Mazmur 90:17: Anugerah, Ketekunan, dan Pekerjaan yang Diteguhkan Tuhan

Mazmur 90:17: Anugerah, Ketekunan, dan Pekerjaan yang Diteguhkan Tuhan

Pendahuluan

Mazmur 90 adalah satu-satunya mazmur yang dikaitkan dengan Musa, pemimpin besar bangsa Israel. Mazmur ini sering disebut sebagai Doa Musa, abdi Allah, yang mencerminkan perenungan mendalam tentang kefanaan manusia, murka Tuhan terhadap dosa, serta harapan akan kasih setia-Nya.

Salah satu ayat yang paling menonjol dalam mazmur ini adalah Mazmur 90:17, yang berbunyi:

"Kiranya kebaikan Tuhan, Allah kami, ada atas kami, dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami, ya, teguhkan perbuatan tangan kami." (Mazmur 90:17, AYT)

Ayat ini mengandung dua permohonan utama:

  1. Memohon kebaikan Tuhan (favor) untuk menyertai umat-Nya.
  2. Memohon agar pekerjaan tangan mereka diteguhkan, sehingga usaha mereka tidak sia-sia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas ayat ini dalam terang teologi Reformed, dengan mengacu pada pemikiran beberapa pakar teologi seperti John Calvin, Charles Spurgeon, Matthew Henry, Herman Bavinck, dan R.C. Sproul.

1. Konteks Mazmur 90: Doa Musa dan Makna Historisnya

Mazmur 90 memiliki latar belakang yang unik karena ditulis oleh Musa, pemimpin Israel dalam perjalanan dari Mesir ke Tanah Perjanjian.

a. Tema Utama dalam Mazmur 90

Mazmur ini membahas beberapa tema besar:

  • Keabadian Tuhan vs. Kefanaan Manusia (ay. 1-6) → Tuhan kekal, tetapi hidup manusia singkat seperti debu.
  • Dampak Dosa dan Murka Tuhan (ay. 7-12) → Dosa membawa konsekuensi berat, dan manusia harus belajar menghitung hari-hari mereka dengan bijak.
  • Permohonan untuk Anugerah Tuhan (ay. 13-17) → Musa memohon agar Tuhan kembali menunjukkan kasih setia-Nya dan memberi makna pada kehidupan umat-Nya.

b. Mengapa Musa Berdoa agar Pekerjaan Diteguhkan?

Musa dan bangsa Israel telah mengalami kesulitan besar di padang gurun. Mereka sering menghadapi dosa, murka Tuhan, dan ketidakpastian masa depan. Karena itu, Musa berdoa agar pekerjaan mereka tidak berakhir dengan sia-sia.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menyatakan bahwa doa ini adalah refleksi dari ketergantungan manusia kepada Tuhan. Dalam terang doktrin providensi, manusia bekerja, tetapi Tuhanlah yang memberikan hasil.

2. "Kiranya Kebaikan Tuhan Ada atas Kami" – Permohonan akan Anugerah Tuhan

Frasa pertama dalam ayat ini menunjukkan permohonan agar kebaikan Tuhan tetap menyertai umat-Nya.

a. Kebaikan Tuhan sebagai Anugerah dan Kasih Setia

Dalam teologi Reformed, kebaikan Tuhan sering dikaitkan dengan anugerah umum dan anugerah khusus:

  • Anugerah umum adalah kebaikan Tuhan yang diberikan kepada semua manusia, baik orang percaya maupun tidak percaya (Matius 5:45).
  • Anugerah khusus adalah kebaikan Tuhan yang diberikan kepada umat pilihan-Nya, termasuk keselamatan dan pemeliharaan khusus.

John Calvin menafsirkan "kebaikan Tuhan" dalam ayat ini sebagai anugerah yang menopang kehidupan umat-Nya. Calvin menulis:

"Segala usaha kita sia-sia tanpa kebaikan Tuhan. Doa ini adalah permohonan agar Tuhan tidak hanya mengampuni dosa kita, tetapi juga menyatakan anugerah-Nya dalam segala aspek hidup kita."

Hal ini juga dikonfirmasi dalam Efesus 2:8-9, yang menyatakan bahwa keselamatan dan segala kebaikan berasal dari anugerah Tuhan, bukan dari usaha manusia.

b. Kasih Setia Tuhan dalam Pekerjaan Manusia

Mazmur 90:17 mengajarkan bahwa hanya dalam anugerah Tuhan, usaha manusia dapat berhasil. Ini selaras dengan Roma 8:28, yang menegaskan bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan mereka yang mengasihi-Nya.

3. "Teguhkanlah Pekerjaan Tangan Kami" – Ketergantungan Manusia kepada Tuhan

Bagian kedua dari ayat ini adalah permohonan agar usaha manusia tidak sia-sia.

a. Pekerjaan Manusia tanpa Tuhan adalah Sia-Sia

Mazmur 90:17 memiliki kesamaan makna dengan Mazmur 127:1:

"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya."

Pakar teologi Matthew Henry menafsirkan ayat ini sebagai pengakuan bahwa pekerjaan manusia tidak memiliki makna sejati tanpa pengesahan Tuhan.

b. Teologi Pekerjaan dalam Tradisi Reformed

Teologi Reformed memiliki pandangan kuat tentang pekerjaan sebagai bagian dari panggilan (vocatio). Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa pekerjaan manusia harus:

  1. Dilakukan untuk kemuliaan Tuhan (Soli Deo Gloria).
  2. Menjadi bagian dari mandat budaya (Kejadian 1:28).
  3. Menghasilkan dampak yang kekal, bukan hanya duniawi.

R.C. Sproul juga menegaskan bahwa pekerjaan bukan hanya untuk mencari nafkah tetapi sebagai sarana untuk melayani Tuhan dan sesama.

4. Mengapa Musa Mengulang "Teguhkan Perbuatan Tangan Kami"?

Mazmur 90:17 diakhiri dengan pengulangan:

"...ya, teguhkan perbuatan tangan kami."

a. Pengulangan sebagai Penekanan

Dalam sastra Ibrani, pengulangan digunakan untuk menunjukkan penekanan atau urgensi. Musa ingin menegaskan bahwa tanpa Tuhan, pekerjaan manusia tidak akan memiliki dampak kekal.

Charles Spurgeon, dalam The Treasury of David, menjelaskan bahwa pengulangan ini mengajarkan bahwa:

  1. Ketergantungan kepada Tuhan harus terus-menerus.
  2. Keberhasilan sejati dalam pekerjaan bukan dari manusia, tetapi dari Tuhan.
  3. Permohonan ini mencerminkan iman yang mendalam kepada pemeliharaan Tuhan.

b. Pekerjaan yang Diteguhkan Tuhan Bersifat Kekal

Dalam 1 Korintus 15:58, Paulus menegaskan bahwa pekerjaan dalam Tuhan tidak pernah sia-sia. Ini berarti bahwa:

  • Usaha yang dilakukan dengan iman akan memiliki dampak jangka panjang.
  • Tuhan akan memakai pekerjaan kita untuk melayani tujuan-Nya.

5. Implikasi Mazmur 90:17 dalam Kehidupan Kristen

a. Pekerjaan sebagai Ibadah

Teologi Reformed mengajarkan bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah. Ini berarti bahwa kita harus:

  • Bekerja dengan motivasi yang benar, bukan hanya demi keuntungan pribadi (Kolose 3:23).
  • Mengandalkan Tuhan dalam setiap usaha, bukan hanya pada kemampuan sendiri.

b. Memohon Anugerah Tuhan dalam Segala Usaha

Doa dalam Mazmur 90:17 mengajarkan bahwa:

  1. Setiap usaha harus dimulai dengan doa – Memohon kebaikan Tuhan agar pekerjaan kita tidak sia-sia.
  2. Ketekunan dalam pekerjaan harus disertai iman – Kita harus bekerja keras tetapi tetap percaya bahwa Tuhan yang memberi hasilnya.

c. Percaya bahwa Tuhan yang Meneguhkan Pekerjaan Kita

Mazmur 90:17 mengingatkan kita bahwa meskipun kita menghadapi tantangan, Tuhanlah yang akan meneguhkan usaha kita jika dilakukan untuk kemuliaan-Nya.

Kesimpulan

Mazmur 90:17 adalah doa yang sangat relevan bagi setiap orang percaya. Ayat ini mengajarkan bahwa:

  1. Tanpa kebaikan Tuhan, usaha manusia tidak memiliki makna sejati.
  2. Keberhasilan sejati berasal dari Tuhan, bukan hanya dari usaha manusia.
  3. Pekerjaan harus dilakukan sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan.

Sebagai orang percaya, marilah kita terus berdoa seperti Musa:

"Kiranya kebaikan Tuhan, Allah kami, ada atas kami, dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami, ya, teguhkan perbuatan tangan kami."

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post