Rut 2:4-14: Kasih Karunia Allah dalam Pemeliharaan dan Penebusan

Rut 2:4-14: Kasih Karunia Allah dalam Pemeliharaan dan Penebusan

Pendahuluan

Kitab Rut adalah salah satu kitab yang sangat kaya akan makna teologis dan historis. Kisah ini bukan sekadar narasi tentang seorang perempuan Moab yang menikah dengan seorang pria Israel, tetapi lebih dalam dari itu—kitab ini menunjukkan bagaimana pemeliharaan Allah (Providensi) bekerja dalam kehidupan umat-Nya, serta bagaimana kasih karunia dan penebusan menjadi bagian dari rencana keselamatan yang sempurna.

Dalam Rut 2:4-14, kita melihat pertemuan pertama antara Rut dan Boas, seorang yang nantinya akan menjadi "penebus" bagi Rut dan Naomi. Ayat-ayat ini menggambarkan karakter Boas sebagai pribadi yang penuh kasih dan Rut sebagai perempuan yang rendah hati dan setia. Dalam artikel ini, kita akan membahas eksposisi teks ini dengan merujuk pada beberapa ahli teologi Reformed, seperti John Calvin, Matthew Henry, Herman Bavinck, dan Louis Berkhof.

Eksposisi Rut 2:4-14

1. Boas: Pribadi yang Mewakili Kasih Karunia Allah (Rut 2:4)

"Pada saat itu, Boas datang dari Betlehem dan dia menyapa para penuainya, ‘TUHAN menyertaimu.’ Mereka menjawabnya, ‘Kiranya TUHAN memberkati tuan!’” (Rut 2:4, AYT)

Boas adalah seorang tuan tanah yang kaya dan berpengaruh. Namun, hal yang menarik dari ayat ini bukan hanya status sosialnya, tetapi juga bagaimana ia menyapa para pekerjanya dengan berkat dari Tuhan. Ini menunjukkan bahwa Boas adalah pribadi yang takut akan Allah dan menghidupi imannya dalam kehidupan sehari-hari.

John Calvin dalam tafsirannya menyoroti bahwa salam yang diberikan oleh Boas bukanlah formalitas semata, melainkan cerminan dari hatinya yang benar-benar mengandalkan Allah. Dalam teologi Reformed, kehidupan sehari-hari seorang percaya tidak bisa dipisahkan dari iman kepada Tuhan—dan Boas menjadi contoh dari seorang pemimpin yang berintegritas.

Matthew Henry menambahkan bahwa kesalehan seorang pemimpin akan berpengaruh pada bawahannya. Para pekerja Boas juga merespons dengan berkat, menunjukkan bahwa mereka menghormatinya dan merasakan atmosfer kerja yang penuh dengan kasih karunia.

2. Rut: Ketaatan dan Kesetiaan yang Mendapat Perkenanan (Rut 2:5-7)

Boas memperhatikan Rut dan bertanya kepada pengawasnya, "Punya siapakah perempuan muda itu?" (Rut 2:5, AYT).

Rut diperkenalkan sebagai perempuan asing dari Moab yang memilih untuk mengikuti mertuanya, Naomi, dan meninggalkan tanah kelahirannya. Dalam konteks budaya Israel, seorang perempuan asing tidak memiliki hak istimewa di antara orang Israel, tetapi Rut menunjukkan kerendahan hati dan ketekunan dalam mencari nafkah dengan cara memungut jelai di ladang.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa karya anugerah Allah tidak terbatas hanya pada bangsa Israel, tetapi juga kepada orang-orang asing yang berlindung kepada-Nya. Rut, seorang Moab, secara manusiawi tidak memiliki bagian dalam berkat perjanjian, tetapi karena iman dan kesetiaannya kepada Tuhan Israel, dia mendapat tempat dalam sejarah keselamatan.

Louis Berkhof juga melihat Rut sebagai gambaran orang percaya yang, meskipun tidak layak, mendapatkan kasih karunia Allah. Hal ini sejalan dengan doktrin sola gratia dalam teologi Reformed—keselamatan diberikan bukan karena usaha kita, tetapi karena kasih karunia Allah semata.

3. Boas Memberikan Perlindungan dan Pemeliharaan (Rut 2:8-9)

Dalam ayat 8-9, Boas memberikan perintah kepada para pekerjanya agar Rut tidak diperlakukan dengan kasar dan diperbolehkan untuk tetap berada di ladangnya.

"Dengarlah anakku, kamu jangan pergi memungut bulir jelai di ladang lain dan jangan juga pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat dengan para pekerjaku yang perempuan." (Rut 2:8, AYT)

Perkataan Boas ini menunjukkan kasih karunia dan kepedulian terhadap Rut, yang seorang perempuan asing dan dalam keadaan miskin. Boas tidak hanya memperbolehkan Rut untuk tetap di ladangnya, tetapi juga memastikan bahwa dia aman dan diperbolehkan untuk minum dari air yang sudah disediakan.

R.C. Sproul menafsirkan bagian ini sebagai cerminan dari bagaimana Allah menyediakan bagi umat-Nya. Tuhan tidak hanya menyelamatkan kita, tetapi juga menjaga dan memenuhi segala kebutuhan kita, seperti yang tertulis dalam Filipi 4:19: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."

4. Rut Menunjukkan Kerendahan Hati (Rut 2:10-11)

Rut merespons dengan rasa syukur dan kerendahan hati.

"Mengapa aku mendapat belas kasihan di matamu sehingga engkau memperhatikanku padahal aku orang asing?" (Rut 2:10, AYT)

Dalam teologi Reformed, kerendahan hati adalah tanda dari hati yang menerima kasih karunia Allah. Rut menyadari bahwa dia tidak layak menerima kebaikan dari Boas, tetapi dia tetap menerimanya dengan penuh syukur.

John Calvin menekankan bahwa sikap Rut adalah contoh bagaimana seharusnya kita merespons kasih karunia Allah. Kita tidak layak mendapatkan keselamatan, tetapi Allah, dalam belas kasihan-Nya, telah mengaruniakannya kepada kita melalui Kristus.

Boas kemudian menjawab bahwa ia telah mendengar segala perbuatan baik Rut terhadap Naomi, dan bagaimana dia meninggalkan keluarganya demi mengikuti Tuhan Israel. Ini menunjukkan bahwa kesetiaan Rut tidak hanya terlihat oleh manusia, tetapi juga diperhitungkan oleh Tuhan.

5. Kasih Karunia Tuhan dalam Hidup Rut (Rut 2:12-14)

Boas kemudian berkata:

"Kiranya TUHAN membalas perbuatanmu dan upah sepenuhnya akan diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya kamu telah datang berlindung." (Rut 2:12, AYT)

Metafora "di bawah sayap-Nya" digunakan dalam banyak bagian Alkitab untuk menggambarkan perlindungan dan pemeliharaan Allah (Mazmur 91:4, Matius 23:37). Boas melihat bahwa Rut telah memilih untuk berlindung kepada Tuhan Israel, dan karena itu, dia akan menerima upah dari Tuhan.

Louis Berkhof menafsirkan ayat ini dalam konteks doktrin providensi Allah. Tuhan tidak hanya menyelamatkan umat-Nya secara rohani, tetapi juga secara jasmani. Dia memelihara mereka yang mencari perlindungan kepada-Nya.

Dalam ayat 14, Boas bahkan mengundang Rut untuk makan bersamanya:

"Datanglah kemari, makanlah roti dan celupkanlah sepotong rotimu ke dalam cuka." (Rut 2:14, AYT)

Ini adalah gambaran dari jamuan kasih karunia. Rut, yang seorang asing, sekarang makan di meja seorang tuan tanah kaya. Ini adalah gambaran indah dari bagaimana orang berdosa yang tidak layak kini diundang ke dalam persekutuan dengan Tuhan.

John Calvin melihat ini sebagai bayangan dari perjamuan Tuhan dalam Perjanjian Baru, di mana Kristus mengundang kita untuk makan bersama-Nya di meja perjanjian.

Makna Teologis Rut 2:4-14: Kasih Karunia Allah dalam Pemeliharaan dan Penebusan

Perikop Rut 2:4-14 menggambarkan bagaimana kasih karunia Allah dinyatakan dalam pemeliharaan-Nya atas Rut melalui Boas. Ayat-ayat ini menampilkan tema utama dalam kitab Rut, yaitu pemeliharaan ilahi (divine providence) dan penebusan (redemption), yang menjadi gambaran rencana keselamatan Allah dalam Kristus. Berikut adalah pandangan beberapa pakar teologi mengenai makna teologis perikop ini:

1. Pemeliharaan Allah atas Orang yang Beriman

John Piper menyoroti bahwa kisah Rut adalah bukti bagaimana Allah mengatur segala sesuatu bagi mereka yang mengandalkan-Nya. Rut, seorang perempuan Moab yang asing, tidak hanya menemukan perlindungan tetapi juga kasih karunia melalui Boas. Peristiwa ini mencerminkan bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan umat-Nya, bahkan dalam kesulitan.

F.B. Meyer juga menekankan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan mereka yang memilih untuk percaya kepada-Nya. Dalam ayat 12, Boas berkata kepada Rut: "Kiranya TUHAN membalas perbuatanmu dan upah sepenuhnya akan diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya kamu telah datang berlindung." Kata-kata ini mencerminkan bagaimana Allah memberi penghargaan kepada mereka yang mencari perlindungan kepada-Nya, seperti yang dikonfirmasi dalam Mazmur 91:4.

2. Kasih Karunia dalam Boas sebagai Bayangan Kristus

Warren W. Wiersbe dalam komentarnya tentang kitab Rut menyoroti bahwa Boas adalah gambaran dari Yesus Kristus, Sang Penebus (Kinsman Redeemer). Boas menunjukkan kemurahan hati kepada Rut, bukan karena jasa Rut, tetapi semata-mata karena belas kasihan. Ini menggambarkan bagaimana Kristus menawarkan kasih karunia kepada kita tanpa syarat (Efesus 2:8-9).

Matthew Henry menambahkan bahwa tindakan Boas yang mengundang Rut untuk tetap di ladangnya, melindunginya dari ancaman, dan menyediakan makanan, adalah gambaran dari bagaimana Kristus menerima orang-orang percaya ke dalam keluarga-Nya dan memberikan mereka kehidupan yang berkelimpahan (Yohanes 10:10).

3. Kesetiaan dan Kerendahan Hati Rut sebagai Respons terhadap Kasih Karunia

Keputusan Rut untuk tetap bersama Naomi dan bekerja dengan rajin di ladang Boas menunjukkan kesetiaan dan iman yang besar. James Montgomery Boice menyebutkan bahwa tindakan Rut dalam perikop ini mengilustrasikan bagaimana orang percaya harus merespons kasih karunia Allah—dengan iman dan ketaatan.

Ketika Rut bertanya, "Mengapa aku mendapat belas kasihan di matamu sehingga engkau memperhatikanku padahal aku orang asing?" (Rut 2:10), ini mencerminkan bagaimana setiap orang berdosa harus menyadari bahwa kasih karunia Allah bukanlah sesuatu yang layak diterima, melainkan diberikan dengan cuma-cuma.

4. Makanan dan Kepuasan sebagai Simbol Berkat Rohani

Boas tidak hanya memberikan pekerjaan kepada Rut tetapi juga mengundangnya untuk makan bersama para pekerja dan mencelupkan rotinya dalam cuka (Rut 2:14). Ini melambangkan bagaimana Allah tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik tetapi juga rohani.

Charles Spurgeon menghubungkan tindakan ini dengan perjamuan kasih Allah dalam Kristus. Seperti Rut yang diundang untuk makan dan merasa kenyang, orang percaya juga diundang untuk menikmati kebaikan Tuhan yang berlimpah (Mazmur 34:9).

Aplikasi Teologis bagi Orang Percaya

Dari eksposisi ini, kita bisa menarik beberapa pelajaran penting:

  1. Allah memelihara umat-Nya melalui providensi-Nya. Seperti Rut yang tidak tahu bahwa Allah sedang bekerja dalam hidupnya, kita pun sering kali tidak menyadari bahwa Tuhan sedang menata kehidupan kita untuk kebaikan kita.
  2. Kasih karunia Allah tidak terbatas pada latar belakang seseorang. Rut, seorang Moab, diterima dalam komunitas Israel karena kasih karunia Allah—ini menggambarkan bagaimana Injil juga terbuka bagi semua orang.
  3. Boas sebagai gambaran Kristus. Boas menunjukkan belas kasihan, pemeliharaan, dan perlindungan kepada Rut—ini adalah gambaran dari bagaimana Kristus menyambut umat-Nya.
  4. Kerendahan hati adalah respons yang benar terhadap kasih karunia Allah. Seperti Rut yang merendahkan diri di hadapan Boas, kita juga harus datang kepada Tuhan dengan hati yang penuh kerendahan.

Kesimpulan

Rut 2:4-14 bukan hanya kisah cinta antara Rut dan Boas, tetapi lebih dari itu, ini adalah kisah kasih karunia Allah yang bekerja melalui providensi-Nya. Kita melihat bahwa Allah yang sama yang memelihara Rut dan Naomi juga bekerja dalam hidup kita, memberikan perlindungan, kasih, dan keselamatan melalui Kristus.

Next Post Previous Post