Roma 3:21-26: Bagaimana Manusia Dibenarkan?
- Pendahuluan
- Eksposisi Roma 3:21-26
- 1. Roma 3:21 – Kebenaran Allah Dinyatakan Tanpa Hukum Taurat
- 2. Roma 3:22 – Kebenaran Allah Melalui Iman dalam Yesus Kristus
- 3. Roma 3:23 – Semua Orang Telah Berdosa
- 4. Roma 3:24 – Dibenarkan oleh Kasih Karunia-Nya
- 5. Roma 3:25 – Kristus sebagai Jalan Pendamaian
- 6. Roma 3:26 – Allah sebagai yang Benar dan Membenarkan
- Bagaimana Manusia Dibenarkan? (Justification in Reformed Theology)
- Kesimpulan

Pendahuluan
Roma 3:21-26 merupakan salah satu bagian paling penting dalam surat Paulus kepada jemaat di Roma. Bagian ini membahas dasar pembenaran manusia di hadapan Allah, yang menjadi inti dari doktrin keselamatan dalam teologi Reformed. Para teolog seperti John Calvin, Charles Hodge, dan R.C. Sproul menekankan bahwa pembenaran adalah tindakan Allah secara cuma-cuma melalui iman kepada Yesus Kristus, terlepas dari perbuatan manusia.
Artikel ini akan mengupas eksposisi ayat demi ayat, serta bagaimana beberapa ahli teologi Reformed memahami konsep pembenaran dalam bagian ini.
Eksposisi Roma 3:21-26
1. Roma 3:21 – Kebenaran Allah Dinyatakan Tanpa Hukum Taurat
"Akan tetapi sekarang, kebenaran Allah telah dinyatakan, tanpa Hukum Taurat, yang sudah disaksikan melalui Kitab Taurat dan para nabi."
Ayat ini menandai peralihan dari bagian sebelumnya (Roma 1:18–3:20), yang menjelaskan kondisi manusia yang berdosa. Paulus menunjukkan bahwa kebenaran Allah dinyatakan di luar hukum Taurat. Ini bukan berarti bahwa hukum Taurat tidak penting, tetapi bahwa kebenaran ini telah disaksikan dalam Perjanjian Lama.
Menurut John Calvin, kebenaran Allah di sini mengacu pada kebenaran yang dianugerahkan kepada manusia melalui iman kepada Kristus, bukan hasil usaha manusia dalam memenuhi hukum Taurat. Charles Hodge juga menekankan bahwa hukum Taurat tidak mampu membenarkan manusia karena manusia tidak bisa memenuhi tuntutannya dengan sempurna.
2. Roma 3:22 – Kebenaran Allah Melalui Iman dalam Yesus Kristus
"Yaitu, kebenaran Allah melalui iman kepada Kristus Yesus bagi semua yang percaya. Sebab, tidak ada perbedaan;"
Paulus menegaskan bahwa kebenaran Allah ini diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus. Ini berlaku bagi semua orang yang percaya, tanpa memandang latar belakang mereka.
Menurut R.C. Sproul, ayat ini menunjukkan bahwa keselamatan bersifat universal dalam arti bahwa setiap orang yang percaya, tanpa kecuali, akan dibenarkan oleh Allah. Ini menekankan bahwa iman adalah alat penerimaan kebenaran Allah, bukan syarat yang menghasilkan keselamatan.
3. Roma 3:23 – Semua Orang Telah Berdosa
"Sebab semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah,"
Ayat ini merupakan pernyataan kuat tentang kondisi manusia. Tidak ada satu pun manusia yang luput dari dosa; semua telah gagal mencapai standar kesempurnaan Allah.
Menurut Calvin, ayat ini memperlihatkan universalitas dosa dan menghapus segala bentuk kesombongan manusia. Tidak ada yang bisa mengklaim kebenaran berdasarkan usaha sendiri. Hodge menambahkan bahwa kehilangan kemuliaan Allah berarti manusia telah terpisah dari persekutuan dengan-Nya dan tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.
4. Roma 3:24 – Dibenarkan oleh Kasih Karunia-Nya
"Dan dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karunia-Nya melalui penebusan yang ada dalam Yesus Kristus;"
Di sini, Paulus memperkenalkan konsep pembenaran (justification). Pembenaran adalah tindakan Allah membebaskan manusia dari hukuman dosa dan menyatakan mereka benar di hadapan-Nya.
Teologi Reformed menekankan bahwa pembenaran adalah anugerah cuma-cuma dan tidak didasarkan pada usaha manusia. Calvin mengatakan bahwa iman hanyalah sarana untuk menerima pembenaran, bukan sebabnya. Hodge menambahkan bahwa penebusan dalam Yesus Kristus berarti Yesus membayar harga untuk menebus manusia dari dosa, sesuai dengan konsep substitusi penal (penggantian hukuman).
5. Roma 3:25 – Kristus sebagai Jalan Pendamaian
"Yang ditetapkan Allah sebagai jalan pendamaian oleh darah-Nya melalui iman. Hal ini untuk menunjukkan kebenaran-Nya, karena dalam kesabaran-Nya, Allah telah membiarkan dosa-dosa masa dahulu terjadi."
Kata "jalan pendamaian" (hilastērion) mengacu pada tempat pendamaian dalam Bait Suci, di mana darah korban dipersembahkan untuk menghapus dosa. Paulus menggunakan gambaran ini untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah korban pendamaian yang sempurna, yang menggenapi sistem pengorbanan dalam Perjanjian Lama.
Menurut Sproul, darah Kristus adalah bukti bahwa Allah tetap adil dalam mengampuni dosa. Dosa tidak diabaikan, tetapi dihukum dalam diri Kristus. Ini membantah pandangan bahwa Allah hanya mengampuni tanpa dasar keadilan.
6. Roma 3:26 – Allah sebagai yang Benar dan Membenarkan
"Hal itu untuk menunjukkan kebenaran-Nya pada masa kini supaya Ia terbukti benar dan pembenar dari orang yang beriman kepada Yesus."
Paulus menutup bagian ini dengan menegaskan bahwa Allah tetap benar (adil) sekaligus menjadi pembenar (membenarkan orang berdosa).
Calvin menjelaskan bahwa Allah tidak mengorbankan keadilan-Nya demi kasih-Nya. Ia tetap adil karena dosa dihukum dalam Kristus, dan Ia juga penuh kasih karena menawarkan keselamatan bagi mereka yang percaya.
Hodge menekankan bahwa inilah inti Injil: Allah bertindak dalam kebenaran dan kasih secara bersamaan dalam Yesus Kristus.
Bagaimana Manusia Dibenarkan? (Justification in Reformed Theology)
Berdasarkan eksposisi di atas, teologi Reformed mengajarkan bahwa pembenaran adalah:
-
Melalui Iman Saja (Sola Fide) – Pembenaran tidak bergantung pada perbuatan manusia, tetapi hanya pada iman kepada Yesus Kristus.
-
Oleh Kasih Karunia Saja (Sola Gratia) – Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi sepenuhnya bergantung pada kasih karunia Allah.
-
Dalam Kristus Saja (Solus Christus) – Yesus adalah satu-satunya pengantara keselamatan dan jalan menuju Bapa.
-
Demi Kemuliaan Allah Saja (Soli Deo Gloria) – Keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir, sehingga segala kemuliaan hanya bagi-Nya.
John Calvin berkata:
"Kita dibenarkan bukan karena kita benar, tetapi karena kebenaran Kristus diperhitungkan kepada kita."
Kesimpulan
Roma 3:21-26 adalah inti dari Injil. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa semua manusia berdosa, tetapi Allah dalam kasih karunia-Nya telah menyediakan jalan pembenaran melalui Yesus Kristus.
Doktrin pembenaran oleh iman (justification by faith) yang diajarkan dalam teologi Reformed menegaskan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia, melainkan anugerah Allah. Inilah kabar baik yang menjadi dasar iman Kristen: dibenarkan oleh iman kepada Kristus, bukan oleh perbuatan kita sendiri.
Sebagai respons, kita dipanggil untuk percaya kepada Kristus dan hidup dalam ucapan syukur atas keselamatan yang telah diberikan-Nya.