Renungan Pagi: Tetap Percaya, Janji Tuhan Pasti Digenapi (Bilangan 23:19)

Pendahuluan
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, dalam perjalanan iman kita, sering kali kita menghadapi tantangan, pergumulan, dan penantian yang panjang akan janji-janji Tuhan. Mungkin kita sedang menantikan jawaban doa atas kesembuhan, pemulihan keluarga, kebutuhan finansial, atau panggilan hidup. Dalam masa-masa seperti ini, tidak jarang kita merasa ragu dan bertanya: "Apakah Tuhan benar-benar akan menggenapi janji-Nya?"
Firman Tuhan dalam Bilangan 23:19 memberikan kepastian bagi kita:
"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta, bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?"
Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan tidak seperti manusia yang bisa berbohong atau berubah pikiran. Jika Tuhan telah berjanji, Dia pasti akan menggenapinya, sesuai dengan waktu dan cara-Nya yang sempurna.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Allah itu berdaulat dan setia pada perjanjian-Nya. Janji-janji-Nya tidak pernah gagal, karena Dia bekerja menurut rencana kekal-Nya yang sempurna. Oleh karena itu, iman kita tidak boleh goyah meskipun keadaan tampak sulit, karena janji Tuhan pasti digenapi.
Hari ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari Bilangan 23:19:
-
Tuhan Setia dan Tidak Pernah Gagal dalam Janji-Nya
-
Mengapa Tuhan Kadang Tampak Menunda Penggenapan Janji-Nya?
-
Bagaimana Kita Bisa Tetap Percaya di Tengah Penantian?
1. Tuhan Setia dan Tidak Pernah Gagal dalam Janji-Nya
a) Allah Tidak Pernah Berdusta atau Mengingkari Firman-Nya
Sebagai manusia, kita sering menjanjikan sesuatu tetapi gagal menepatinya. Kita bisa lupa, berubah pikiran, atau menghadapi keterbatasan. Tetapi Tuhan tidak seperti manusia—Dia tidak pernah berbohong dan tidak pernah gagal.
Yesaya 55:11 berkata:
"Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan."
Jika Tuhan sudah berbicara dan berjanji, maka Firman-Nya akan digenapi tanpa gagal.
b) Janji Tuhan Tergenapi Sepanjang Sejarah Alkitab
Sepanjang sejarah Alkitab, kita melihat bukti nyata bahwa Tuhan selalu menepati janji-Nya:
-
Janji Tuhan kepada Abraham: Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar (Kejadian 12:2-3), dan janji itu digenapi meskipun Abraham dan Sara sudah tua (Kejadian 21:1-2).
-
Janji Tuhan kepada Israel: Tuhan berjanji membawa Israel ke tanah perjanjian, meskipun mereka menghadapi banyak rintangan, Tuhan tetap menepati janji-Nya (Yosua 21:45).
-
Janji tentang Mesias: Tuhan berjanji bahwa Mesias akan datang, dan janji itu digenapi dalam pribadi Yesus Kristus (Matius 1:22-23).
Semua ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah gagal dalam janji-Nya.
c) Janji Tuhan Masih Berlaku bagi Kita Hari Ini
Banyak janji Tuhan yang masih berlaku bagi kita hari ini, seperti:
-
Janji pemeliharaan-Nya (Filipi 4:19 – "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.").
-
Janji damai sejahtera bagi mereka yang percaya (Yohanes 14:27 – "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.").
-
Janji bahwa Dia akan selalu menyertai kita (Ibrani 13:5 – "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.").
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya benar-benar percaya bahwa Tuhan setia menepati janji-Nya?
-
Bagaimana saya bisa lebih mengandalkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?
2. Mengapa Tuhan Kadang Tampak Menunda Penggenapan Janji-Nya?
a) Tuhan Memiliki Waktu yang Sempurna
Sering kali kita menginginkan jawaban segera, tetapi Tuhan bekerja menurut waktu-Nya sendiri, bukan waktu kita.
Pengkhotbah 3:11 berkata:
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya."
Apa yang kita anggap penundaan, sebenarnya adalah persiapan Tuhan agar kita menerima yang terbaik.
b) Tuhan Membentuk Iman dan Karakter Kita dalam Penantian
Tuhan kadang membiarkan kita menunggu karena Dia ingin membentuk iman dan karakter kita.
Roma 5:3-4 berkata:
"Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan."
Dalam masa penantian, kita belajar bertekun, bersabar, dan semakin bergantung kepada Tuhan.
c) Tuhan Memiliki Rencana yang Lebih Baik dari yang Kita Bayangkan
Kadang kita meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi Dia menunda atau mengubah jawaban-Nya karena Dia memiliki sesuatu yang lebih baik.
Efesus 3:20 berkata:
"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita."
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya tetap percaya kepada Tuhan meskipun harus menunggu?
-
Bagaimana saya bisa lebih bersabar dan percaya bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik?
3. Bagaimana Kita Bisa Tetap Percaya di Tengah Penantian?
a) Berpegang Teguh pada Firman Tuhan
Jika kita ingin tetap percaya, kita harus berpegang teguh pada Firman Tuhan.
Ibrani 10:23 berkata:
"Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia."
Kita harus mengingat janji-janji Tuhan dan terus mempercayainya.
b) Berdoa dengan Iman
Kita harus tetap datang kepada Tuhan dalam doa, menyerahkan semua kekhawatiran kita kepada-Nya.
Filipi 4:6-7 berkata:
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
c) Bersyukur dan Menantikan Tuhan dengan Sabar
Dalam masa penantian, kita harus tetap bersyukur dan percaya bahwa Tuhan bekerja.
Mazmur 37:7 berkata:
"Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia dengan sabar."
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya sudah berpegang teguh pada janji Tuhan?
-
Bagaimana saya bisa lebih bersyukur dalam penantian saya?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, Bilangan 23:19 mengajarkan bahwa Tuhan tidak pernah berdusta dan janji-Nya pasti digenapi.
-
Tuhan setia dan janji-Nya selalu digenapi.
-
Tuhan memiliki waktu yang sempurna dan membentuk iman kita dalam penantian.
-
Kita harus tetap percaya, berdoa, dan bersyukur meskipun janji Tuhan belum digenapi.
Pagi ini, marilah kita tetap percaya dan menantikan Tuhan dengan iman yang teguh, karena janji-Nya pasti digenapi. Soli Deo Gloria!