Kolose 3:23: Etos Kerja Kristen dan Hidup untuk Kemuliaan Tuhan

Kolose 3:23: Etos Kerja Kristen dan Hidup untuk Kemuliaan Tuhan

Pendahuluan

Bagaimana seharusnya orang Kristen bekerja dan menjalani hidup mereka sehari-hari? Kolose 3:23 memberikan prinsip utama tentang etos kerja Kristen, yaitu bekerja dengan segenap hati, bukan untuk menyenangkan manusia, tetapi untuk Tuhan.

“Apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23, AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini memiliki kaitan erat dengan doktrin kedaulatan Allah, panggilan hidup (vocation), dan bagaimana segala sesuatu dalam hidup harus dilakukan untuk kemuliaan Tuhan (Soli Deo Gloria).

Artikel ini akan membahas eksposisi Kolose 3:23 berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Charles Spurgeon, John Piper, dan Herman Bavinck.

I. Konteks Kolose 3:23

Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial, termasuk tuan, budak, dan pekerja.

1. Struktur Pasal 3

Kolose 3 membahas hidup baru dalam Kristus:

  1. Hidup dalam kekudusan dan kasih (Kolose 3:1-17).

  2. Hubungan dalam keluarga dan masyarakat (Kolose 3:18-25).

  3. Etos kerja dan motivasi dalam bekerja (Kolose 3:22-24).

Kolose 3:23 berada dalam bagian nasihat kepada budak, tetapi prinsipnya berlaku untuk semua orang percaya dalam setiap bidang pekerjaan.

II. Eksposisi Kolose 3:23 dalam Teologi Reformed

1. “Apa saja yang kamu lakukan”

a. Tidak Ada Pekerjaan yang Tidak Bernilai di Mata Tuhan

Dalam teologi Reformed, setiap pekerjaan yang sah adalah panggilan ilahi (vocation) dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

John Calvin dalam "Institutes of the Christian Religion" menulis:

“Pekerjaan apa pun, sekecil apa pun, jika dilakukan dalam ketaatan kepada Tuhan, memiliki nilai rohani.”

Hal ini sesuai dengan:

  • 1 Korintus 10:31 – "Baik kamu makan atau minum, atau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya untuk kemuliaan Allah."

  • Efesus 6:7 – "Layanilah dengan sukacita seperti melayani Tuhan dan bukan manusia."

Tidak ada pekerjaan yang dianggap lebih rohani daripada yang lain—baik seorang pendeta, guru, petani, atau pegawai kantor, semua pekerjaan dapat menjadi ibadah jika dilakukan untuk Tuhan.

b. Bekerja Adalah Bagian dari Rencana Allah

Bekerja bukanlah kutukan, tetapi bagian dari ciptaan Allah.

  • Kejadian 2:15 – Allah menempatkan Adam di taman Eden untuk mengusahakan dan memeliharanya.

  • Amsal 14:23 – "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan."

Oleh karena itu, orang percaya dipanggil untuk bekerja keras dan produktif dalam bidang mereka masing-masing.

2. “Lakukanlah dengan segenap hati”

a. Bekerja dengan Kesungguhan, Bukan dengan Setengah Hati

Paulus mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan dengan penuh komitmen dan dedikasi.

Herman Bavinck dalam "Reformed Dogmatics" menulis:

“Orang percaya tidak bekerja hanya untuk mencari nafkah, tetapi sebagai ekspresi kasih mereka kepada Allah.”

Hal ini selaras dengan:

  • Pengkhotbah 9:10 – "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan sekuat tenaga."

  • Amsal 22:29 – "Orang yang cakap dalam pekerjaannya akan berdiri di hadapan raja-raja."

Bekerja dengan setengah hati atau asal-asalan bertentangan dengan prinsip ketaatan kepada Tuhan dalam segala hal.

b. Melawan Budaya Malas dan Mediokritas

Dalam dunia modern, banyak orang hanya bekerja untuk memenuhi kewajiban, tanpa motivasi untuk memberikan yang terbaik.

Charles Spurgeon dalam khotbahnya berkata:

“Orang Kristen tidak boleh bekerja hanya untuk gaji atau demi pujian manusia, tetapi harus melihat pekerjaannya sebagai persembahan bagi Tuhan.”

Orang Kristen harus bekerja dengan penuh gairah dan dedikasi, bukan hanya karena terpaksa atau demi keuntungan semata.

3. “Seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”

a. Motivasi Pekerjaan Harus Berpusat pada Tuhan

Bekerja untuk Tuhan berarti:

  • Menjadikan pekerjaan sebagai ibadah.

  • Tidak mencari pengakuan manusia, tetapi kemuliaan Tuhan.

  • Bekerja dengan etika dan integritas yang tinggi.

R.C. Sproul dalam "The Holiness of God" menulis:

“Jika kita benar-benar memahami siapa Tuhan, maka tidak ada pekerjaan yang terlalu kecil untuk dikerjakan dengan penuh hormat kepada-Nya.”

Hal ini sesuai dengan:

  • Galatia 1:10 – "Apakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?"

  • Matius 6:1 – Jangan melakukan pekerjaan baik hanya untuk dilihat manusia.

b. Bagaimana Menerapkannya dalam Pekerjaan Sehari-hari?

Jika kita bekerja "seperti untuk Tuhan", maka kita akan:

  • Mengutamakan kejujuran dalam pekerjaan.

  • Bekerja dengan semangat, meskipun tanpa pengawasan.

  • Melakukan yang terbaik, bahkan dalam tugas yang kecil.

John Piper dalam "Don't Waste Your Life" menulis:

“Kehidupan yang tidak digunakan untuk memuliakan Tuhan adalah kehidupan yang terbuang.”

Orang percaya harus melihat pekerjaan sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan, bukan sekadar mencari keuntungan duniawi.

III. Implikasi Teologis dan Praktis Kolose 3:23

1. Pekerjaan Adalah Panggilan Ilahi (Vocation)

Dalam teologi Reformed, konsep "panggilan hidup" (vocation) menegaskan bahwa setiap orang memiliki tugas yang Tuhan percayakan kepada mereka.

  • Efesus 2:10 – "Kita adalah karya Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik."

  • Amsal 16:3 – "Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka rancangan-rancanganmu akan berhasil."

2. Hindari Pencitraan dan Kemunafikan dalam Pekerjaan

Seorang Kristen sejati tidak bekerja hanya demi pujian manusia, tetapi karena sadar bahwa Tuhan melihat hati mereka.

  • Kolose 3:22 – "Jangan bekerja hanya saat diawasi, tetapi dengan tulus hati karena takut akan Tuhan."

  • Matius 25:23 – "Baik sekali perbuatanmu, hai hambaku yang baik dan setia!"

3. Takut akan Tuhan Menghasilkan Keunggulan dalam Pekerjaan

Takut akan Tuhan harus menjadi motivasi utama dalam pekerjaan.

  • Amsal 9:10 – "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan."

  • Mazmur 128:1-2 – "Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya."

Orang Kristen tidak boleh puas dengan pekerjaan yang biasa-biasa saja, tetapi harus menjadi teladan dalam keunggulan dan kejujuran.

Kesimpulan

  1. Pekerjaan adalah bagian dari panggilan Tuhan dan harus dilakukan dengan segenap hati.

  2. Orang percaya harus bekerja bukan untuk menyenangkan manusia, tetapi untuk Tuhan.

  3. Integritas, kejujuran, dan etos kerja tinggi adalah bukti dari iman sejati.

  4. Takut akan Tuhan harus menjadi motivasi utama dalam bekerja.

  5. Setiap aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, harus dilakukan untuk kemuliaan Tuhan (Soli Deo Gloria).

Sebagai orang percaya, apakah kita sudah bekerja dengan motivasi yang benar, untuk Tuhan dan bukan untuk manusia? 

"Soli Deo Gloria—Segala kemuliaan hanya bagi Allah."

Next Post Previous Post