Bisakah Tuhan Mengampuni Tanpa Pengorbanan Yesus?

 

Bisakah Tuhan Mengampuni Tanpa Pengorbanan Yesus?

Pendahuluan: Mengapa Pertanyaan Ini Penting?

Pertanyaan “Bisakah Tuhan mengampuni tanpa pengorbanan Yesus?” adalah salah satu pertanyaan teologis yang sangat mendalam dan fundamental dalam kekristenan. Pertanyaan ini tidak hanya berkaitan dengan kasih dan keadilan Allah, tetapi juga menyentuh inti dari Injil itu sendiri.

Beberapa orang bertanya-tanya: Jika Allah itu Mahakasih dan Mahakuasa, mengapa Dia tidak langsung saja mengampuni dosa manusia tanpa harus ada salib, penderitaan, dan kematian Yesus Kristus? Apakah Allah terikat pada suatu sistem hukum tertentu yang memaksa-Nya untuk menuntut korban penebusan dosa?

Dalam tradisi teologi Reformed, pertanyaan ini telah dibahas secara mendalam oleh banyak teolog besar seperti John Calvin, Louis Berkhof, R.C. Sproul, John Piper, hingga Stephen J. Nichols. Artikel ini akan mengulas jawaban atas pertanyaan tersebut dengan merujuk pada pendapat para pakar Reformed dan dasar Alkitabiah yang mendukungnya.

1. Allah Itu Mahakasih Sekaligus Mahaadil

Pandangan Teologi Reformed: Keseimbangan Kasih dan Keadilan Allah

Menurut teologi Reformed, Allah tidak hanya Mahakasih, tetapi juga Mahaadil. Kedua atribut ini bukan sesuatu yang saling bertentangan, tetapi justru saling melengkapi dalam karakter Allah.

“Kasih Allah bukan berarti Dia mengabaikan keadilan-Nya, dan keadilan Allah bukan berarti Dia meniadakan kasih-Nya.”
— R.C. Sproul

Allah yang Mahakasih tentu ingin mengampuni manusia yang berdosa. Namun, sebagai Allah yang Mahaadil, Ia tidak bisa mengabaikan dosa begitu saja tanpa menghukumnya. Dosa bukan hanya kesalahan moral biasa, tetapi pemberontakan terhadap Allah yang Kudus.

Dasar Alkitabiah

Roma 3:25-26 (AYT) menyatakan:

“Allah telah menetapkan Yesus sebagai jalan pendamaian melalui iman dalam darah-Nya, untuk menyatakan keadilan-Nya karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi sebelumnya, ketika Allah menahan diri dalam kesabaran-Nya, untuk menyatakan keadilan-Nya pada masa sekarang ini, supaya Ia menjadi benar dan membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.”

Ayat ini sangat jelas menunjukkan bahwa salib adalah jalan Allah untuk tetap adil dan tetap menjadi Allah yang membenarkan.

2. Mengapa Pengorbanan Yesus Dibutuhkan?

Dosa Bukan Masalah Ringan

John Piper dalam bukunya The Passion of Jesus Christ menulis bahwa dosa adalah masalah yang sangat serius di hadapan Allah.

“Dosa bukan hanya membuat manusia jauh dari Allah, tetapi juga menuntut hukuman karena melanggar kekudusan Allah.”

Jika Allah mengampuni tanpa mempedulikan dosa, maka itu berarti Allah tidak adil. Ini sama seperti hakim di dunia yang membebaskan penjahat berat tanpa penghukuman, tentu itu mencederai rasa keadilan.

Sistem Persembahan dalam Perjanjian Lama

Dalam Perjanjian Lama, Allah sudah menunjukkan bahwa pengampunan selalu terkait dengan pengorbanan darah.

Ibrani 9:22 (AYT) berkata:

“Tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan.”

Ini menunjukkan prinsip ilahi bahwa dosa memerlukan pengganti (substitusi) yang menerima hukuman, agar manusia bisa diampuni.

3. Apakah Allah Terikat pada Hukum yang Lebih Besar?

Pandangan John Calvin

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa Allah bukan terikat pada hukum eksternal, melainkan pada karakter-Nya sendiri.

“Allah bukan dipaksa oleh sesuatu di luar diri-Nya, tetapi karena Dia setia pada diri-Nya sendiri. Karena Allah adalah adil, maka Ia tidak mungkin mengampuni dosa tanpa menegakkan keadilan.”

Ini berarti Allah “wajib” menegakkan keadilan bukan karena ada hukum di atas-Nya, tetapi karena itulah karakter Allah.

4. Apakah Tuhan Bisa Mengampuni Tanpa Salib?

Jawaban Teologi Reformed: Secara Teoritis Mungkin, Praktis Tidak

Beberapa teolog Reformed mengakui bahwa secara hipotetis Allah mampu melakukan apapun karena Ia Mahakuasa. Namun, Allah tidak akan bertindak bertentangan dengan karakter-Nya.

Stephen J. Nichols menyatakan:

“Allah tidak bisa menyangkal diri-Nya sendiri. Oleh karena itu, meskipun Dia Mahakuasa, Dia tidak akan bertindak bertentangan dengan keadilan dan kekudusan-Nya.”

Jadi, meskipun Allah bisa mengampuni tanpa salib jika keadilan bukan bagian dari karakter-Nya, namun faktanya keadilan adalah esensi Allah.

5. Salib: Puncak Kasih dan Keadilan Allah

Teologi Salib dalam Reformed

Louis Berkhof menjelaskan bahwa Salib bukan hanya solusi Allah atas masalah dosa, tetapi juga manifestasi tertinggi kasih dan keadilan Allah.

“Di Salib, kita melihat keadilan Allah yang menuntut hukuman bagi dosa, tetapi sekaligus kasih Allah yang menyediakan pengganti untuk menanggung hukuman itu.”

Ini menjadi alasan mengapa dalam Kekristenan, Salib bukan sekadar simbol penderitaan, tetapi juga simbol pengharapan.

6. Pengorbanan Yesus dan Kebutuhan akan Pendamaian

Konsep Pendamaian (Atonement)

Dalam Reformed Theology, pendamaian bukan hanya tentang pengampunan dosa, tetapi juga pemulihan hubungan manusia dengan Allah yang rusak karena dosa.

Ini berkaitan erat dengan konsep propitiation (penenangan murka Allah) dan expiation (penghapusan dosa).

1 Yohanes 2:2 (AYT) berkata:

“Ia adalah pendamaian bagi dosa-dosa kita, dan bukan hanya untuk dosa-dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa-dosa seluruh dunia.”

7. Kesimpulan Pandangan Teologi Reformed

Tidak Ada Pengampunan Tanpa Pengorbanan Yesus

Dari seluruh argumen di atas, jelas bahwa menurut pandangan teologi Reformed:

  • Allah tidak bisa mengampuni dosa begitu saja tanpa menghukumnya.

  • Penghukuman itu digenapi melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib.

  • Salib menjadi satu-satunya jalan pengampunan karena sesuai dengan karakter Allah yang adil dan kasih.

8. Dampak Praktis bagi Orang Percaya

Menghargai Salib Kristus

Kesadaran ini mendorong orang percaya untuk tidak meremehkan kasih karunia Allah. Pengampunan yang kita terima adalah hasil dari penderitaan dan pengorbanan Yesus yang sangat mahal.

Hidup dalam Pertobatan

Jika Allah begitu serius terhadap dosa, maka sebagai orang percaya kita juga dipanggil untuk membenci dosa dan hidup dalam kekudusan.

Penutup: Jawaban Akhir

Jadi, bisakah Tuhan mengampuni tanpa pengorbanan Yesus?

Jawaban dari sudut pandang teologi Reformed adalah:

“Tidak, bukan karena Allah tidak mampu, tetapi karena Allah tidak mungkin bertindak bertentangan dengan karakter-Nya yang adil dan kudus. Pengampunan tanpa pengorbanan Yesus akan membuat Allah tidak adil, dan itu mustahil bagi Allah.”

Sebagai orang percaya, kita patut bersyukur dan memuliakan Allah atas karya keselamatan-Nya yang sempurna melalui pengorbanan Kristus di kayu salib.

Next Post Previous Post