Yohanes 10:11: Kristus sebagai Gembala yang Baik

Pendahuluan
Salah satu pernyataan Yesus yang paling menghibur dan penuh makna dalam Injil adalah:
“Akulah gembala yang baik; gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba.” (Yohanes 10:11, AYT)
Dalam ayat ini, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang Baik yang rela mengorbankan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Pernyataan ini memiliki makna teologis yang dalam, terutama dalam konteks doktrin anugerah dan penebusan dalam teologi Reformed.
Dalam artikel ini, kita akan melakukan eksposisi Yohanes 10:11 berdasarkan pemikiran para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Charles Spurgeon, John Piper, dan Herman Bavinck.
I. Konteks Yohanes 10:11
Pasal 10 dari Injil Yohanes adalah bagian dari ajaran Yesus tentang Dia sebagai Gembala yang Baik. Konteksnya berkaitan dengan konflik antara Yesus dan para pemimpin agama Yahudi, yang gagal menggembalakan umat Allah dengan baik.
Di dalam Perjanjian Lama, Allah sering digambarkan sebagai Gembala bagi umat-Nya (Mazmur 23:1, Yehezkiel 34:11-16). Namun, para pemimpin agama tidak menjalankan tugas mereka dengan setia. Yesus, sebagai Mesias dan Anak Allah, menyatakan bahwa Dialah Gembala sejati yang datang untuk menggembalakan umat Allah dengan kasih dan pengorbanan-Nya.
II. Eksposisi Yohanes 10:11 dalam Teologi Reformed
1. Yesus sebagai Gembala yang Baik
Ketika Yesus menyatakan “Akulah gembala yang baik”, Ia sedang menunjukkan bahwa Dialah pemimpin sejati yang peduli dan mengorbankan diri bagi umat-Nya.
John Calvin dalam "Commentary on the Gospel of John" menjelaskan:
“Kristus menyebut diri-Nya sebagai Gembala yang Baik untuk membedakan diri-Nya dari para gembala palsu yang hanya mencari keuntungan dari kawanan domba. Kebaikan-Nya terutama ditunjukkan dalam kasih dan pengorbanan-Nya.”
R.C. Sproul juga menekankan bahwa istilah “baik” dalam bahasa Yunani (καλός, kalos) berarti lebih dari sekadar moral yang baik, tetapi juga sesuatu yang mulia dan indah. Dengan kata lain, Yesus bukan hanya gembala yang benar, tetapi juga Gembala yang sempurna dan unggul dalam segala hal.
2. Pengorbanan Yesus bagi Domba-Domba-Nya
Bagian kedua dari Yohanes 10:11 berbunyi:
“…gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba.”
Pernyataan ini menunjuk langsung kepada pengorbanan Kristus di kayu salib.
Charles Spurgeon dalam "Morning and Evening" menulis:
“Gembala dunia ini tidak akan memberikan nyawa mereka untuk domba-domba. Tetapi Yesus, Gembala yang Baik, dengan rela menyerahkan diri-Nya demi keselamatan kita.”
Dalam teologi Reformed, pengorbanan Kristus sering dikaitkan dengan doktrin penebusan terbatas (limited atonement/L dalam TULIP), yang mengajarkan bahwa Kristus mati khusus bagi domba-domba-Nya (umat pilihan-Nya), bukan untuk semua orang tanpa kecuali.
John Piper dalam "For Whom Did Christ Die?" menjelaskan:
“Ketika Yesus berkata bahwa Ia memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba, itu berarti kematian-Nya secara efektif menyelamatkan mereka yang telah dipilih oleh Bapa sebelum dunia dijadikan.”
Hal ini sesuai dengan Yohanes 10:14-15, yang mengatakan bahwa Yesus mengenal domba-domba-Nya dan memberikan nyawa-Nya bagi mereka.
3. Domba-Domba Kristus: Umat Pilihan Allah
Dalam Yohanes 10:11, domba-domba yang Yesus maksud bukanlah semua manusia, tetapi umat pilihan Allah. Hal ini ditegaskan dalam Yohanes 10:26:
“Tetapi kamu tidak percaya karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.”
Herman Bavinck dalam "Reformed Dogmatics" menulis:
“Gembala yang Baik tidak mati bagi semua orang secara umum, tetapi bagi umat pilihan-Nya secara khusus. Domba-domba-Nya adalah mereka yang telah diberikan oleh Bapa kepada-Nya sebelum dunia dijadikan.”
Ini sejalan dengan Efesus 1:4-5, yang menyatakan bahwa Allah telah memilih umat-Nya sebelum dunia dijadikan.
4. Hubungan Gembala dan Domba: Keselamatan yang Terjamin
Dalam Yohanes 10:27-28, Yesus melanjutkan:
“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka, dan mereka pasti tidak akan binasa selamanya, dan tidak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan-Ku.”
Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan yang diberikan oleh Kristus bersifat kekal dan tidak dapat hilang (doctrine of perseverance of the saints).
Charles Spurgeon berkata:
“Jika Yesus adalah Gembala yang Baik dan kita adalah domba-Nya, maka kita tidak akan pernah tersesat secara permanen. Sekali kita berada di dalam tangan-Nya, kita akan selamanya aman.”
Ini menjadi dasar keyakinan dalam keamanan kekal orang percaya (eternal security) dalam teologi Reformed.
III. Implikasi Teologis dan Praktis Yohanes 10:11
1. Yesus adalah Satu-Satunya Jalan Keselamatan
Yesus sebagai Gembala yang Baik menegaskan bahwa tidak ada keselamatan di luar Dia.
- Yohanes 14:6 – “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.”
- Kisah Para Rasul 4:12 – “Tidak ada keselamatan dalam siapa pun juga, selain di dalam Yesus Kristus.”
2. Keselamatan Adalah Pekerjaan Kristus, Bukan Usaha Manusia
Karena Yesus sendiri yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, maka keselamatan bukan hasil usaha manusia, tetapi anugerah Allah semata (sola gratia).
- Efesus 2:8-9 – “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman…”
- Roma 9:16 – “Jadi, itu bukan karena keinginan atau usaha manusia, melainkan karena belas kasihan Allah.”
John Calvin menegaskan:
“Keselamatan bukanlah hasil kehendak manusia, tetapi karena anugerah Allah yang memilih dan menyelamatkan umat-Nya.”
3. Panggilan untuk Mengikuti Sang Gembala
Sebagai domba-domba Kristus, kita dipanggil untuk:
- Mendengarkan suara-Nya (melalui Firman Tuhan)
- Mengikuti Dia dalam ketaatan
- Memercayakan hidup kita sepenuhnya kepada pemeliharaan-Nya
Seperti yang dikatakan dalam Mazmur 23:1:
“Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.”
Kesimpulan
Yohanes 10:11 adalah pernyataan agung tentang kasih dan pengorbanan Kristus bagi umat pilihan-Nya.
- Yesus adalah Gembala yang Baik, yang membedakan diri-Nya dari gembala-gembala palsu.
- Dia memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, yaitu umat pilihan Allah.
- Keselamatan adalah anugerah Allah semata, bukan hasil usaha manusia.
- Domba-domba-Nya tidak akan pernah binasa, karena keselamatan mereka dijamin oleh kuasa Kristus.
Sebagai umat pilihan Allah, apakah kita sudah hidup dalam kepastian keselamatan dan mengikuti Sang Gembala dengan setia? 🔥
“Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.” (Yohanes 10:27)