Kolose 3:22: Ketaatan dalam Pekerjaan dan Takut akan Tuhan

Pendahuluan
Dalam suratnya kepada jemaat di Kolose, Rasul Paulus memberikan nasihat praktis tentang kehidupan Kristen, termasuk bagaimana orang percaya harus bersikap dalam pekerjaan mereka. Dalam Kolose 3:22, Paulus secara khusus berbicara kepada budak, tetapi prinsip yang diajarkan juga relevan bagi semua pekerja dalam konteks modern.
“Budak-budak, taatilah tuan-tuanmu yang ada di dunia ini dalam segala hal. Lakukanlah itu bukan hanya saat mereka melihatmu dan untuk menyenangkan mereka melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.” (Kolose 3:22, AYT)
Ayat ini menegaskan pentingnya bekerja dengan integritas dan ketaatan, bukan hanya demi kepuasan manusia, tetapi karena rasa takut dan hormat kepada Tuhan. Dalam teologi Reformed, konsep ini berkaitan erat dengan doktrin kedaulatan Allah, etika kerja Kristen, dan bagaimana pekerjaan adalah panggilan ilahi (vocation).
Artikel ini akan membahas eksposisi Kolose 3:22 berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Charles Spurgeon, John Piper, dan Herman Bavinck.
I. Konteks Kolose 3:22
Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial, termasuk tuan dan budak.
1. Struktur Pasal 3
Kolose 3 berbicara tentang hidup baru dalam Kristus:
-
Mengenakan manusia baru (Kolose 3:1-17)
-
Etika rumah tangga Kristen (Kolose 3:18-25)
-
Tanggung jawab budak dan tuan (Kolose 3:22-4:1)
Kolose 3:22 adalah bagian dari pengajaran tentang bagaimana hubungan dalam keluarga dan masyarakat harus mencerminkan Injil.
II. Eksposisi Kolose 3:22 dalam Teologi Reformed
1. “Budak-budak, taatilah tuan-tuanmu yang ada di dunia ini dalam segala hal.”
a. Ketaatan sebagai Bagian dari Tatanan Allah
Dalam teologi Reformed, ketaatan kepada otoritas adalah bagian dari rencana Allah untuk menciptakan ketertiban dalam dunia ini.
John Calvin dalam "Commentary on Colossians" menulis:
“Ketaatan kepada atasan bukan hanya kewajiban sosial, tetapi bagian dari ketaatan kepada Allah, yang telah menetapkan otoritas di dunia ini.”
Hal ini selaras dengan:
-
Roma 13:1 – "Setiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya."
-
Efesus 6:5 – "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu dengan hormat dan ketulusan hati."
Prinsip Reformed menegaskan bahwa ketaatan kepada pemimpin yang sah adalah bagian dari panggilan Kristen, selama hal itu tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
b. Bagaimana Ini Berlaku dalam Konteks Modern?
Meskipun Paulus berbicara kepada budak dalam konteks abad pertama, prinsipnya juga berlaku bagi pekerja di era modern:
-
Pekerja harus menghormati atasan dan bekerja dengan dedikasi.
-
Bekerja dengan kesungguhan bukan hanya ketika diawasi.
-
Menjalankan pekerjaan dengan profesionalisme dan kejujuran.
Herman Bavinck dalam "Christian Worldview" menulis:
“Semua pekerjaan manusia, baik di rumah, kantor, atau ladang, adalah panggilan ilahi yang harus dilakukan dengan hati yang tulus kepada Tuhan.”
2. “Lakukanlah itu bukan hanya saat mereka melihatmu dan untuk menyenangkan mereka.”
a. Bekerja dengan Integritas, Bukan dengan Kemunafikan
Dalam budaya kerja, banyak orang hanya bekerja keras ketika sedang diawasi, tetapi bermalas-malasan ketika tidak ada atasan yang mengawasi. Paulus menegaskan bahwa pekerjaan harus dilakukan dengan tulus, bukan sekadar untuk menyenangkan manusia.
Charles Spurgeon dalam salah satu khotbahnya berkata:
“Seorang Kristen sejati bekerja dengan hati yang jujur, bukan hanya demi pujian manusia, tetapi demi kemuliaan Tuhan.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk bekerja dengan motivasi yang benar:
-
Amsal 11:3 – "Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusan hatinya."
-
Kolose 3:23 – "Lakukanlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia."
b. Melawan Budaya Malas dan Pencitraan
Dalam dunia modern, banyak orang lebih peduli dengan citra kerja daripada kualitas kerja yang sesungguhnya. Namun, ayat ini menegaskan bahwa orang Kristen harus bekerja dengan standar moral yang tinggi, bukan hanya untuk pencitraan.
3. “Melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.”
a. Etos Kerja Kristen Berakar dalam Rasa Hormat kepada Tuhan
Pekerjaan bukan sekadar aktivitas duniawi, tetapi bagian dari ibadah kepada Allah.
R.C. Sproul dalam "The Holiness of God" menulis:
“Jika Tuhan adalah Tuhan atas seluruh kehidupan kita, maka tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil untuk dilakukan dengan penuh hormat kepada-Nya.”
Hal ini sesuai dengan:
-
Mazmur 128:1-2 – "Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!"
-
1 Korintus 10:31 – "Lakukanlah segala sesuatu untuk kemuliaan Allah."
b. Takut akan Tuhan Menghasilkan Keunggulan dalam Pekerjaan
Jika kita benar-benar takut akan Tuhan, maka kita akan:
-
Bekerja dengan jujur dan tidak curang.
-
Menjalankan tugas dengan tanggung jawab penuh.
-
Menggunakan talenta kita untuk melayani Tuhan, bukan hanya mencari keuntungan pribadi.
John Piper dalam "Desiring God" menulis:
“Pekerjaan yang dilakukan dengan takut akan Tuhan bukan hanya membawa keuntungan di dunia, tetapi juga membangun harta di surga.”
III. Implikasi Teologis dan Praktis Kolose 3:22
1. Bekerja adalah Panggilan Ilahi
Dalam teologi Reformed, konsep "vocation" (panggilan hidup) menegaskan bahwa setiap pekerjaan, jika dilakukan untuk kemuliaan Tuhan, adalah bentuk ibadah.
-
2 Tesalonika 3:10 – "Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
-
Amsal 22:29 – "Apakah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Dia akan berdiri di hadapan raja-raja."
2. Hindari Kemunafikan dalam Pekerjaan
Seorang Kristen sejati tidak bekerja hanya demi pujian manusia, tetapi dengan ketulusan.
-
Efesus 6:7 – "Layanilah dengan sukacita seperti melayani Tuhan, bukan manusia."
-
Amsal 12:22 – "Orang yang berlaku jujur adalah kesukaan Tuhan."
3. Bekerja dengan Ketakutan dan Hormat kepada Tuhan
Takut akan Tuhan harus menjadi motivasi utama dalam segala aspek pekerjaan.
-
Amsal 16:3 – "Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka rancangan-rancanganmu akan berhasil."
-
1 Samuel 2:30 – "Aku akan memuliakan mereka yang memuliakan Aku."
Kesimpulan
-
Pekerjaan adalah panggilan dari Tuhan dan harus dilakukan dengan ketaatan kepada otoritas yang sah.
-
Seorang Kristen sejati tidak bekerja hanya demi menyenangkan manusia, tetapi karena takut akan Tuhan.
-
Integritas dan ketulusan dalam pekerjaan adalah bukti dari iman yang sejati.
-
Takut akan Tuhan harus menjadi motivasi utama dalam pekerjaan, bukan sekadar mencari keuntungan duniawi.
Sebagai orang percaya, apakah kita sudah bekerja dengan hati yang tulus dan takut akan Tuhan?
"Soli Deo Gloria—Segala kemuliaan hanya bagi Allah."