Natur Orang yang Tidak Percaya

Natur Orang yang Tidak Percaya

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bertemu dengan orang-orang yang menolak iman Kristen. Beberapa dari mereka ateis, agnostik, atau penganut kepercayaan lain. Sebagian mungkin bersikap skeptis terhadap Injil, sementara yang lain terang-terangan menolak kebenaran Allah.

Mengapa ada orang yang tidak percaya kepada Tuhan, meskipun bukti keberadaan-Nya begitu nyata dalam ciptaan? Apakah manusia secara alami mencari Allah, atau justru sebaliknya—menjauh dari-Nya?

Teologi Reformed memberikan jawaban yang mendalam terhadap pertanyaan ini. Berdasarkan Kitab Suci, kita memahami bahwa manusia pada dasarnya memiliki natur yang jatuh dalam dosa (fallen nature), yang menyebabkan mereka menolak Allah secara aktif. Artikel ini akan membahas natur orang yang tidak percaya dari perspektif teologi Reformed, mengapa mereka menolak Tuhan, dan bagaimana kita sebagai orang percaya dapat menanggapi mereka dengan kasih dan kebenaran.

1. Natur Manusia Setelah Kejatuhan: Tidak Mampu Mengenal Allah

Dosa Menghancurkan Hubungan Manusia dengan Allah

Dalam Kejadian 1-2, kita melihat bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Imago Dei). Adam dan Hawa memiliki hubungan yang sempurna dengan Allah sebelum mereka jatuh dalam dosa. Namun, setelah mereka melanggar perintah Allah di Taman Eden, natur manusia berubah secara drastis.

Kejadian 3:8 menggambarkan bahwa setelah mereka berdosa, Adam dan Hawa bersembunyi dari hadapan Tuhan. Ini adalah indikasi pertama bahwa manusia berdosa tidak mencari Allah, tetapi justru menjauh dari-Nya.

Roma 3:10-12 menegaskan realitas ini:

"Tidak ada seorang pun yang benar, tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyimpang, mereka semua tidak berguna, tidak ada seorang pun yang berbuat baik, seorang pun tidak." (Roma 3:10-12, AYT)

Menurut teologi Reformed, ini menunjukkan ketidakmampuan total (total depravity) manusia. Secara alami, manusia tidak hanya gagal mencari Allah, tetapi mereka secara aktif menolak Dia.

Hati yang Dikeraskan oleh Dosa

Efesus 4:18 juga menjelaskan kondisi hati orang yang tidak percaya:

"Mereka menjadi gelap dalam pengertian mereka, terasing dari kehidupan Allah karena ketidaktahuan yang ada di dalam mereka, dan karena kekerasan hati mereka."

Kegelapan rohani ini bukan hanya disebabkan oleh ketidaktahuan, tetapi juga oleh hati yang sengaja menolak kebenaran Allah. Ini menunjukkan bahwa orang yang tidak percaya bukan hanya kurang informasi, tetapi mereka secara sadar menolak Allah karena natur dosa mereka.

2. Mengapa Orang yang Tidak Percaya Menolak Allah?

A. Karena Mereka Mencintai Dosa

Salah satu alasan utama mengapa orang menolak Allah adalah karena mereka mencintai dosa. Yohanes 3:19-20 berkata:

"Inilah penghakiman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang karena perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab, setiap orang yang melakukan kejahatan membenci terang dan tidak datang kepada terang supaya perbuatannya tidak disalahkan."

Ayat ini menunjukkan bahwa banyak orang tidak percaya bukan karena mereka tidak tahu tentang Allah, tetapi karena mereka tidak mau tunduk kepada-Nya. Dosa memberikan kepuasan sementara yang membuat mereka enggan berpaling kepada Tuhan.

B. Karena Natur Manusia yang Berdosa Tidak Mampu Mengenal Allah

1 Korintus 2:14 menegaskan bahwa manusia dalam keadaan alami (natural man) tidak dapat memahami kebenaran rohani:

"Namun, manusia duniawi tidak menerima hal-hal dari Roh Allah karena hal itu adalah kebodohan baginya, dan dia tidak dapat memahaminya karena hal itu hanya dapat dinilai secara rohani."

Dalam teologi Reformed, ini disebut ketidakmampuan spiritual (spiritual inability). Tanpa pekerjaan Roh Kudus, manusia tidak mungkin memahami atau menerima Injil.

C. Karena Pengaruh Iblis

2 Korintus 4:4 berkata:

"Allah zaman ini telah membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya supaya mereka tidak melihat terang Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah."

Iblis memainkan peran aktif dalam membutakan hati orang yang tidak percaya agar mereka tetap dalam dosa. Tanpa campur tangan Allah, mereka tidak akan dapat melihat kebenaran.

3. Bagaimana Allah Menyelamatkan Orang Berdosa?

Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi semata-mata karya Allah. Jika manusia dalam kondisi berdosa secara total dan tidak mampu mencari Allah, bagaimana mereka bisa diselamatkan?

Jawabannya adalah anugerah Allah yang bekerja secara efektif dalam hati manusia.

A. Doktrin Pemilihan: Allah Memilih Orang yang Akan Diselamatkan

Efesus 1:4-5 berkata:

"Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dalam kasih, Ia telah menentukan kita dari semula untuk diadopsi sebagai anak-anak-Nya melalui Yesus Kristus, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya."

Ini menunjukkan bahwa keselamatan berasal dari kehendak Allah, bukan dari manusia. Manusia yang mati dalam dosa tidak bisa memilih Allah; justru Allah yang terlebih dahulu memilih dan menghidupkan mereka secara rohani.

B. Roh Kudus yang Membangkitkan Hati yang Mati

Yohanes 3:5-6 berkata:

"Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, dia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan yang dilahirkan dari Roh adalah roh."

Regenerasi (kelahiran kembali) adalah karya Roh Kudus yang mengubah hati yang mati secara rohani menjadi hidup. Ini bukan hasil usaha manusia, tetapi anugerah murni dari Allah.

4. Bagaimana Orang Percaya Harus Menanggapi Orang yang Tidak Percaya?

A. Berdoa untuk Mereka

Karena hanya Allah yang bisa mengubah hati manusia, doa adalah senjata utama kita dalam penginjilan.

1 Timotius 2:1 berkata:

"Pertama-tama, aku menasihatkan supaya permohonan, doa, syafaat, dan ucapan syukur dibuat untuk semua orang."

B. Memberitakan Injil dengan Kasih dan Kebenaran

Roma 10:14 berkata:

"Namun, bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya jika mereka tidak percaya kepada-Nya? Dan bagaimana mereka dapat percaya kepada-Nya jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Dan bagaimana mereka dapat mendengar jika tidak ada yang memberitakan?"

Penginjilan bukan hanya tanggung jawab para pendeta, tetapi tugas setiap orang percaya. Kita harus menyampaikan Injil dengan kasih dan kesabaran.

C. Hidup sebagai Terang bagi Dunia

Matius 5:16 berkata:

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga."

Kesaksian hidup yang mencerminkan kasih Kristus bisa menjadi alat bagi Tuhan untuk menarik orang yang tidak percaya kepada-Nya.

Kesimpulan: Natur Orang yang Tidak Percaya dan Harapan dalam Kristus

Menurut teologi Reformed:

  1. Manusia dalam natur dosa tidak mampu mencari Allah.
  2. Orang yang tidak percaya menolak Allah karena mereka mencintai dosa dan dibutakan oleh iblis.
  3. Keselamatan hanya terjadi melalui anugerah Allah, bukan usaha manusia.
  4. Sebagai orang percaya, kita harus berdoa, memberitakan Injil, dan hidup sebagai terang bagi dunia.

Meskipun natur manusia cenderung menjauhi Allah, ada harapan dalam Kristus. Tuhan sedang bekerja untuk menyelamatkan umat-Nya, dan kita dipanggil untuk menjadi alat dalam rencana keselamatan-Nya.

Next Post Previous Post