Kolose 3:17: Hidup dalam Nama Kristus
.png)
Pendahuluan
Salah satu ayat paling kuat dalam Perjanjian Baru yang menekankan kehidupan Kristen yang terpusat pada Kristus adalah Kolose 3:17:
“Apa pun yang kamu lakukan, dalam perkataan ataupun perbuatan, lakukan semua itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah Bapa, melalui Dia.” (Kolose 3:17, AYT)
Ayat ini mengajarkan bahwa setiap aspek kehidupan orang percaya—baik dalam perkataan maupun perbuatan—harus dilakukan dalam nama Yesus Kristus dan dengan sikap syukur kepada Allah Bapa.
Dalam teologi Reformed, ayat ini memiliki makna teologis yang mendalam, terutama dalam hal iman yang aktif, panggilan untuk hidup kudus, dan anugerah Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan mengeksplorasi eksposisi Kolose 3:17 berdasarkan pemikiran para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Charles Spurgeon, John Piper, dan Herman Bavinck.
I. Konteks Kolose 3:17
Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, sebuah kota di Asia Kecil (sekarang Turki). Dalam pasal 3, Paulus membahas kehidupan baru dalam Kristus dan bagaimana orang percaya harus hidup setelah mereka dibangkitkan bersama Kristus (Kolose 3:1-4).
Sebelum ayat 17, Paulus menasihati orang percaya untuk menanggalkan manusia lama (Kolose 3:5-9) dan mengenakan manusia baru yang telah diperbarui dalam gambar Kristus (Kolose 3:10).
Dengan demikian, Kolose 3:17 adalah klimaks dari seluruh pengajaran ini, yang menekankan bahwa hidup orang percaya harus dipersembahkan sepenuhnya bagi Kristus.
II. Eksposisi Kolose 3:17 dalam Teologi Reformed
1. “Apa pun yang kamu lakukan, dalam perkataan ataupun perbuatan”
Bagian pertama dari Kolose 3:17 menunjukkan bahwa tidak ada aspek kehidupan yang berada di luar otoritas Kristus.
John Calvin dalam "Commentary on Colossians" menulis:
“Setiap tindakan dan kata-kata kita harus menjadi ekspresi dari kasih karunia Allah dalam hidup kita. Tidak ada area dalam hidup kita yang netral atau terpisah dari kehendak-Nya.”
Hal ini menegaskan prinsip Reformed bahwa Kristus berdaulat atas semua aspek kehidupan (Kedaulatan Kristus/Christ’s Lordship). Seperti yang dikatakan oleh Abraham Kuyper, seorang teolog Reformed Belanda:
“Tidak ada satu inci pun dalam seluruh wilayah keberadaan manusia di mana Kristus, yang berdaulat atas segalanya, tidak berkata: ‘Itu milik-Ku!’”
Prinsip ini juga berkaitan dengan Reformasi Protestan, yang menekankan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan harus dilakukan untuk kemuliaan Allah (Soli Deo Gloria).
2. “Lakukan semua itu dalam nama Tuhan Yesus”
Bagian ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh orang percaya harus sesuai dengan karakter dan kehendak Kristus.
- Nama Yesus melambangkan otoritas dan kuasa-Nya (Filipi 2:9-11).
- Bertindak dalam nama Yesus berarti melakukan segala sesuatu dalam ketaatan kepada-Nya.
Charles Spurgeon dalam "Morning and Evening" menulis:
“Hidup dalam nama Yesus berarti menjadikan Dia sebagai pusat dari setiap aspek kehidupan kita. Tidak ada tindakan kita yang boleh bertentangan dengan kehendak-Nya.”
Dengan kata lain, hidup orang percaya bukanlah tentang keinginan pribadi, tetapi tentang menggenapi kehendak Kristus.
3. “Sambil mengucap syukur kepada Allah Bapa, melalui Dia”
Bagian terakhir dari ayat ini menekankan pentingnya sikap syukur dalam kehidupan orang percaya.
- Ucapan syukur adalah reaksi alami dari seseorang yang telah mengalami anugerah keselamatan.
- Orang percaya tidak hanya diselamatkan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk hidup bagi kemuliaan Allah dengan hati yang bersyukur.
John Piper dalam "Desiring God" menekankan bahwa hidup Kristen sejati adalah kehidupan yang dipenuhi oleh sukacita dalam Allah:
“Kita dipanggil untuk menikmati Allah dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Ketika kita bersyukur kepada-Nya, kita memuliakan Dia.”
Hal ini juga mengingatkan kita pada Roma 12:1, di mana Paulus menasihati orang percaya untuk mempersembahkan hidup mereka sebagai korban yang hidup bagi Allah.
III. Implikasi Teologis dan Praktis Kolose 3:17
1. Kristus Berdaulat atas Seluruh Hidup Kita
Kolose 3:17 mengajarkan bahwa tidak ada pemisahan antara aspek "rohani" dan "duniawi" dalam kehidupan orang percaya.
- Pekerjaan, studi, keluarga, pelayanan, bahkan aktivitas sehari-hari harus dilakukan dalam nama Yesus.
- Kehidupan Kristen bukan hanya tentang ibadah di gereja, tetapi tentang bagaimana kita hidup setiap hari.
Herman Bavinck menekankan bahwa Reformasi Protestan membawa pemahaman bahwa seluruh kehidupan harus dipersembahkan bagi Tuhan.
“Tidak ada dikotomi antara pekerjaan duniawi dan pelayanan gereja; semua harus dilakukan demi kemuliaan Allah.”
2. Etika Kristen yang Berdasarkan Injil
Karena kita dipanggil untuk melakukan segala sesuatu dalam nama Yesus, maka:
- Perkataan kita harus membangun, bukan menghancurkan (Efesus 4:29).
- Perbuatan kita harus mencerminkan kasih Kristus (1 Korintus 10:31).
- Integritas dan kesaksian hidup kita harus sesuai dengan Injil.
R.C. Sproul dalam "The Holiness of God" menekankan bahwa kehidupan Kristen harus didasarkan pada kekudusan dan kebenaran Allah:
“Jika kita adalah milik Kristus, maka hidup kita harus mencerminkan karakter-Nya. Tidak ada tempat bagi kompromi dengan dosa.”
3. Panggilan untuk Hidup dalam Ucapan Syukur
Ucapan syukur adalah tanda iman sejati dan cara hidup yang sejalan dengan Injil.
- 1 Tesalonika 5:18 – “Mengucap syukurlah dalam segala hal.”
- Mazmur 100:4 – “Masuklah ke pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur.”
Spurgeon berkata:
“Orang yang bersyukur adalah orang yang mengerti bahwa semua yang ia miliki adalah karena anugerah Tuhan.”
Kesimpulan
Kolose 3:17 mengajarkan bahwa hidup orang percaya harus berpusat pada Kristus dan dilakukan untuk kemuliaan-Nya.
- Kristus harus menjadi pusat dari setiap perkataan dan perbuatan kita.
- Segala sesuatu harus dilakukan dalam nama-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya.
- Orang percaya harus hidup dalam sikap ucapan syukur kepada Allah.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjalani hidup kita dengan penuh ketaatan kepada Kristus, menjadikan Dia sebagai pusat dari segala sesuatu, dan hidup dalam ucapan syukur yang terus-menerus.
Apakah kita sudah hidup dalam segala sesuatu untuk kemuliaan Kristus? 🔥
“Soli Deo Gloria—Segala kemuliaan hanya bagi Allah.”