Matius 8:22: Mengikut Yesus Tanpa Kompromi

Pendahuluan
Dalam pelayanan-Nya di dunia, Yesus sering kali mengajarkan tentang harga yang harus dibayar untuk mengikut Dia. Salah satu pernyataan Yesus yang paling menantang adalah dalam Matius 8:22:
“Akan tetapi, Yesus berkata kepadanya, ‘Ikutlah Aku, dan biarlah orang mati menguburkan orang mati mereka sendiri.’” (Matius 8:22, AYT)
Ayat ini tampaknya sangat keras, tetapi mengandung makna yang mendalam tentang prioritas dalam mengikut Kristus. Dalam teologi Reformed, ini berkaitan dengan panggilan anugerah, ketundukan kepada Kristus sebagai Tuhan, dan pentingnya komitmen total dalam iman Kristen.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi eksposisi Matius 8:22 berdasarkan pemikiran beberapa teolog Reformed, serta makna teologisnya dalam kehidupan Kristen.
Konteks Matius 8:22
Matius 8 mengisahkan berbagai mujizat Yesus yang menunjukkan otoritas-Nya atas penyakit, alam, dan kuasa roh jahat. Namun, di tengah kisah ini, ada dialog singkat antara Yesus dan seorang calon murid yang ingin mengikuti-Nya, tetapi dengan suatu syarat:
- Dalam Matius 8:19, seorang ahli Taurat berkata bahwa ia ingin mengikut Yesus ke mana pun Ia pergi. Namun, Yesus memperingatkan bahwa mengikut Dia berarti meninggalkan kenyamanan dunia (Matius 8:20).
- Dalam Matius 8:21, seorang murid lain ingin mengikuti Yesus, tetapi pertama-tama ia ingin menguburkan ayahnya.
- Dalam Matius 8:22, Yesus memberikan jawaban yang mengejutkan: “Ikutlah Aku, dan biarlah orang mati menguburkan orang mati mereka sendiri.”
Ayat ini menunjukkan bahwa mengikut Yesus menuntut komitmen yang total, tanpa syarat atau kompromi.
Eksposisi Matius 8:22 dalam Perspektif Teologi Reformed
1. "Ikutlah Aku" – Panggilan Anugerah yang Berdaulat
“Ikutlah Aku...”
Yesus memerintahkan calon murid itu untuk mengikuti-Nya secara langsung, tanpa menunda.
a. Panggilan Kristus Bersifat Otoritatif dan Mendesak
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa ketika Yesus memanggil seseorang, itu adalah panggilan yang berdaulat dan tidak bisa ditunda.
Dalam teologi Reformed, ini sesuai dengan doktrin panggilan efektif (Effectual Calling), yang menyatakan bahwa mereka yang telah dipilih oleh Allah akan dipanggil kepada Kristus melalui pekerjaan Roh Kudus (Roma 8:30).
b. Tidak Ada Kompromi dalam Mengikut Kristus
R.C. Sproul dalam Following Christ menegaskan bahwa Yesus tidak menerima pengikut setengah hati. Mengikut Kristus berarti meninggalkan semua hal yang dapat menghalangi kita untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Ketika Yesus berkata, “Ikutlah Aku,” ini berarti bahwa tidak ada prioritas lain yang lebih penting daripada mengikut Dia.
2. "Biarlah Orang Mati Menguburkan Orang Mati Mereka Sendiri" – Prioritas dalam Kerajaan Allah
“...dan biarlah orang mati menguburkan orang mati mereka sendiri.”
Pernyataan ini terdengar keras, tetapi memiliki makna teologis yang mendalam.
a. Makna "Orang Mati" dalam Konteks Rohani
John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menjelaskan bahwa Yesus menggunakan istilah "orang mati" dalam dua pengertian:
- "Orang mati" secara fisik – Mereka yang telah meninggal dan perlu dikuburkan.
- "Orang mati" secara rohani – Mereka yang belum percaya dan masih terpisah dari Allah karena dosa (Efesus 2:1).
Dengan kata lain, Yesus sedang berkata bahwa urusan duniawi harus diserahkan kepada mereka yang masih hidup dalam dunia ini, sementara mereka yang telah dipanggil kepada kehidupan baru dalam Kristus harus fokus pada misi Kerajaan Allah.
b. Mengikut Kristus Lebih Penting daripada Urusan Duniawi
Martyn Lloyd-Jones dalam Studies in the Sermon on the Mount menekankan bahwa banyak orang menunda mengikut Kristus karena mereka ingin menyelesaikan berbagai urusan dunia terlebih dahulu.
Namun, panggilan Kristus lebih penting daripada kewajiban sosial atau keluarga. Ini tidak berarti bahwa kita harus mengabaikan keluarga kita, tetapi kesetiaan kita kepada Yesus harus menjadi yang utama.
c. Komitmen yang Total dalam Iman Kristen
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menegaskan bahwa iman yang sejati ditandai dengan hati yang mengutamakan Kristus di atas segala hal lainnya.
Ketika Yesus berkata, “Biarlah orang mati menguburkan orang mati mereka sendiri,” Ia sedang menantang murid-murid-Nya untuk melepaskan semua ikatan duniawi yang menghambat mereka dalam mengikut Dia.
Makna Teologis Matius 8:22 dalam Teologi Reformed
1. Panggilan Kristus adalah Mutlak dan Tidak Bisa Ditunda
Teologi Reformed menegaskan bahwa ketika Allah memanggil seseorang untuk mengikut Kristus, panggilan itu bersifat mendesak dan harus dijawab dengan ketaatan segera (Lukas 9:62).
2. Mengikut Kristus Harus Menjadi Prioritas Utama
Yesus mengajarkan bahwa tidak ada hal duniawi yang lebih penting daripada panggilan untuk mengikut Dia, termasuk urusan keluarga dan tradisi sosial.
3. Orang yang Tidak Percaya Disebut "Mati secara Rohani"
Doktrin Total Depravity dalam teologi Reformed menyatakan bahwa mereka yang belum ditebus oleh Kristus berada dalam keadaan mati secara rohani dan tidak dapat memahami atau mencari Allah dengan benar (Efesus 2:1-5).
4. Iman yang Sejati Ditandai dengan Ketaatan yang Radikal
Yesus tidak mencari pengikut yang setengah hati. Mereka yang benar-benar percaya kepada-Nya akan menunjukkan komitmen total dalam mengikut Dia (Yakobus 2:17).
Implikasi Praktis dalam Kehidupan Kristen
1. Jangan Menunda Mengikut Kristus
Banyak orang berpikir bahwa mereka bisa menunda komitmen kepada Yesus hingga mereka menyelesaikan urusan dunia mereka. Namun, Yesus memanggil kita untuk mengikut Dia sekarang, bukan nanti (2 Korintus 6:2).
2. Mengutamakan Kristus di Atas Segala Hal
Sebagai orang percaya, kita harus mengutamakan Kristus di atas keluarga, pekerjaan, ambisi pribadi, dan bahkan kenyamanan hidup kita.
3. Tidak Terikat pada Hal-Hal Duniawi
Kita harus melepaskan semua yang dapat menghalangi kita dalam pelayanan dan ketaatan kepada Kristus.
4. Menyadari Bahwa Mengikut Yesus Memiliki Harga
Yesus tidak menjanjikan kehidupan yang mudah bagi para pengikut-Nya. Kita harus siap menghadapi kesulitan dan tantangan demi Kristus (Lukas 14:26-27).
Kesimpulan
Matius 8:22 adalah ayat yang mengajarkan tentang komitmen total dalam mengikut Yesus. Dari eksposisi ini, kita belajar bahwa:
- Panggilan Kristus bersifat mendesak dan tidak bisa ditunda.
- Mengikut Yesus harus menjadi prioritas utama dalam hidup kita.
- Orang yang belum diselamatkan disebut mati secara rohani.
- Iman sejati ditandai dengan ketaatan yang radikal.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada Kristus dan mengikut Dia dengan sepenuh hati. Soli Deo Gloria!