Obaja 1:15-16: Edom dalam Hari Tuhan

Obaja 1:15-16: Edom dalam Hari Tuhan

Pendahuluan

Kitab Obaja adalah kitab paling singkat dalam Perjanjian Lama, tetapi memiliki pesan yang sangat kuat tentang penghakiman Tuhan terhadap Edom dan pemulihan bagi Israel. Dalam Obaja 1:15-16, kita menemukan tema utama dari kitab ini, yaitu tentang "Hari Tuhan" yang akan datang atas semua bangsa, khususnya Edom.

Ayat ini berbicara tentang keadilan Tuhan yang tidak akan membiarkan kejahatan tetap tidak dihukum. Edom, sebagai keturunan Esau dan musuh Israel, akan mengalami pembalasan ilahi karena tindakan mereka terhadap bangsa pilihan Tuhan. Untuk memahami makna ayat ini secara lebih dalam, kita akan melihatnya dari perspektif beberapa ahli teologi Reformed dan bagaimana ayat ini berbicara dalam konteks eskatologi Alkitab.

Teks Obaja 1:15-16

Obaja 1:15-16 (AYT):

“Karena Hari TUHAN sudah dekat atas semua bangsa. Sama seperti yang kamu telah lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan berbalik menimpa kepalamu sendiri. Sebab, sebagaimana kamu telah minum di gunung-Ku yang kudus, biarlah segala bangsa akan minum terus-menerus. Ya, mereka akan minum dan meneguk, dan mereka tidak akan seperti sebelumnya.”

Eksposisi Ayat

1. Hari Tuhan dalam Penghakiman Universal (Obaja 1:15)

Obaja 1:15 menyatakan bahwa Hari Tuhan sudah dekat atas semua bangsa. Dalam teologi Reformed, "Hari Tuhan" sering kali dipahami sebagai hari penghakiman ilahi, yang dalam konteks Perjanjian Lama sering dikaitkan dengan penghukuman atas bangsa-bangsa yang menentang Allah dan umat-Nya.

a. Pengertian Hari Tuhan

Menurut John Calvin, Hari Tuhan adalah waktu di mana Allah menyatakan keadilan-Nya terhadap kejahatan. Calvin menafsirkan ayat ini sebagai pengingat bahwa Tuhan tidak hanya menghakimi individu, tetapi juga bangsa-bangsa yang menolak hukum-hukum-Nya. Ia menekankan bahwa hukuman ini adalah konsekuensi alami dari dosa mereka.

Matthew Henry dalam komentarnya menyebutkan bahwa Hari Tuhan menunjukkan kedekatan penghakiman Allah. Henry mengaitkan ini dengan prinsip pembalasan ilahi, di mana tindakan jahat yang dilakukan seseorang akan kembali kepada dirinya sendiri, sesuai dengan hukum keadilan Tuhan.

Herman Bavinck, seorang teolog Reformed dari Belanda, menyoroti bahwa konsep Hari Tuhan dalam Perjanjian Lama sering kali menjadi gambaran untuk penghakiman eskatologis di masa depan, termasuk penghakiman terakhir dalam kedatangan Kristus kedua kali.

b. Keadilan Tuhan atas Edom

Dalam sejarah, Edom adalah musuh lama Israel. Ketika Yerusalem dihancurkan oleh Babel, Edom tidak hanya bersukacita atas kehancuran Israel, tetapi juga berpartisipasi dalam menjarah dan menangkap orang Israel yang melarikan diri (Mazmur 137:7). Tuhan memperingatkan bahwa dosa Edom tidak akan dibiarkan tanpa hukuman.

Menurut R.C. Sproul, keadilan Tuhan dalam konteks ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya murka terhadap dosa secara umum, tetapi juga terhadap dosa yang dilakukan terhadap umat pilihan-Nya. Sproul menekankan bahwa ayat ini adalah peringatan bagi semua bangsa bahwa kejahatan yang mereka lakukan akan berbalik menimpa mereka sendiri.

2. Cawan Murka Tuhan (Obaja 1:16)

Obaja 1:16 menggunakan metafora tentang minum di gunung Tuhan. Dalam Alkitab, tindakan "minum" sering kali melambangkan menerima murka Tuhan (Yesaya 51:17, Wahyu 14:10).

a. Makna Minum di Gunung Kudus

Gunung Kudus dalam ayat ini merujuk pada Gunung Sion, yaitu Yerusalem, tempat di mana umat Tuhan seharusnya beribadah kepada-Nya. Namun, bangsa-bangsa lain telah "minum" di sana, yang berarti mereka telah menikmati kemenangan sementara atas Israel.

Namun, Tuhan membalikkan keadaan. Seperti yang dikatakan Geerhardus Vos, tindakan ini melambangkan bahwa bangsa-bangsa yang menghina umat Tuhan akan mengalami nasib yang sama—mereka akan minum dari cawan murka Tuhan sampai mereka binasa.

b. Penghukuman Melalui Metafora Minum

Frasa "mereka akan minum dan meneguk" adalah bahasa Alkitab yang menunjukkan bahwa mereka akan mengalami hukuman sampai tuntas. Jonathan Edwards, dalam khotbahnya "Sinners in the Hands of an Angry God," menyebutkan bahwa ketika bangsa-bangsa minum murka Tuhan, itu berarti mereka akan merasakan murka yang tak terelakkan, yang membawa kebinasaan total.

Implikasi Teologis

1. Prinsip Keadilan dan Pembalasan Ilahi

Dalam teologi Reformed, keadilan Allah adalah atribut yang tidak dapat dipisahkan dari sifat-Nya. Penghakiman atas Edom adalah contoh bagaimana Tuhan membalas perbuatan dosa sesuai dengan prinsip lex talionis (hukum pembalasan setimpal). Ini mengingatkan bahwa dosa tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa hukuman.

Menurut Louis Berkhof, keadilan Tuhan dalam konteks ini juga menggambarkan bagaimana dosa yang dilakukan terhadap umat Tuhan memiliki konsekuensi yang lebih berat, karena menyerang umat Allah berarti menentang Allah sendiri.

2. Hari Tuhan dan Eskatologi

Konsep Hari Tuhan dalam Perjanjian Lama memiliki paralel dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam penghakiman akhir oleh Kristus. Cornelius Van Til menekankan bahwa Hari Tuhan dalam Obaja adalah bayangan dari penghakiman terakhir, di mana semua bangsa akan dihakimi berdasarkan standar kebenaran Tuhan.

Menurut John MacArthur, ayat ini mengajarkan bahwa tidak ada dosa yang luput dari penghakiman Tuhan. Edom adalah contoh bagaimana setiap bangsa yang menentang Tuhan akan menghadapi keadilan-Nya pada waktunya.

Aplikasi bagi Orang Percaya

  1. Jangan Bersukacita atas Kejatuhan Orang Lain

    • Edom dihukum karena mereka bersukacita atas penderitaan Israel. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk mengasihi, bukan merayakan penderitaan orang lain (Roma 12:15).

  2. Takut Akan Tuhan dan Keadilan-Nya

    • Ayat ini menjadi peringatan bahwa Tuhan tidak membiarkan dosa terus berlangsung tanpa hukuman. Kita harus hidup dalam ketaatan dan pertobatan, menyadari bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil (Ibrani 10:31).

  3. Harapan dalam Kristus

    • Meskipun ayat ini berbicara tentang penghakiman, Injil memberi kita harapan bahwa Kristus telah menanggung murka Tuhan bagi kita di kayu salib. Kita yang percaya kepada-Nya tidak akan minum dari cawan murka itu, tetapi menerima hidup kekal (Yohanes 3:16).

Kesimpulan

Obaja 1:15-16 adalah pengingat bahwa Hari Tuhan akan datang dan membawa penghakiman bagi mereka yang menentang Tuhan, termasuk Edom. Namun, bagi orang percaya, ini juga menjadi peringatan untuk hidup dalam ketaatan dan pengharapan dalam Kristus.

Sebagai penutup, ayat ini mengajarkan bahwa keadilan Tuhan pasti ditegakkan, dan mereka yang hidup dalam dosa harus bertobat sebelum Hari Tuhan tiba. Namun, bagi mereka yang percaya kepada Kristus, ada pengharapan akan keselamatan dan pemulihan di dalam Dia.

Next Post Previous Post