Kisah Para Rasul 13:38-39 – Justifikasi oleh Iman

Pendahuluan
Salah satu inti dari Injil adalah justifikasi oleh iman, yaitu bahwa manusia dibenarkan bukan oleh perbuatan hukum Taurat, tetapi oleh iman kepada Yesus Kristus. Doktrin ini menjadi pusat dalam teologi Reformed, dan salah satu ayat yang menegaskan kebenaran ini adalah Kisah Para Rasul 13:38-39:
"Sebab itu, hai saudara-saudara, ketahuilah, bahwa oleh Yesuslah diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya dibenarkan dari segala sesuatu yang oleh hukum Musa tidak dapat kamu peroleh pembenarannya." (Kisah Para Rasul 13:38-39, TB)
Dalam ayat ini, Rasul Paulus sedang berkhotbah di Antiokhia di Pisidia, menjelaskan bagaimana Yesus membawa pengampunan dosa dan pembenaran yang tidak mungkin dicapai melalui hukum Taurat.
Dalam artikel ini, kita akan:
✅ Membahas konteks Kisah Para Rasul 13:38-39
✅ Menggali makna justifikasi oleh iman dalam teologi Reformed
✅ Meninjau pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, John MacArthur, dan Charles Spurgeon
✅ Melihat implikasi ayat ini dalam kehidupan orang percaya
1. Konteks Kisah Para Rasul 13:38-39
a. Latar Belakang Khotbah Paulus di Antiokhia
Dalam Kisah Para Rasul 13, Paulus dan Barnabas diutus untuk menginjili bangsa-bangsa. Ketika mereka tiba di Antiokhia di Pisidia, Paulus diberikan kesempatan untuk berkhotbah di sinagoga Yahudi.
Ringkasan khotbah Paulus dalam Kisah Para Rasul 13:
- Ayat 16-25: Paulus menjelaskan sejarah keselamatan Israel, dari Mesir hingga kedatangan Mesias.
- Ayat 26-37: Paulus menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama.
- Ayat 38-39: Paulus menekankan bahwa justifikasi hanya melalui Yesus, bukan melalui hukum Taurat.
Menurut John MacArthur, khotbah ini sangat penting karena:
- Mengontraskan hukum Taurat dan Injil
- Menegaskan bahwa hanya dalam Yesus ada pengampunan dan justifikasi
b. Mengapa Justifikasi oleh Iman Begitu Penting?
Orang Yahudi percaya bahwa hukum Musa adalah jalan keselamatan. Namun, Paulus dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada yang bisa dibenarkan oleh hukum Taurat.
R.C. Sproul menjelaskan bahwa justifikasi oleh iman adalah inti dari Injil, karena manusia yang berdosa tidak dapat mencapai standar kebenaran Allah dengan usaha mereka sendiri.
Ini sejalan dengan ajaran Paulus di Roma 3:28:
"Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena melakukan hukum Taurat."
2. Makna Teologis Kisah Para Rasul 13:38-39 dalam Teologi Reformed
a. "Oleh Yesuslah Diberitakan kepada Kamu Pengampunan Dosa"
Paulus menekankan bahwa pengampunan dosa hanya bisa didapatkan melalui Yesus, bukan melalui hukum Taurat.
Menurut John Calvin, ini menegaskan bahwa Yesus adalah satu-satunya perantara antara Allah dan manusia, sebagaimana tertulis dalam 1 Timotius 2:5:
"Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus."
Yesus menggantikan kita di kayu salib, mengambil hukuman dosa yang seharusnya kita tanggung (Yesaya 53:5).
b. "Setiap Orang yang Percaya Dibenarkan"
Kata "dibenarkan" dalam bahasa Yunani adalah δικαιόω (dikaioó), yang berarti diperhitungkan benar di hadapan Allah.
Menurut R.C. Sproul, justifikasi bukan berarti kita menjadi benar dalam diri kita sendiri, tetapi Allah memperhitungkan kebenaran Kristus kepada kita.
Ini ditegaskan dalam 2 Korintus 5:21:
"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."
Teologi Reformed menekankan bahwa justifikasi adalah karya anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia (Efesus 2:8-9).
c. "Yang oleh Hukum Musa Tidak Dapat Kamu Peroleh Pembenarannya"
Paulus menunjukkan bahwa hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan, karena manusia selalu gagal menaati hukum tersebut dengan sempurna.
Menurut Charles Spurgeon, hukum Taurat diberikan bukan untuk menyelamatkan, tetapi untuk menunjukkan dosa manusia dan membawa mereka kepada Kristus (Galatia 3:24).
Roma 8:3-4 berkata:
"Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa, karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging."
Kesimpulan:
✅ Yesus adalah satu-satunya jalan pengampunan dosa
✅ Manusia dibenarkan hanya oleh iman, bukan oleh hukum Taurat
✅ Kebenaran Kristus diperhitungkan kepada kita oleh anugerah Allah
3. Pandangan Para Teolog Reformed tentang Kisah Para Rasul 13:38-39
Teolog | Pandangan tentang Justifikasi oleh Iman |
---|---|
John Calvin | Justifikasi adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia. |
R.C. Sproul | Kebenaran Kristus diperhitungkan kepada kita, dan inilah dasar keselamatan. |
John MacArthur | Hukum Taurat hanya menunjukkan dosa, tetapi hanya Kristus yang bisa menyelamatkan. |
Charles Spurgeon | Hukum tidak bisa menyelamatkan, tetapi membawa kita kepada Kristus. |
Semua teolog Reformed sepakat bahwa justifikasi hanya terjadi melalui iman kepada Kristus, dan ini adalah inti dari Injil yang diberitakan oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul 13:38-39.
4. Implikasi Kisah Para Rasul 13:38-39 dalam Kehidupan Kristen
a. Keselamatan Adalah Anugerah, Bukan Usaha Manusia
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Sebagai orang percaya, kita harus bersyukur karena keselamatan kita sepenuhnya adalah karya Kristus.
b. Hidup dalam Kepastian Keselamatan
Karena kita dibenarkan oleh iman, kita tidak perlu hidup dalam ketakutan akan hukuman.
Roma 8:1 berkata:
"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."
c. Memberitakan Injil kepada Dunia
Karena keselamatan hanya ada dalam Yesus, kita harus membawa berita ini kepada semua orang.
Matius 28:19 berkata:
"Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku."
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memberitakan Injil anugerah kepada dunia.
Kesimpulan
Kisah Para Rasul 13:38-39 adalah penegasan kuat tentang justifikasi oleh iman, yang menjadi inti teologi Reformed.
✅ Pengampunan dosa hanya ada dalam Yesus
✅ Manusia dibenarkan hanya oleh iman, bukan hukum Taurat
✅ Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam keyakinan dan memberitakan Injil
Sebagai umat pilihan Allah, kita dipanggil untuk bersyukur atas anugerah keselamatan dan membagikan berita keselamatan kepada dunia.