Permata Langka dari Kepuasan Kristen

Pendahuluan
Dalam dunia yang dipenuhi dengan ambisi, ketidakpuasan, dan pengejaran kebahagiaan duniawi, kepuasan sejati menjadi sesuatu yang langka. Banyak orang berusaha menemukan kebahagiaan dalam materi, prestasi, atau relasi, tetapi tetap merasa kosong. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa kepuasan sejati hanya ditemukan dalam hubungan yang benar dengan Tuhan.
Salah satu buku klasik tentang kepuasan Kristen adalah The Rare Jewel of Christian Contentment karya Jeremiah Burroughs (1600–1646), seorang pengkhotbah Puritan yang terkenal dengan teologi Reformed-nya. Buku ini mengajarkan bahwa kepuasan sejati bukanlah berasal dari keadaan luar, tetapi dari hati yang dipenuhi oleh kasih dan anugerah Tuhan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
-
Apa itu kepuasan Kristen?
-
Bagaimana ajaran ini didukung oleh teologi Reformed?
-
Pendapat para teolog seperti John Calvin, Thomas Watson, Jonathan Edwards, dan R.C. Sproul tentang kepuasan Kristen.
-
Bagaimana kita bisa belajar hidup dalam kepuasan sejati di tengah tantangan hidup?
1. Apa Itu Kepuasan Kristen?
Kepuasan Kristen (Christian contentment) adalah sikap hati yang bersyukur dan damai dalam segala situasi, baik dalam kelimpahan maupun dalam kekurangan, karena percaya bahwa Tuhan selalu menyediakan yang terbaik bagi umat-Nya.
Filipi 4:11-12 mengatakan:
"Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan, dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara, aku telah belajar rahasia menghadapi kenyang maupun lapar, baik dalam kelimpahan maupun dalam kekurangan."
Dalam ayat ini, Rasul Paulus menunjukkan bahwa kepuasan bukanlah sesuatu yang otomatis, tetapi sesuatu yang dipelajari melalui pengalaman dan pengenalan akan Tuhan.
Jeremiah Burroughs mendefinisikan kepuasan Kristen sebagai:
“Kepuasan adalah sikap hati yang tenang, diserahkan kepada kehendak Tuhan, tidak mengeluh, tetapi percaya bahwa segala sesuatu bekerja untuk kebaikan mereka yang mengasihi Tuhan.”
Artinya, kepuasan Kristen bukan berarti tidak menginginkan perubahan atau perbaikan dalam hidup, tetapi memiliki sikap hati yang tetap bersyukur dalam setiap keadaan.
2. Pandangan Teologi Reformed tentang Kepuasan Kristen
Teologi Reformed menekankan kedaulatan Allah atas segala sesuatu. Jika kita percaya bahwa Allah memegang kendali penuh atas hidup kita, maka kita tidak akan merasa cemas atau gelisah.
a. John Calvin: Kepuasan Berasal dari Pemahaman akan Kedaulatan Allah
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:
“Tidak ada yang lebih menghibur daripada mengetahui bahwa kita tidak hidup dalam dunia yang kacau, tetapi dalam dunia yang berada di bawah kendali penuh Tuhan.”
Calvin menekankan bahwa kepuasan sejati hanya bisa didapatkan ketika kita memahami bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita berada dalam tangan Allah yang berdaulat.
Jika kita percaya bahwa Allah selalu memberi yang terbaik, maka kita bisa menerima segala keadaan dengan hati yang damai.
b. Thomas Watson: Kepuasan adalah Anugerah yang Harus Dipelajari
Thomas Watson, seorang teolog Puritan, mengatakan:
“Seseorang tidak bisa memiliki kepuasan sejati jika ia masih berusaha mencari kebahagiaan di luar Tuhan.”
Kepuasan Kristen bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka yang berserah kepada Tuhan.
c. Jonathan Edwards: Kepuasan adalah Buah dari Hubungan dengan Kristus
Jonathan Edwards dalam Religious Affections mengajarkan bahwa kepuasan sejati datang dari hubungan yang erat dengan Kristus:
“Ketika hati seseorang sepenuhnya berakar dalam kasih Tuhan, tidak ada hal duniawi yang dapat membuatnya goyah.”
Ini berarti bahwa semakin kita mengasihi Kristus, semakin kita merasa puas dengan apa yang kita miliki.
d. R.C. Sproul: Kepuasan Adalah Bukti Iman yang Dewasa
Dalam bukunya The Holiness of God, R.C. Sproul menulis:
“Kepuasan sejati adalah tanda bahwa seseorang telah memahami karakter Allah dan percaya bahwa Ia selalu melakukan yang terbaik bagi umat-Nya.”
Jika kita merasa tidak puas dengan hidup kita, mungkin kita perlu bertanya apakah kita benar-benar percaya bahwa Allah itu baik dan setia.
3. Hambatan Terbesar dalam Mencapai Kepuasan Kristen
Banyak orang Kristen sulit mencapai kepuasan karena beberapa alasan berikut:
a. Perbandingan dengan Orang Lain
Dalam Zaman Media Sosial, banyak orang merasa tidak puas karena membandingkan hidup mereka dengan orang lain.
Namun, 2 Korintus 10:12 memperingatkan:
"Sebab kita tidak berani menggolongkan diri atau membandingkan diri kita dengan orang-orang lain yang memuji diri mereka sendiri."
b. Ketamakan dan Ambisi yang Tidak Terkontrol
Ibrani 13:5 berkata:
"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu."
Keinginan yang tidak terkontrol untuk lebih banyak harta, jabatan, atau pengakuan manusia sering kali menghalangi kepuasan sejati.
c. Kurangnya Kepercayaan kepada Allah
Orang yang tidak percaya bahwa Allah memelihara hidupnya akan selalu merasa gelisah dan tidak puas.
Yesus berkata dalam Matius 6:26:
"Lihatlah burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai... namun Bapamu yang di surga memberi mereka makan."
Jika Allah memelihara burung-burung, betapa lebih lagi Ia akan memelihara anak-anak-Nya!
4. Bagaimana Mempelajari Kepuasan Kristen?
a. Bersyukur dalam Segala Hal
1 Tesalonika 5:18 berkata:
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Kepuasan dimulai dari hati yang selalu bersyukur, bahkan dalam keadaan sulit.
b. Percaya kepada Janji Tuhan
Ketika kita menghadapi kesulitan, kita harus mengingat janji Tuhan dalam Roma 8:28:
"Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."
c. Fokus pada Kristus, Bukan pada Dunia
Yesus berkata dalam Matius 6:33:
"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Semakin kita fokus pada Kristus, semakin kita akan mengalami kedamaian dan kepuasan sejati.
d. Berdoa untuk Kepuasan dalam Kristus
Kita harus memohon kepada Tuhan agar Roh Kudus memberi kita hati yang puas dalam segala keadaan.
Contoh doa untuk kepuasan Kristen:
"Tuhan, ajarlah aku untuk puas dengan apa yang Engkau berikan. Tolonglah aku untuk tidak bergantung pada dunia, tetapi hanya pada-Mu. Berikanlah aku hati yang bersyukur dan percaya bahwa Engkau selalu mencukupkan kebutuhanku. Amin."
Kesimpulan
Kepuasan Kristen adalah permata langka di dunia yang penuh dengan keinginan dan ketidakpuasan. Namun, kepuasan sejati hanya dapat ditemukan di dalam Kristus.
Dari pemikiran para teolog Reformed, kita belajar bahwa:
✅ Kepuasan datang dari pemahaman akan kedaulatan Allah (Calvin).
✅ Kepuasan adalah anugerah yang harus dipelajari (Watson).
✅ Kepuasan adalah bukti hubungan yang erat dengan Kristus (Edwards).
✅ Kepuasan adalah tanda iman yang dewasa (Sproul).
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk hidup dalam kepuasan sejati, bukan dalam ketamakan atau kecemasan. Mari kita belajar untuk bersyukur dalam segala hal dan percaya bahwa Allah selalu mencukupkan segala kebutuhan kita.
Soli Deo Gloria!