Tuhan Mencari yang Ia Berkati

Tuhan Mencari yang Ia Berkati

Pendahuluan:

(Pandangan Teologi Reformed tentang Anugerah dan Berkat Allah bagi Umat-Nya)

Dalam seluruh Alkitab, kita melihat bahwa Allah adalah Pribadi yang aktif mencari dan memberkati umat-Nya. Dari Kejadian hingga Wahyu, Allah menyatakan diri-Nya sebagai sumber segala berkat, baik secara rohani maupun jasmani. Namun, siapakah yang Tuhan cari untuk diberkati? Apakah berkat-Nya hanya diberikan kepada mereka yang layak, ataukah itu murni berdasarkan kasih karunia-Nya?

Teologi Reformed menekankan bahwa Allah tidak memberkati manusia berdasarkan usaha mereka, tetapi berdasarkan kehendak-Nya yang berdaulat dan kasih karunia-Nya. Berkat Tuhan tidak hanya mencakup hal-hal materi, tetapi juga mencakup keselamatan, hubungan dengan Allah, dan hidup yang penuh dengan damai sejahtera-Nya.

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, John Piper, dan Timothy Keller menegaskan bahwa berkat terbesar bukanlah hal duniawi, tetapi anugerah keselamatan di dalam Kristus. Dalam artikel ini, kita akan membahas:

  1. Siapa yang Tuhan Cari untuk Diberkati?
  2. Berkat Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
  3. Berkat Rohani vs. Berkat Jasmani
  4. Berkat sebagai Anugerah, Bukan Hasil Usaha Manusia
  5. Bagaimana Hidup dalam Berkat Tuhan?

1. Siapa yang Tuhan Cari untuk Diberkati?

Banyak orang berpikir bahwa Tuhan hanya memberkati mereka yang berbuat baik, tetapi Alkitab menunjukkan bahwa Allah mencari mereka yang rendah hati dan bersandar pada-Nya.

a. Tuhan Mencari yang Hatinya Berkenan kepada-Nya

Dalam 2 Tawarikh 16:9, kita membaca:

“Sebab mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk mencari orang yang hatinya sepenuhnya berpaut kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kuasa-Nya kepada mereka.” (2 Tawarikh 16:9, AYT)

Jonathan Edwards menegaskan bahwa Allah mencari mereka yang berserah kepada-Nya, bukan mereka yang mengandalkan kekuatan sendiri.

b. Tuhan Mencari Orang yang Rendah Hati

Yesaya 66:2 berkata:

“Semuanya ini telah dibuat oleh tangan-Ku, dan semuanya ini ada, demikianlah firman TUHAN. Tetapi, kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang rendah hati dan yang menyesal karena dosanya serta yang gentar terhadap firman-Ku.”

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa Tuhan menentang orang yang sombong dan mencari mereka yang rendah hati untuk Ia berkati.

c. Tuhan Mencari Orang yang Lapar dan Haus akan Kebenaran

Yesus berkata:

“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6, AYT)

R.C. Sproul menegaskan bahwa berkat terbesar adalah kepuasan dalam kebenaran Allah, bukan hanya dalam hal-hal duniawi.

2. Berkat Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Sepanjang Alkitab, kita melihat bagaimana Tuhan memberkati umat-Nya, tetapi cara berkat itu diberikan berbeda dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

a. Berkat dalam Perjanjian Lama: Fokus pada Bangsa Israel

Dalam Perjanjian Lama, berkat Allah sering kali berbentuk berkat jasmani dan nasional.

“Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya ... maka segala berkat ini akan datang kepadamu.” (Ulangan 28:1-2)

Berkat ini mencakup:

  • Kemakmuran ekonomi (Kejadian 26:12)
  • Perlindungan dari musuh (Mazmur 91:4)
  • Keturunan yang diberkati (Mazmur 127:3)

Namun, semua berkat ini bersyarat, yaitu bergantung pada ketaatan Israel kepada hukum Tuhan.

b. Berkat dalam Perjanjian Baru: Fokus pada Kristus

Di dalam Kristus, berkat Allah tidak lagi bergantung pada hukum Taurat, tetapi pada iman kepada Kristus.

Efesus 1:3 berkata:

“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah memberkati kita dengan segala berkat rohani di dalam surga.”

Berkat dalam Perjanjian Baru meliputi:

  • Keselamatan kekal (Yohanes 3:16)
  • Damai sejahtera yang melampaui akal (Filipi 4:7)
  • Kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus (Roma 8:14)

John Piper menekankan bahwa berkat terbesar dalam Perjanjian Baru adalah Kristus sendiri, bukan kekayaan atau kesuksesan duniawi.

3. Berkat Rohani vs. Berkat Jasmani

a. Berkat Rohani adalah yang Utama

Meskipun Tuhan dapat memberikan berkat jasmani, berkat rohani lebih penting.

Yesus berkata:

“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)

Timothy Keller menegaskan bahwa jika kita mengejar Allah, kita akan memiliki segala yang kita butuhkan, tetapi jika kita mengejar dunia, kita akan kehilangan segalanya.

b. Apakah Tuhan Selalu Memberkati dengan Kekayaan dan Kesuksesan?

Ada pandangan keliru dalam teologi kemakmuran yang mengajarkan bahwa jika seseorang diberkati Tuhan, mereka pasti kaya dan sukses.

Namun, Yesus sendiri tidak memiliki kekayaan duniawi (Matius 8:20). Paulus juga mengalami penderitaan meskipun dia adalah seorang yang sangat diberkati oleh Tuhan (2 Korintus 11:23-28).

R.C. Sproul menekankan bahwa berkat Allah bukan tentang materi, tetapi tentang hidup yang berkenan kepada-Nya.

4. Berkat sebagai Anugerah, Bukan Hasil Usaha Manusia

a. Berkat Tuhan Berdasarkan Kasih Karunia

Efesus 2:8-9 berkata:

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman—itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.”

John Calvin menegaskan bahwa Allah tidak mencari orang yang layak untuk diberkati, tetapi justru memilih mereka yang tidak layak dan memberikan kasih karunia-Nya.

b. Tuhan Memberkati Agar Kita Menjadi Saluran Berkat

Tuhan memberkati kita bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi agar kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.” (Yeremia 17:7)

Jonathan Edwards menekankan bahwa berkat Allah harus digunakan untuk memuliakan Dia dan melayani sesama.

5. Bagaimana Hidup dalam Berkat Tuhan?

a. Hidup dalam Ketaatan kepada Firman Tuhan

Mazmur 1:1-2 berkata:

“Berbahagialah orang yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”

Orang yang hidup dalam firman Tuhan akan mengalami berkat yang sejati.

b. Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal

Amsal 3:5-6 berkata:

“Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri.”

Orang yang mengandalkan Tuhan akan mengalami penyertaan dan berkat-Nya.

Kesimpulan: Siapa yang Tuhan Cari untuk Diberkati?

  1. Tuhan mencari hati yang rendah hati, berserah, dan mengasihi Dia.
  2. Berkat terbesar bukan kekayaan, tetapi keselamatan di dalam Kristus.
  3. Berkat Tuhan adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia.
  4. Orang yang diberkati adalah mereka yang hidup dalam iman, ketaatan, dan kasih kepada Tuhan.

Sebagaimana John Piper berkata:

“Berkat sejati adalah memiliki Allah sebagai harta yang paling berharga dalam hidup ini.”

Semoga kita menjadi orang yang Tuhan cari dan berkati, bukan karena usaha kita, tetapi karena kasih karunia-Nya yang besar.

Next Post Previous Post