampuni

Tuhan Yesus mengajarkan dalam Matius 6:14-15:

"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Ini adalah peringatan yang serius bahwa pengampunan bukanlah pilihan, tetapi sebuah keharusan.

Pertanyaan untuk direnungkan:

  • Apakah saya masih menyimpan dendam terhadap seseorang?
  • Bagaimana saya bisa belajar untuk lebih mengampuni?

2. Bagaimana Kristus Mengampuni Kita?

a) Kristus Mengampuni dengan Kasih yang Tanpa Syarat

Ketika Kristus mati di kayu salib, Dia mengampuni kita bukan karena kita layak, tetapi karena kasih-Nya yang besar.

Roma 5:8 berkata:

"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."

Kristus tidak menunggu kita berubah atau menjadi baik terlebih dahulu, tetapi Dia memberikan pengampunan kepada kita dengan kasih yang sempurna.

b) Kristus Mengampuni dengan Sempurna dan Penuh

Ketika Tuhan mengampuni dosa kita, Dia tidak mengingat-ingatnya kembali atau menghukum kita atas kesalahan masa lalu kita.

Ibrani 8:12 berkata:

"Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."

Jika Kristus tidak lagi mengingat dosa kita, maka kita juga tidak boleh terus mengingat-ingat kesalahan orang lain.

c) Kristus Mengampuni dengan Kerelaan dan Sukacita

Kristus tidak mengampuni dengan terpaksa, tetapi dengan sukacita dan kasih yang tulus.

Mikha 7:18 berkata:

"Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa dan yang memaafkan pelanggaran? Tidak untuk seterusnya Ia menahan murka-Nya, sebab Ia berkenan kepada kasih setia."

Tuhan bersukacita dalam memberikan pengampunan, dan kita juga harus belajar untuk mengampuni dengan hati yang rela.

Pertanyaan untuk direnungkan:

  • Apakah saya sudah mengampuni seperti Kristus mengampuni saya?
  • Bagaimana saya bisa lebih mencerminkan kasih Kristus dalam pengampunan saya?

3. Bagaimana Cara Kita Mengampuni Orang Lain?

a) Berdoa untuk Hati yang Mau Mengampuni

Kadang-kadang, pengampunan itu sulit, terutama jika luka yang kita alami sangat dalam. Namun, kita bisa berdoa dan meminta Tuhan memberikan kita hati yang mau mengampuni.

Yehezkiel 36:26 berkata:

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu, dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat."

Tuhan sanggup melembutkan hati kita dan memberikan kita kasih untuk mengampuni.

b) Jangan Menunggu Perasaan, Tetapi Ambil Keputusan untuk Mengampuni

Pengampunan bukan perasaan, tetapi keputusan. Jika kita menunggu sampai kita merasa siap, kita mungkin tidak akan pernah melakukannya.

Yesus berkata dalam Matius 18:21-22:

"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? Yesus berkata kepadanya: Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."

Artinya, kita harus selalu siap mengampuni, berapa kali pun orang itu bersalah kepada kita.

c) Mengampuni dengan Kasih dan Tidak Membalas Kejahatan dengan Kejahatan

Roma 12:17-19 berkata:

"Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang."

Sebagai orang percaya, kita tidak boleh menyimpan dendam atau mencari pembalasan, tetapi harus mengasihi dan berdoa bagi mereka yang telah menyakiti kita.

Pertanyaan untuk direnungkan:

  • Apakah saya siap mengambil keputusan untuk mengampuni?
  • Bagaimana saya bisa menunjukkan kasih Kristus dalam pengampunan saya?

Kesimpulan

Saudara-saudari dalam Kristus, Kolose 3:13 mengajarkan bahwa kita harus mengampuni seperti Kristus telah mengampuni kita.

  1. Kita harus mengampuni karena kita sendiri telah diampuni dan pengampunan membawa damai.
  2. Kristus mengampuni dengan kasih yang tanpa syarat, penuh, dan dengan sukacita.
  3. Kita harus berdoa, mengambil keputusan untuk mengampuni, dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Marilah kita hidup sebagai Pria-wanita Kristen yang mengampuni dengan kasih Kristus. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post